Musim panas 2025 menjadi momen penting bagi Manchester United dalam upaya memperkuat lini serang mereka. Setelah performa yang kurang menggigit musim sebelumnya, pelatih Ruben Amorim bersama manajemen klub sepakat menghadirkan dua penyerang baru. Benjamin Sesko datang dari RB Leipzig dengan harga fantastis sebesar 74 juta pounds, sedangkan Bryan Mbeumo direkrut dari Brentford dengan ekspektasi yang jauh lebih rendah. Namun, siapa sangka, perjalanan beberapa bulan pertama justru membalikkan semua prediksi.
Sesko yang Masih Belum Meyakinkan
Pada awalnya, banyak pihak memuji keputusan Amorim mendatangkan Sesko. Statistik impresifnya di Bundesliga membuat para pendukung United menaruh harapan besar padanya. Ia dianggap sebagai calon mesin gol baru di Old Trafford. Akan tetapi, adaptasinya terhadap gaya permainan Premier League ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Sesko terlihat kesulitan menyesuaikan diri dengan tempo cepat liga Inggris. Ia sering terlambat bereaksi di depan gawang dan gagal memanfaatkan peluang emas. Contohnya, pada laga melawan Tottenham Hotspur, Sesko hanya mencatat tiga sentuhan di kotak penalti tanpa satu pun tembakan tepat sasaran selama 30 menit bermain. Situasi ini membuatnya menjadi sorotan publik.
Selain itu, kepercayaan dirinya tampak menurun setiap pekan. Meskipun postur tubuh dan kemampuan duel udaranya cukup baik, efektivitasnya dalam menyelesaikan peluang masih jauh dari harapan. Karena itu, Amorim mulai mencari alternatif lain di lini depan agar produktivitas tim tetap terjaga.
Mbeumo yang Cepat Beradaptasi
Sementara Sesko masih berjuang menemukan ritme, Bryan Mbeumo justru langsung menunjukkan kualitasnya. Pemain asal Kamerun ini berhasil beradaptasi dengan cepat dalam sistem permainan Amorim. Ia tidak hanya tajam di depan gawang, tetapi juga memiliki etos kerja tinggi dalam pressing dan membantu pertahanan.
Dalam 12 pertandingan pertamanya bersama Manchester United, Mbeumo telah mencetak enam gol dan mencatat kontribusi besar dalam fase transisi serangan. Rasio konversi tembakannya mencapai 20,7 persen, jauh di atas Sesko yang hanya 8,3 persen. Angka tersebut menggambarkan betapa efektifnya Mbeumo dalam setiap kesempatan yang ia miliki.
Selain produktivitas gol, ia juga aktif membantu tim dalam memenangkan kembali penguasaan bola. Tercatat, ia sudah 34 kali sukses melakukan recoveries di area lawan. Akurasi umpannya mencapai 80,5 persen, membuktikan bahwa kontribusinya tidak sebatas mencetak gol, tetapi juga membangun alur serangan dari sisi sayap. Karena itu, Amorim kini menempatkan Mbeumo sebagai bagian tak tergantikan dalam strategi ofensifnya.
Dampak Besar di Lapangan dan di Ruang Ganti
Lebih dari sekadar statistik, Mbeumo membawa semangat baru bagi tim. Sikapnya yang rendah hati dan komitmen tinggi di lapangan membuat rekan-rekannya termotivasi. Dalam beberapa laga besar, seperti melawan Liverpool dan Arsenal, ia tampil penuh determinasi dan menjadi pembeda.
Selain itu, keberadaannya memberi keseimbangan di sektor depan. Kombinasinya dengan Marcus Rashford dan Bruno Fernandes membuat lini serang United lebih dinamis. Karena itu, banyak pengamat menyebut bahwa gaya bermain Amorim kini lebih fleksibel berkat kontribusi Mbeumo.
Amorim Dihadapkan pada Keputusan Penting
Perbedaan performa antara Sesko dan Mbeumo kini menjadi bahan evaluasi serius bagi Amorim. Di satu sisi, ia ingin memberi waktu adaptasi kepada Sesko. Namun di sisi lain, performa luar biasa Mbeumo membuatnya sulit dicadangkan. Karena itu, Amorim harus bijak mengatur rotasi agar keduanya tetap berkembang tanpa mengorbankan hasil tim.
Yang paling penting, Mbeumo telah membuktikan dirinya sebagai pembelian paling berharga Manchester United musim ini. Ketajamannya, kerja kerasnya, dan kemampuannya beradaptasi menjadikannya simbol kebangkitan tim di bawah asuhan Amorim. Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Mbeumo akan menyandang status sebagai bintang baru Old Trafford, sejajar dengan ikon-ikon besar klub sebelumnya.
Kesimpulan
Pada akhirnya, kisah dua penyerang baru ini menjadi pelajaran berharga bagi Manchester United. Nilai transfer besar tidak selalu menjamin hasil instan. Yang lebih penting adalah karakter, mentalitas, dan kemampuan beradaptasi terhadap sistem tim. Bryan Mbeumo telah menunjukkan bahwa harga murah bukan berarti kualitas rendah. Sebaliknya, dengan kerja keras dan konsistensi, ia mampu menjadi sosok paling berpengaruh di lini depan Setan Merah musim ini.
