Timnas Indonesia U-23 saat ini dipenuhi oleh bintang muda dengan potensi besar. Beberapa di antaranya bahkan dianggap sudah layak bersaing di kompetisi Eropa. Langkah yang telah diambil Marselino Ferdinan, yang kini berkarier di Belgia, menjadi bukti bahwa pemain Indonesia mampu menembus Benua Biru.
Kesempatan berkarier di Eropa tidak hanya tentang kualitas teknik. Lebih dari itu, ini adalah langkah penting yang menunjukkan keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Bagi para penggawa Timnas U-23, mimpi bermain di luar negeri adalah peluang untuk tumbuh lebih cepat dan berkembang secara profesional.
Berikut ini adalah tiga pemain Timnas Indonesia U-23 yang dinilai layak untuk merumput di Eropa. Mereka punya modal kuat, baik secara mental, fisik, maupun pengalaman di level internasional.
1. Muhammad Ferarri
Nama Muhammad Ferarri sudah tidak asing lagi di telinga para pencinta sepak bola nasional. Di usianya yang masih 21 tahun, ia sudah membuktikan diri sebagai salah satu bek muda terbaik di Indonesia. Karier profesionalnya dimulai sejak masih remaja, ketika ia berhasil menembus tim utama Persija Jakarta di musim 2021/2022.
Ferarri menjadi sorotan karena mampu tampil konsisten dalam menjaga lini belakang. Ia memiliki naluri bertahan yang kuat, cerdas dalam membaca arah serangan lawan, dan unggul dalam duel udara. Yang lebih menarik, Ferarri dikenal memiliki jiwa kepemimpinan di usia muda. Hal ini terbukti dari kepercayaan yang diberikan pelatih Shin Tae-yong kepadanya sebagai kapten Timnas U-20 dan U-23.
Pengalaman memimpin tim nasional di berbagai kelompok umur menjadikan Ferarri sebagai figur yang matang secara taktik dan emosi. Dengan bekal itu, ia sangat berpotensi menarik perhatian klub-klub Eropa, terutama dari liga-liga menengah yang kerap menjadi pintu masuk pemain Asia.
2. Dony Tri Pamungkas
Dony Tri Pamungkas adalah nama lain yang masuk dalam radar pemain yang layak berkarier di luar negeri. Pemain jebolan akademi Persija Jakarta ini dikenal sebagai gelandang yang fleksibel dan serba bisa. Dony mampu beroperasi di beberapa posisi, baik sebagai gelandang tengah, winger, maupun bek sayap.
Dony mulai menunjukkan potensinya sejak membela Timnas Indonesia U-20. Meski sempat belum mendapat tempat utama karena usianya yang terlalu muda, kini ia menjadi bagian penting dalam skuat asuhan Gerald Vanenburg. Pada gelaran Piala AFF 2024, Dony mendapat menit bermain yang signifikan dan tampil solid di berbagai pertandingan.
Sayangnya, jadwal padat bersama tim nasional membuatnya jarang tampil reguler bersama Persija musim ini. Namun, ini bisa menjadi sinyal bahwa sudah waktunya Dony mencari tantangan baru. Dengan usia yang masih 20 tahun dan kemampuan adaptasi tinggi, ia sangat cocok untuk meniti karier di Eropa.
Negara-negara seperti Belanda atau Belgia, yang ramah terhadap pemain muda Asia, bisa menjadi destinasi awal yang ideal baginya. Gaya bermain Dony yang enerjik dan dinamis juga sangat cocok dengan kultur sepak bola Eropa.
3. Ramadhan Sananta
Nama Ramadhan Sananta kini terus mencuri perhatian sebagai salah satu penyerang muda terbaik di Indonesia. Pemain yang membela Persis Solo ini dikenal memiliki insting mencetak gol yang tajam dan postur tubuh yang ideal sebagai striker modern.
Sananta memang sempat mengalami penurunan performa di level klub. Namun, perlahan tapi pasti, ia mulai menunjukkan kebangkitan. Pada ajang internasional terakhir melawan Australia dan Bahrain, ia tampil cukup meyakinkan di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert. Ini menjadi pertanda bahwa Sananta memiliki kapasitas untuk bersaing di level lebih tinggi.
Striker kelahiran 2002 ini juga punya kelebihan dalam penyelesaian akhir dan positioning. Jika terus mengasah konsistensi dan ketenangan dalam penyelesaian, peluang untuk mendapat tawaran dari klub luar negeri bukanlah hal mustahil.
Sananta mungkin cocok bermain di liga-liga Eropa Timur atau Asia Barat terlebih dahulu, sebagai batu loncatan sebelum menembus liga besar di Eropa.
Peluang Nyata di Depan Mata, Mimpi Main di Eropa Semakin Dekat
Tiga pemain muda ini tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga telah menunjukkan kedewasaan bermain yang tidak kalah dari pemain asing. Mereka telah berkompetisi di level tertinggi sepak bola nasional, dan beberapa kali membela timnas dalam laga internasional bergengsi.
Dengan eksposur yang semakin tinggi, serta dukungan dari federasi dan manajemen klub, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat kita akan melihat lebih banyak pemain Timnas U-23 yang berkiprah di Eropa. Marselino Ferdinan telah membuka jalan, dan kini saatnya generasi berikutnya menyusul.
