Melihat deretan derby Indonesia yang terjadi di kompetisi Eropa musim ini, Witan Sulaeman vs Egy Maulana Vikri di Liga Slovakia menjadi yang terpanas! Di musim 22/23 ini memang banyak pemain atau pebisnis Indonesia yang melebarkan Merekap dan karirnya di Eropa. Baru-baru ini, Ilham Yuda, anak ajaib dari Pontianak, mengejutkannya saat bergabung dengan Deportivo Llosetense di divisi lima Liga Spanyol.
Kabar resmi Ilham Yoda bergabung dengan Deportivo Los Setens pertama kali diunggah pada Kamis (28/07/22) melalui akun Instagram pribadi sang pemain @ilhamyuda23. Meski bergabung dengan klub yang bermain di La Liga, Ilham Yoda mengaku senang karena masih berpeluang berkarir di Eropa. Mereka senang telah menandatangani (kontrak) dengan Deportivo Los Setens. Mereka tidak sabar untuk mulai bermain.
Deportivo Setens sendiri mampu finis kelima di divisi lima Liga Spanyol 2021-2022 musim lalu. Mereka berpeluang lolos ke La Liga. Namun, di babak playoff, mereka kalah di semifinal dari klub bernama Manacor. Selain pemain, ada pula sejumlah klub yang dimiliki masyarakat Indonesia dan berpotensi menghadirkan derby ala nusantara di kompetisi Eropa sepanjang musim 22/23. Jadi klub dan pemain mana sajakah ini? Lebih detail, berikut rangkumannya :
Lecce vs Sampdoria
Derby Indonesia pertama di Eropa datang dari Serie A, di mana Lecce dan Sampdoria berhadapan. Dimaklumi, Lecce yang baru dipromosikan musim ini dikabarkan telah diakuisisi oleh pengusaha Indonesia Alvin Saryatmaja. Alvin Sariaatmadja, yang merupakan presiden dari grup EMTEK, dikatakan memiliki 10 persen dari Lecce.
Sampdoria, di sisi lain, bukan orang Indonesia, tetapi untuk tim 22/23 ini, Il Samp mendapat dukungan dari pemain kelahiran Indonesia Emil Odero. Kiper berusia 25 tahun itu diketahui lahir di Mataram, Nusa Tenggara Timur dan telah menjadi bagian besar Sampdoria sejak musim 2019. Singkatnya, yang patut dinantikan adalah derbi Serie A Indonesia antara Lecce dan Sampdoria musim ini.
Tranmere Rovers vs Gillingham
Selanjutnya adalah Liga Premier, mengadu Tranmere Rovers melawan Gillingham di Liga Dua. Duel antara Tranmere Rovers dan Gillingham memiliki cita rasa Indonesia yang kental, terutama Tranmere Rovers yang sahamnya dimiliki oleh pemilik Santini Group, Trio Wanandi. Anggota keluarga Wanandi, yakni Lukito Wanandi dan Wandi Wanandi, terlibat aktif dalam kepemilikan Tranmere Rovers. Gillingham sendiri memiliki status yang sama dengan Sampdoria pada penjelasan sebelumnya.
Meski saham klub tersebut bukan milik orang Indonesia, namun diperkuat pemain Indonesia musim ini. Diketahui, Gillingham telah resmi meminjamkan bek timnas Indonesia Erkan Bagot pada bursa transfer musim panas. Meski baru didatangkan, Elkanbagot sudah menjadi andalan Gillingham. Yang jelas, pemain berusia 19 tahun itu tak pernah ketinggalan membela Gillingham musim ini.
Egy Maulana Vikri vs Witan Sulaeman
Di Liga Slovakia, derby Indonesia terpanas mempertemukan dua pemain timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri vs Witan Sulaeman. Keduanya resmi memperkuat kasta teratas liga Slovakia setelah penampilan impresif mereka bersama FK Senica musim lalu. Egy Maulana Vikri memperkuat FC Vion Zlate Moravce, sementara mantan rekannya Witan Sulaeman bergabung dengan klub rival FK AS Trencin.
