Beckham Putra dan nomor punggung 6 di Timnas Indonesia menjadi sorotan setelah debut impresifnya melawan China dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan penting yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5 Juni 2025), gelandang muda milik Persib Bandung ini mencuri perhatian meski hanya tampil selama 20 menit. Ia masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua dan hampir mencatatkan assist untuk Kevin Diks.
Namun, yang membuat publik penasaran bukan hanya aksinya di lapangan, melainkan angka yang menempel di punggungnya: nomor 6. Sebuah angka yang tidak biasa ia gunakan, bahkan cukup jauh dari identitas nomor yang biasa ia kenakan di klub maupun level usia muda. Biasanya, Beckham dikenal dengan nomor punggung 7 atau 10. Kali ini, pilihan jatuh ke nomor 6—dan ternyata bukan hasil keputusannya sendiri.
Nomor tersebut merupakan keputusan langsung dari sang pelatih kepala, Patrick Kluivert. Sosok legendaris asal Belanda itu memberikan nomor tersebut kepada Beckham bukan tanpa alasan. Di balik angka itu, tersimpan pesan simbolik tentang peran baru Beckham dan kepercayaan besar yang diberikan sang pelatih kepadanya.
Nomor 6: Simbol Kepercayaan dari Patrick Kluivert
Biasanya identik dengan pemain bertahan atau gelandang jangkar, nomor 6 bukan pilihan umum bagi Beckham Putra. Di Persib Bandung maupun Timnas U-23, ia lebih sering menggunakan angka yang lekat dengan kreativitas, seperti 7 atau 10. Namun, Patrick Kluivert secara pribadi menunjuk nomor 6 untuknya dalam laga debutnya di tim senior.
“Nomor 6 diberikan oleh coach. Saya tidak memilih, tapi saya mengikuti keputusan beliau dengan senang hati,” ujar Beckham usai pertandingan.
Keputusan ini bisa diartikan lebih dari sekadar administrasi kostum. Nomor tersebut mencerminkan filosofi dan harapan. Bagi Kluivert, angka itu menandakan tanggung jawab besar di lini tengah—sebuah area vital yang menghubungkan pertahanan dan serangan. Dengan memberikan nomor ini, Kluivert seolah mengatakan bahwa Beckham bukan sekadar pelapis, tetapi calon pemimpin permainan.
Debut Tanpa Beban: Bermain dari Hati, Bukan Tekanan
Melakoni debut di kancah internasional senior bukan perkara mudah, apalagi dalam ajang sekelas Kualifikasi Piala Dunia. Namun, Beckham Putra menunjukkan ketenangan luar biasa. Ia tidak tampak canggung ataupun terbebani. Justru, ia bermain dengan gaya khasnya: tenang, cerdas, dan penuh percaya diri.
“Ini adalah mimpi saya sejak kecil. Ketika kesempatan datang, saya hanya ingin membuktikan bahwa saya layak,” ungkapnya dalam sesi wawancara.
Ia juga menceritakan pesan penting dari sang pelatih sebelum masuk lapangan: “Main saja seperti biasa. Jangan takut salah, dan percaya pada kemampuanmu.” Arahan sederhana namun memberi dampak besar pada kepercayaan dirinya.
Dengan hanya sekitar 20 menit bermain, Beckham mencatatkan satu peluang emas, tiga kemenangan duel, dan satu umpan kunci. Statistik tersebut cukup menggambarkan bahwa ia tampil efektif dalam waktu singkat.
Momen Penuh Emosi: Air Mata di GBK
Usai peluit panjang dibunyikan dan Indonesia mengunci kemenangan 1-0 atas China, Beckham tak bisa menyembunyikan emosinya. Ia terlihat menitikkan air mata di pinggir lapangan, disambut pelukan rekan setim dan staf pelatih.
“Ini adalah momen tak terlupakan. Saya debut di depan puluhan ribu suporter Indonesia yang luar biasa. Saya tidak menyangka akan secepat ini mendapat kesempatan,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Momen tersebut menjadi simbol emosional, bukan hanya untuk Beckham, tapi juga untuk seluruh pecinta sepak bola Indonesia. Ini menunjukkan bahwa generasi muda kini punya panggung untuk bersinar—dengan cara mereka sendiri.
Potensi Jangka Panjang: Pilar Masa Depan Timnas?
Melihat performa singkat namun menjanjikan dari Beckham Putra, banyak yang mulai meyakini bahwa ia bisa menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert. Kemampuannya dalam menjaga ritme permainan, membaca situasi, dan keberanian saat membawa bola ke depan menjadi atribut berharga.
Apalagi, Indonesia akan menghadapi laga-laga sulit ke depan, termasuk melawan tim kuat seperti Jepang. Kehadiran pemain muda seperti Beckham memberikan harapan bahwa regenerasi skuad berjalan di jalur yang tepat.
Kombinasi antara pengalaman pemain naturalisasi dan energi pemain lokal seperti Beckham akan menjadi modal penting dalam menyusun tim yang kompetitif untuk level Asia bahkan dunia.
