Persija Jakarta sukses menundukkan Arema FC dengan skor 2-1 di ajang BRI Super League 2025/2026 dalam laga sengit di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (8/11/2025). Dua gol dari Eksel Runtukahu menjadi penentu kemenangan yang sangat berarti bagi tim ibu kota.
Awal Gemilang Arema FC di Babak Pertama
Pertandingan dimulai dengan tempo cepat. Arema FC tampil agresif sejak menit pertama berkat dukungan penuh Aremania yang memadati tribun. Tekanan itu langsung membuahkan hasil di menit ke-12. Valdeci Moreira mengeksekusi tendangan bebas melengkung yang tak mampu dijangkau oleh kiper Persija, Andritany Ardhiyasa. Skor 1-0 membuat Stadion Kanjuruhan bergemuruh.
Keunggulan tersebut semakin memotivasi tim tuan rumah untuk menambah gol. Karena itu, Persija sempat kesulitan mengembangkan permainan di pertengahan babak pertama. Meski begitu, tim tamu mulai bangkit lewat serangan balik cepat. Di menit ke-22, peluang emas datang dari kaki Allano Lima, namun sepakan kerasnya masih bisa ditepis Lucas Frigeri.
Selain itu, Van Basty Sousa dan Gustavo Franca juga mencoba membangun serangan dari lini tengah. Namun, ketatnya pertahanan Arema membuat Persija belum mampu menyamakan kedudukan hingga turun minum.
Babak Kedua: Kebangkitan Persija Jakarta
Setelah jeda, Thomas Doll tampak mengubah strategi. Ia meminta anak asuhnya bermain lebih menekan sejak awal babak kedua. Hasilnya, hanya tiga menit berselang, Eksel Runtukahu menyamakan skor menjadi 1-1 melalui sundulan tajam yang memanfaatkan umpan silang Bruno Tubarao.
Gol tersebut mengubah momentum pertandingan. Karena kepercayaan diri meningkat, Persija langsung menggempur pertahanan Singo Edan. Dua menit kemudian, Eksel kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, ia menyundul bola hasil umpan akurat Dony Tri Pamungkas, membuat skor berbalik 2-1 untuk Persija.
Kebangkitan cepat itu membuat Arema kehilangan ritme permainan. Meskipun Matheus Blade dan Dalberto Luan berusaha menekan balik, solidnya lini belakang Persija yang dikawal Rizky Ridho dan Jordi Amat membuat mereka kesulitan menembus pertahanan.
Ketegangan dan Kartu Merah
Pertandingan semakin memanas di menit-menit akhir. Julian Munoz, pemain pengganti Arema, justru memperburuk keadaan setelah menerima kartu merah akibat pelanggaran keras terhadap Allano Lima. Keunggulan jumlah pemain membuat Persija semakin nyaman menguasai bola.
Selain itu, terjadi insiden kecil ketika Paulinho Moccelin dan Allano Lima terlibat adu fisik di tepi lapangan. Situasi sempat memanas dan memicu keributan antarpemain kedua tim. Namun, wasit dengan sigap menenangkan keadaan dan mengeluarkan beberapa kartu kuning tambahan sebagai peringatan.
Hingga peluit panjang berbunyi, Persija tetap unggul 2-1 dan memastikan tiga poin penting dari Malang. Kemenangan ini sekaligus menjadi sinyal kuat kebangkitan Macan Kemayoran setelah sempat tampil inkonsisten di beberapa laga sebelumnya.
Karakter Pantang Menyerah Macan Kemayoran
Kemenangan atas Arema FC membuktikan bahwa skuad asuhan Thomas Doll memiliki karakter kuat. Mereka tidak hanya mengandalkan skill individu, tetapi juga menunjukkan kerja sama tim yang solid. Selain itu, mentalitas pantang menyerah menjadi kunci utama kemenangan.
Eksel Runtukahu layak disebut sebagai bintang lapangan. Dua gol sundulannya memperlihatkan ketajaman dan penempatan posisi yang luar biasa. Sementara itu, peran Bruno Tubarao dan Dony Tri Pamungkas juga tak kalah penting karena keduanya berkontribusi besar lewat assist brilian.
Pelatih Thomas Doll memuji performa anak asuhnya usai pertandingan. Ia menyebut bahwa kemenangan ini bukan hanya hasil dari strategi, tetapi juga kerja keras seluruh pemain. Menurutnya, setiap pemain memahami peran masing-masing, dan itu terlihat dari cara mereka bertahan serta menyerang secara seimbang.
Posisi Klasemen dan Langkah Berikutnya
Dengan kemenangan ini, Persija Jakarta menambah koleksi tiga poin dan semakin mendekat ke papan atas klasemen sementara BRI Super League. Karena persaingan semakin ketat, hasil ini tentu menjadi modal penting untuk menjaga peluang juara musim ini.
Sementara bagi Arema FC, kekalahan di kandang sendiri menjadi pukulan berat. Selain kehilangan tiga poin, mereka juga harus memperbaiki kedisiplinan pemain dan efektivitas serangan. Karena itu, pelatih Marquinhos perlu melakukan evaluasi menyeluruh sebelum laga berikutnya.
Pada akhirnya, duel antara Arema FC dan Persija Jakarta tidak hanya menyuguhkan drama dan ketegangan, tetapi juga menunjukkan kualitas sepak bola Indonesia yang semakin kompetitif. Kedua tim tampil penuh semangat, namun Persija berhasil membuktikan diri sebagai tim yang lebih siap dan efektif di setiap lini.
Kemenangan ini tentu menambah semangat Macan Kemayoran untuk terus menjaga momentum positif. Dengan performa seperti ini, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi salah satu kandidat kuat juara musim 2025/2026.
