Bayer Leverkusen terus menunjukkan kualitasnya, terutama di Liga Europa 2023/2024. Tim yang dikenal sebagai Die Werkself sukses mengatasi tantangan dari West Ham dengan skor 2-0 pada leg pertama di Stadion BayArena, pada Jumat (13/4/2024) dini hari WIB.
Kemenangan Bayer Leverkusen tidak datang dengan mudah. Mereka harus bekerja keras dan menunggu hingga menit-menit akhir pertandingan untuk mencetak gol. Jonas Hoffman menjadi pahlawan dengan golnya di menit ke-83, disusul oleh Victor Boniface di masa injury time.
Salah satu ciri khas Bayer Leverkusen adalah kemampuannya untuk mencetak gol di penghujung pertandingan. Ini bukan kali pertama mereka menunjukkan kekuatan mental dan ketangguhan dalam momen krusial.
Momen dramatis seperti itu telah mereka alami sebelumnya, terutama saat melawan Qarabag pada babak 16 besar. Dalam pertandingan tersebut, dua gol yang dicetak oleh Patrich Schick di masa injury time mengubah keadaan secara dramatis, mengamankan kemenangan dan tiket mereka ke perempat final.
Dengan performa yang stabil dan mental yang kuat, Bayer Leverkusen menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan dalam persaingan Liga Europa tahun ini.
Kepercayaan Diri Membawa Bayer Leverkusen Menuju Kemenangan
Bayer Leverkusen, sebagai pemimpin klasemen Liga Jerman, telah menetapkan standar tinggi untuk diri mereka sendiri musim ini. Salah satu aspek yang menonjol adalah kemampuan mereka untuk mencetak gol di menit-menit akhir, seperti yang terjadi dalam pertandingan melawan Qarabag di babak 16 besar.
Dalam pertandingan itu, Leverkusen menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri yang luar biasa. Mereka terus menyerang tanpa henti, mencari celah di pertahanan lawan di sekitar area penalti. Kebiasaan mereka untuk tidak panik dan tetap tenang terbukti menjadi kunci dalam meraih kemenangan.
Granit Xhaka, gelandang Bayer Leverkusen, menegaskan kepercayaan tim dalam kemampuan mereka untuk mencetak gol kapan pun diperlukan. “Kami percaya pada diri kami sendiri bahwa kami memiliki kualitas untuk mencetak gol di setiap menit yang kami bisa,” ujarnya kepada TNT Sports.
Menentang tim-tim kuat seperti West Ham, Leverkusen menyadari bahwa mereka harus bekerja keras untuk menciptakan peluang. Pertahanan lawan yang rapat memaksa mereka untuk mencari ruang dengan cara-cara kreatif. Namun, kepercayaan diri mereka tidak pernah surut, dan hal itu menjadi kekuatan utama yang membawa mereka menuju kemenangan.
Strategi Menghadapi Pertahanan Rapat West Ham
Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen, mengakui tantangan besar yang dihadapi timnya dalam membongkar pertahanan rapat yang diterapkan oleh West Ham. Dalam pertandingan tersebut, West Ham memang tampil sangat disiplin dalam menjaga area kotak penalti mereka.
Alonso menyatakan kesulitan yang dihadapi oleh timnya dalam menembus pertahanan lawan. “Itu tidak mudah. Mereka sangat dalam dan selalu punya banyak pemain di area penalti,” ujarnya, menggambarkan betapa rapatnya pertahanan yang dihadapi Leverkusen.
Meskipun demikian, Alonso tetap yakin dengan kemampuan timnya untuk menemukan celah. Leverkusen tetap bersabar dan menunggu momen yang tepat untuk menyusun serangan. Hasilnya, gol-gol yang mereka ciptakan datang di saat-saat krusial, meskipun terjadi agak terlambat.
Meskipun leg kedua masih menanti, Leverkusen memasuki pertandingan tersebut dengan keunggulan yang nyaman. Mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk melanjutkan performa mereka dan melaju ke babak semifinal. Dengan strategi dan mentalitas yang tepat, pasukan Alonso siap menghadapi tantangan apa pun yang mungkin timbul dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan.
Mengincar Gelar-Gelar Prestisius
Bayer Leverkusen tengah mengalami momen bersejarah dalam sejarah klub mereka. Dibawah asuhan Xabi Alonso, mereka berada di ambang pencapaian luar biasa: meraih gelar Bundesliga, yang akan menjadi yang pertama dalam sejarah klub.
Pekan ini, Leverkusen akan menjamu Werder Bremen, dan kemenangan dalam pertandingan tersebut akan menjamin mereka gelar Bundesliga. Tentu saja, ini merupakan momen yang sangat penting bagi klub dan para pemainnya.
Namun, kesuksesan mereka tidak berhenti di situ. Mereka juga masih terlibat dalam persaingan untuk gelar DFB-Pokal, turnamen Piala Liga Jerman. Leverkusen telah berhasil melaju ke final dan akan menghadapi Kaiserslautern pada tanggal 26 Mei 2024.
Dengan peluang untuk meraih treble winner, Leverkusen harus mempertahankan fokus dan intensitas mereka. Mereka berada pada posisi yang sangat menguntungkan dan memiliki peluang nyata untuk menulis sejarah baru bagi klub mereka.