Akhirnya, Cristiano Ronaldo masuk dalam rencana Erik Ten Hag di Manchester United untuk terus bermain.
Erik Ten Hag memberikan kepastian mengenai masa depan Cristiano Ronaldo.
Ia memastikan sang penyerang bakal jadi bagian dari Manchester United di musim depan.
Manchester United resmi memperkenalkan Erik Ten Hag sebagai manajer baru mereka.
Pelatih 52 tahun itu dikabarkan akan membuat perombakan besar di skuat Setan Merah di musim depan.
Salah satu pemain yang ramai digosipkan saat ini adalah Cristiano Ronaldo.
Penyerang gaek itu dirumorkan akan didepak Ten Hag, karena sang manajer disebut lebih suka bekerja dengan pemain muda.
Cristiano Ronaldo tetap Masuk dalam Rencana
Namun di hadapan awak media, Ten Hag membantah kabar tersebut. Ten Hag menegakan bahwa dirinya tentu saja
antusias bekerja dengan Cristiano Ronaldo sang mega bintang. Ten Hag menyebut bahwa Manchester United akan
mempertahankan Ronaldo. Karena ia menilai sang penyerang masih bisa berkontribusi bagi timnya.
Sang manajer menilai Ronaldo masih jauh dari kata habis. Sehingga musim depan ia bisa berkontribusi besar bagi
Manchester United. Ten Hag pada kesempatan ini ditanyai apakah Ronaldo akan menjadi starter inti
Manchester United di musim depan. Namun sang manajer belum bisa menjawabnya. Ia menyebut bahwa ia perlu
berdiskusi dengan Ronaldo terlebih dahulu untuk menentukan perannya di skuat Manchester United di musim
depan. Erik Ten Hag akan membicarakan hal ini terlebih dahulu bersama Ronaldo sebelum ia membicarakannya
dengan awak media. Cristiano Ronaldo saat ini masih belum berlibur. Ia dipanggil Timnas Portugal untuk ajang
UEFA Nations League. Sang penyerang berburu dengan waktu, karena ia baru-baru ini mengalami cedera di bagian pinggangnya.
Pemain Manchester United Ada Masalah dengan Bruno Fernandes
Ada sedikit percikan dalam tubuh Manchester United. Kabar menyebutkan kalau para pemain klub berjuluk
the Red Devils itu tidak menyukai Bruno Fernandes. Gelandang serang asal Portugal itu sudah tak bisa dianggap
sebagai wajah baru di Manchester United. Seperti diketahui, ia berlabuh di Old Trafford pada akhir bulan Januari
2020 lalu usai direkrut dari Sporting Lisbon seharga 67,6, juta pounds.
Pada musim perdananya, Bruno Fernandes sukses memikat hati penggemar Manchester United.
Pasalnya, ia memproduksi tota delapan gol dan tujuh asis hanya dari 14 penampilannya di ajang Premier League.
Performa apiknya berlanjut ke musim penuh perdananya di Manchester United, yakni 2020/21.
Bruno Fernandes tampil sebanyak 58 kali di semua kompetisi dan menghasilkan 28 gol dan 17 asis.
Entah mengapa, penampilan Bruno Fernandes mengalami penurunan di musim ini.
Pemain berusia 27 tahun tersebut cuma sanggup memproduksi 10 gol dan 14 asis meski tampil sebanyak 46 kali di semua kompetisi.
Penurunan yang cukup signifikan, apalagi jika dibandingkan dengan perolehannya musim lalu Performa Bruno
Fernandes menjadi satu dari sekian banyak masalah Manchester United yang gagal diatasi oleh pelatih interim,
Ralf Rangnick. Ini dianggap sebagai masalah oleh pemain Manchester United lainnya.
Mereka mengkhawatirkan inkonsistensi distribusi Fernandes dalam pertandingan.
Maguire Tidak Cukup Bagus
Bukan cuma Bruno Fernandes yang dianggap sebagai masalah oleh pemain Manchester United.
Sang kapten, Harry Maguire, juga diklaim ‘tidak cukup bagus’ oleh para penggawa the Red Devils lainnya.
Seperti Bruno Fernandes, performa Maguire juga mengalami penurunan yang cukup drastis.
Ia bahkan kerap dianggap sebagai dalang hasil-hasil buruk the Red Devils karena beberapa aksinya berujung blunder fatal.
Masih ada banyak hal yang dipermasalahkan pemain the Red Devils, termasuk kehadiran Anthony Elanga.
Para pemain tidak paham dengan menit bermain yang diberikan Rangnick buat pemain berusia 20 tahun tersebut.
Rangnick pun memiliki masalah. Ia mempertanyakan strategi manajemen klub dalam perekrutan pemain,
khususnya untuk lini tengah. Manchester United dianggap gagal mengganti Nemanja Matic dan malah
menghabiskan 90 juta pounds untuk Amad Diallo, Facundo Pellistri, dan Donny van de Beek.
Pasalnya, Maguire selalu memberikan performa dibawah rata rata. Ia kerap menampilkan penampilan yang sering
blunder dan menyebabkan kerugian bagi timnya. Ia dinilai menjadi sosok yang menjadikan tim kalah dalam
beberapa pertandingan. Ia kerap dikambing hitamkan atas perbuatannya.