Real Madrid merupakan klub juara La Liga musim 2019-2020. Mereka dengan gemilang mengalahkan rival abadi, Barcelona, sebelum pertandingan terakhir dilangsungkan. Tidak heran jika tim asuhan Zinedine Zidane kini menjadi favorit juara.
Namun untuk meraih gelar juara bukan hal yang mudah. Apalagi untuk menghemat keuangan, di musim transfer yang berakhir awal Oktober, manajemen skuat dengan percaya diri tidak membeli satu pun pemain. Satu hal yang belum pernah dilakukan tim selama 40 tahun terakhir.
Wajar, seperti Barcelona dan banyak klub lain di dunia, keuangan klub merosot tajam karena pandemi. Banyak event di mana seharusnya mereka menjual banyak merchandise ditiadakan. Laga musim lalu ditunda dan ketika laga dilanjutkan mereka harus bertanding tanpa penonton. Padahal pendapatan dari penontong biasanya juga cukup signifikan bagi klub.
Tahun 2019, manajemen El Real sudah melakukan pemotongan gaji kepada semua pemain dan staf, serta pelatih sekitar 10 sampai 13 persen. Selain itu, manajamen juga meniadakan bonus juara yang biasanya diberikan.
Pekan lalu, menyusul berita bangkrutnya klub besar Barcelona, Los Blancos dikabarkan juga akan kembali memangkas seluruh skuat dan karyawan.
Langkah Zinedine Zidane yang Ditunggu Penggemar
Resiko tidak belanja pemain memang cukup besar. Pelatih harus bekerja keras mengolah tim yang ada.
Real Madrid tanpa pemain bintang membagi beban gol kepada semua pemain. Sama dengan strategi musim sebelumnya. Strategi yang diharapkan dapat mengulang kesuksesan sebelumnya
Di awal laga La Liga, pelatih mendapat kritikan keras.
Laga diharapkan menjadi pembuka yang menyemangati skuat jika berhasil dimenangkan. Namun, ternyata mereka ditahan imbang oleh Real Sociedad yang kini berada di puncak klasemen sementara.
Setelah itu, Madrid sempat memenangkan beberapa pertandingan. Akan tetapi, permainan memang belum stabil benar.
Walaupun mereka berhasil menang dari Barcelona dan mengalahkan Inter Milan di Liga Champions, skuat Zidane justru kalah dari klub bukan unggulan.
Tercatat dari 11 pertandingan di musim 2020-2021, tim Los Blancos baru memenangkan 6 di antaranya, 2 kali imbang, dan sisanya.
Penampilan buruk El Real setelah Vs Real Sociedad adalah hampir dibungkam Borussia Mochengladbach. Terakhir, tim menderita kekalahan sangat burkuk 1-4.
Berdasarkan track record kekalahan El Real musim ini, kedudukan Zinedine Zidane digoyang. Konon, manajemen Real Madrid sedang menyiapkan pelatih pengganti. Pelatih Timnas Jerman Joachim Loew dan Mauricio Pochettino yang dibidik.
Beberapa pemain Real Madrid, seperti Isco, Viniscus , Rodrygo, Lucas Vazquez, dan Luka Joic diisukan mempunyai hubungan tidak baik. Kabar yang dibantah oleh Kapten Tim Sergio Ramos dan senior Tony Kroos. Keduanya menyatakan siap membela sang pelatih sampai akhir.
Tony Kroos beranggapan pelatihnya masih sangat layak. Bukan sekadar mencari alasan, dia juga mengakui kondisi permainan yang tidak stabil. Ini dikarenakan jadwal yang cukup padat.
Ini dikarenakan tertundanya laga musim lalu. Semua tim mengalami. Hampir setiap tim harus bermain 3 kali dalam seminggu dengan sedikit waktu libur.
Dengan jadwal tersebut, pemain yang cedera menjadi sebuah resiko. Di jeda internasional pekan ini sedikitnya ada Dai Carazal, Federico Valerde, dan Nacho Fernandez yang diistirahatkan. Sementara itu, virus Corona masih enggan pergi. Eden Hazard yang baru saja dimainkan setelah cedera panjang harus menjadi korban Covid-19 berdasarkan tes terakhir. Dua temannya, Casemiro dan Militano juga merasakan hal yang sama dan harus beristirahat minimal 2 pekan.
Beberapa kali kekalahan yang dialami Real Madrid harus diakui karena ada kekurangan yang harus dibenahi. Selebihnya, nasib memang sedang tidak berpihak pada pemain dan pelatih. Jadi, tidak ada kata santai bagi pemain Real Madrid jika ingin sukses di La Liga dan Liga Champions.
Di pekan depan, Real Madrid dijadwalkan melawan Villareal dalam laga tandang di Esadio de la Ceramica.
Tony Kross dalam akhir wawancaranya dengan media setempat menyatakan bahwa dia yakin bahwa sang pelatih akan berhasil mengatasi masalah Real Madrid. Zinedine Zidane sudah lebih dari 100 pertandingan membawa anak asuhnya di La Liga. Jadi, dia sudah tahu benar karakter sebagian besar pemain.