Pertandingan sengit tersaji di Stadion Gelora Bangkalan saat Madura United menjamu Persija Jakarta dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 pada Minggu, 6 April 2025. Dalam duel penuh tensi tersebut, Madura United berhasil meraih kemenangan penting dengan skor tipis 1-0. Hasil ini memberikan angin segar bagi tim tuan rumah yang tengah berjuang menjauh dari ancaman degradasi.
Persija Jakarta datang dengan misi membawa pulang tiga poin demi menjaga asa bersaing di papan atas. Namun, pertandingan yang awalnya berlangsung seimbang harus berubah drastis setelah satu insiden penting di babak pertama. Hal itu menjadi titik balik yang menentukan arah pertandingan.
Tekanan Zona Degradasi Pacu Semangat Madura United
Madura United memasuki pertandingan ini dalam situasi tertekan. Mereka membutuhkan tambahan poin demi menghindari posisi genting di zona degradasi. Tekanan tersebut justru mampu diubah menjadi motivasi. Para pemain tuan rumah tampil penuh determinasi sejak menit pertama.
Disiplin dalam organisasi permainan dan transisi yang rapi menjadi kunci utama Madura United mampu menahan gempuran Persija. Tim asuhan pelatih mereka tampak telah mempelajari pola permainan lawan dengan matang. Madura United juga memanfaatkan setiap celah yang ditinggalkan oleh lini belakang Macan Kemayoran.
Kartu Merah Ferarri Jadi Titik Balik Laga
Pertandingan sempat berlangsung seimbang selama 40 menit awal. Namun situasi berubah total ketika bek muda Persija, Muhammad Ferarri, menerima kartu merah. Pelanggaran yang dilakukan di area berbahaya membuat wasit tak ragu mengusirnya dari lapangan.
Bermain dengan 10 pemain tentu menjadi kerugian besar bagi Persija. Mereka kehilangan salah satu pilar penting di lini belakang, sekaligus harus melakukan penyesuaian taktik. Momentum ini tidak disia-siakan oleh Madura United.
Selang dua menit setelah kartu merah, Madura United memperoleh hadiah penalti. Penyerang andalan mereka, Miljan Skrbic, sukses menuntaskan eksekusi dengan sempurna pada menit ke-42. Gol ini menjadi satu-satunya pembeda di laga yang berlangsung dalam intensitas tinggi.
Pertahanan Solid, Madura United Jaga Keunggulan
Memasuki babak kedua, Persija Jakarta tetap menunjukkan mental juara meski bermain dengan 10 pemain. Beberapa perubahan taktik dilakukan demi menciptakan peluang. Namun, barisan pertahanan Madura United tampil sangat disiplin dan rapi dalam menjaga area mereka.
Saputra, sang penjaga gawang, tampil impresif dengan melakukan beberapa penyelamatan penting. Lini tengah Madura juga aktif memutus aliran bola dari lini serang Persija. Kombinasi antara soliditas pertahanan dan kerja keras kolektif membuat mereka mampu menjaga keunggulan hingga peluit panjang berbunyi.
Madura United menunjukkan bahwa mereka bukan hanya bermain dengan motivasi bertahan hidup, tetapi juga memiliki kualitas untuk bersaing. Tiga poin ini menjadi sangat krusial bagi mereka di tengah persaingan ketat zona bawah klasemen.
Persija Jakarta Kehilangan Momentum
Sementara itu, bagi Persija Jakarta, kekalahan ini menjadi pukulan yang menyakitkan. Mereka datang dengan ambisi besar, namun harus pulang dengan tangan hampa. Absennya beberapa pemain kunci serta insiden kartu merah Ferarri membuat strategi yang disusun sejak awal menjadi berantakan.
Meskipun memiliki sejumlah peluang, Macan Kemayoran gagal memaksimalkan penyelesaian akhir. Beberapa serangan yang dibangun tidak membuahkan hasil karena kokohnya lini belakang Madura. Kekalahan ini membuat posisi Persija stagnan di peringkat ke-4 klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025.
Jika ingin tetap berada dalam jalur perebutan gelar atau tiket kompetisi Asia, Persija perlu segera memperbaiki konsistensi performa. Faktor disiplin dan penyelesaian akhir harus menjadi fokus utama dalam evaluasi tim.
Susunan Pemain Kedua Tim
Madura United XI:
Saputra (GK), Hidayat, Diansyah, Monteiro, Sanjaya, Ilhamsyah, Junior, Wehrmann, Ari, Afrisal, Miljan Skrbic.
Persija Jakarta XI:
Eduardo (GK), Andrade, Kudela, Yama, Ferarri, Sjahbandi, Abimanyu, Matsumura, Hannan, Fahmi, Marko Simic.
Performa Individu dan Strategi Kedua Pelatih
Performa individu dari beberapa pemain Madura patut diapresiasi, terutama Miljan Skrbic yang menjadi penentu hasil akhir. Selain itu, pelatih Madura United juga patut diberi pujian karena mampu membaca situasi dengan cermat pasca kartu merah Persija.
Sementara itu, pelatih Persija Jakarta harus berpikir keras untuk memperbaiki koordinasi tim. Permainan agresif yang tidak dibarengi kontrol emosi menjadi salah satu faktor kerugian besar dalam pertandingan ini.
Dengan musim yang masih panjang, baik Madura United maupun Persija Jakarta memiliki banyak pekerjaan rumah. Namun, kemenangan ini setidaknya menjadi bukti bahwa tim dari Bangkalan belum habis dan siap bersaing di sisa kompetisi.
