Perdebatan mengenai siapa gelandang terbaik di Premier League kembali memanas seiring berjalannya musim 2025/2026. Nama Declan Rice dan Moises Caicedo selama ini kerap berada di garis depan diskusi. Namun, pandangan berbeda kini muncul dan menggeser fokus ke sosok lain yang tampil menonjol.
Kedua gelandang tersebut memang memainkan peran vital bagi klub masing-masing. Rice menjadi motor utama Arsenal dalam persaingan gelar, sementara Caicedo tetap menjadi fondasi lini tengah Chelsea di tengah performa tim yang belum stabil. Meski demikian, status sebagai gelandang terbaik liga kini mulai dipertanyakan.
Pendapat mengejutkan datang dari pembawa acara talkSPORT, Rory Jennings. Ia secara terbuka menilai bahwa gelandang Manchester City, Rayan Cherki, layak berada di puncak hierarki gelandang Premier League saat ini. Oleh karena itu, diskusi pun bergeser dari dominasi nama-nama mapan ke performa aktual di lapangan.
Rice dan Caicedo Bersinar, Tetapi Masih Diperdebatkan
Declan Rice tampil konsisten bersama Arsenal musim ini. The Gunners memimpin klasemen Premier League dengan 39 poin dari 17 laga, unggul tipis dari Manchester City. Kontribusi Rice dalam menjaga keseimbangan lini tengah menjadi salah satu faktor kunci performa impresif Arsenal.
Di sisi lain, Moises Caicedo tetap menjadi figur penting di Chelsea. Meski timnya mengalami pasang surut, kehadiran Caicedo memberi stabilitas dan agresivitas di sektor tengah. Selain itu, kemampuannya memutus serangan lawan membuatnya tetap bernilai tinggi dalam skema permainan The Blues.
Namun demikian, Jennings menilai label gelandang terbaik tidak cukup ditentukan oleh peran defensif atau status tim di klasemen. Konsistensi, pengaruh langsung terhadap jalannya pertandingan, serta nilai hiburan dalam permainan juga menjadi tolok ukur penting. Karena alasan itu, Rice dan Caicedo dinilai belum sepenuhnya memenuhi seluruh aspek tersebut.
Rayan Cherki, Faktor Pembeda di Manchester City
Rory Jennings secara tegas menyebut Rayan Cherki sebagai gelandang terbaik Premier League saat ini. Penilaian tersebut didasarkan pada performa konsisten sang pemain bersama Manchester City. Dalam pandangannya, Cherki menghadirkan dimensi berbeda yang jarang dimiliki gelandang lain.
Menurut Jennings, Cherki bukan hanya efektif, tetapi juga estetis dalam bermain. Kecepatan kaki, kreativitas, serta kemampuan mencetak gol menjadikannya ancaman nyata bagi lawan. Selain itu, penyelesaian akhirnya dinilai sangat klinis untuk ukuran gelandang.
Yang terpenting, Cherki mampu tampil menentukan dalam berbagai situasi pertandingan. Ia tidak hanya bersinar saat tim mendominasi, tetapi juga mampu menjadi solusi ketika City berada di bawah tekanan. Oleh karena itu, pengaruhnya terhadap permainan dinilai lebih menyeluruh dibanding pesaingnya.
Konsistensi dan Estetika Jadi Pembeda
Dalam diskusi tersebut, Jennings menekankan pentingnya konsistensi sebagai faktor utama. Cherki dinilai mampu menjaga level performa tinggi dari pekan ke pekan. Hal ini menjadi nilai tambah besar di liga sekompetitif Premier League.
Selain konsistensi, estetika bermain juga menjadi sorotan. Cherki menghadirkan permainan yang atraktif, penuh kreativitas, dan efektif secara bersamaan. Karena itu, ia bukan hanya memberi dampak pada hasil akhir, tetapi juga meningkatkan kualitas tontonan.
Pendekatan ini membuat penilaian terhadap gelandang terbaik menjadi lebih luas. Tidak hanya soal statistik bertahan atau kontribusi gol, tetapi juga bagaimana seorang pemain mengendalikan tempo dan arah permainan.
Dampak Penilaian Ini bagi Peta Persaingan
Pernyataan Jennings tentu memicu perdebatan baru di kalangan pengamat dan penggemar. Banyak yang masih menilai Rice dan Caicedo sebagai gelandang paling komplet. Namun, performa Cherki memaksa publik untuk melihat ulang standar penilaian.
Jika Cherki mampu menjaga konsistensi hingga akhir musim, posisinya sebagai gelandang terbaik Premier League akan semakin sulit diganggu. Oleh karena itu, persaingan di lini tengah liga Inggris kini menjadi salah satu aspek paling menarik untuk diikuti.
Pada akhirnya, perdebatan ini mencerminkan tingginya kualitas Premier League. Dengan banyaknya gelandang elite yang bersaing, gelar terbaik menjadi subjektif dan dinamis. Namun, untuk saat ini, Rayan Cherki dinilai pantas berada di puncak diskusi berdasarkan performa dan dampaknya di lapangan.
Dengan perkembangan tersebut, persaingan gelandang terbaik Premier League dipastikan masih akan terus berubah. Setiap pekan menghadirkan konteks baru yang memengaruhi penilaian publik. Karena itu, performa berkelanjutan akan menjadi kunci utama. Jika Cherki mampu mempertahankan standar tinggi ini, pengakuan luas dari berbagai pihak hanya tinggal menunggu waktu.