Meski baru didatangkan, baik Eji Morana Vickery maupun Witan Sulaeman sudah menjalani debut dan diharapkan menjadi fokus klub sepanjang musim. Jika terus konsisten dan mendapatkan waktu bermain, ada baiknya menunggu musim 22/23 untuk duel sengit pemain Indonesia dari kasta teratas Liga Slovakia.
Derby Indonesia di Liga Belanda
Laga terakhir adalah derby Indonesia di liga Belanda. Namun, derby ini tidak melibatkan pemain atau klub Indonesia milik pengusaha Indonesia. Namun, derby Indonesia di liga Belanda terjadi karena adanya beberapa keturunan yang terpantau dan dipanggil oleh PSSI untuk memperkuat timnas Indonesia. Sebut saja nama-nama pemain asal Indonesia seperti Mees Hilgers (FC Twente), Ragnar Oratmangoen (FC Groningen) dan Tijjani Reijnders (AZ Alkmaar) yang saat ini berlaga di kasta papan atas liga Belanda. Maka tak heran, akan ada laga menarik di musim 22/23 yang mempertemukan para pemain asal Indonesia.
3 Misi Untuk Witan Dan Trencin Di Liga Slovakia
Witan Sulaeman mengungkapkan bahwa AS Trencin sedang memburu tiga misi di liga Slovakia. Prioritasnya adalah memenangkan dukungan penonton Indonesia di liga Slovakia. Menurutnya, sejauh ini tugas tersebut sudah selesai. Witan Sulaeman mengaku bersyukur karena banyak fans Indonesia yang tertarik menonton liga Slovakia karena keberadaannya. Hal itu diungkapkan Witan dalam wawancara dengan wartawan usai melakoni debutnya di liga Slovakia bersama Terensin. Video wawancara Witan diunggah ke YouTube AS Trencin pada Minggu (14/8).
Witan mengatakan kepada media bahwa sebagian besar orang Indonesia menyukai sepak bola. Di Indonesia mereka suka sepak bola, jadi mereka sangat mendukung sepak bola, dan mereka mendukung setiap pemain yang bermain untuk tim nasional dan bermain di luar negeri. Pemain berusia 20 tahun itu juga mengatakan bahwa banyak orang Indonesia saat ini menonton liga Slovakia. Hal ini tak lepas dari kehadiran Trencin’s Witan dan Egy Maulana Vikri yang kini bermain untuk FC ViOn Zlate Moravce.
Derby Indonesia di Liga Eropa Musim Ini!
Mulai sekarang banyak orang (Indonesia) menonton liga Slovakia. Namun menurut pemain timnas Indonesia itu, tugas utamanya bukan hanya untuk menarik banyak penonton Indonesia. Tapi yang terpenting baginya adalah dia bisa berkontribusi untuk tim, mendapatkan tiga poin per pertandingan dan mengembangkan karirnya di Liga Slovakia. Tapi Mereka rasa bukan hanya itu yang Mereka inginkan [banyak penonton Indonesia yang menonton]. Mereka harus terus maju dan berlatih keras karena yang Mereka butuhkan hanya tiga poin.
Witan Sulaeman resmi menjadi pemain klub liga Slovakia AS Trencin setelah diperkenalkan pada 9 Agustus lalu. Winger Timnas Indonesia itu telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan klub tersebut di Stadion Sihot. Witan melakoni debut bersama Terensin saat melawan Ruzomberok, Sabtu (13/8). Pada laga itu, Witan masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-74. Usai pertandingan berakhir 0-0, Witan kembali membeberkan alasan bergabung dengan Trensing.
Ya, karena musim lalu Mereka bermain di sini (liga Slovakia) dan kemudian Mereka suka bermain di Slovakia karena terakhir kali Mereka bermain di sini bersama mantan tim Mereka. Makanya Mereka suka di sini. Mereka ingin meningkatkan karir sepak bola Mereka di sini. (*)
