Teka-teki mengenai masa depan Sandy Walsh bersama KV Mechelen akhirnya menemui titik terang. Pemain naturalisasi Timnas Indonesia ini resmi meninggalkan klub asal Belgia tersebut dan melanjutkan kariernya di Jepang bersama Yokohama F. Marinos. Kepindahan ini menjadi babak baru bagi Walsh setelah beberapa musim berkarier di Eropa.
Sandy Walsh memang tidak menjadi pilihan utama pelatih KV Mechelen, Besnik Hasi, pada musim 2024/2025. Pemain berusia 29 tahun itu hanya tampil dalam enam pertandingan liga, dengan dua di antaranya sebagai starter. Situasi tersebut membuat posisinya semakin sulit di tim utama, sehingga keputusan untuk hengkang menjadi pilihan yang logis.
Tidak hanya tersisih dari skema permainan, Besnik Hasi juga secara terbuka menyatakan bahwa Walsh dapat mencari klub baru. Namun, kepastian transfernya baru terjadi setelah bursa transfer liga-liga top Eropa ditutup. Dengan peluang terbatas di Mechelen, Walsh pun memilih melanjutkan karier di J1 League bersama salah satu klub elite Jepang.
Kepastian Transfer ke Yokohama F. Marinos
Media-media Belgia sebelumnya menyebut bahwa Sandy Walsh mendapatkan banyak tawaran dari klub Asia, termasuk dari liga Jepang dan Timur Tengah. Setelah melalui berbagai pertimbangan, ia akhirnya memilih untuk bergabung dengan Yokohama F. Marinos.
Pihak klub Jepang tersebut secara resmi mengumumkan perekrutan Walsh melalui akun media sosial mereka. Namun, mereka tidak menyebutkan secara rinci mengenai durasi kontrak yang disepakati.
“Sandy Walsh dari KV Mechelen (Belgia), dengan senang hati kami informasikan bahwa telah diputuskan bahwa pemain tersebut akan bergabung dengan transfer penuh,” tulis Yokohama F. Marinos dalam pernyataan resmi mereka.
Kepindahan ini sekaligus mengakhiri perjalanan Walsh di Liga Belgia. Ia pertama kali bergabung dengan KV Mechelen pada awal musim 2020/2021 dengan status bebas transfer. Dalam musim pertamanya, Walsh langsung menjadi pemain inti dengan mencatatkan 30 penampilan di kompetisi kasta tertinggi Belgia.
Hingga musim 2023/2024, ia masih menjadi bagian penting dari skuad Mechelen. Pada musim tersebut, ia tampil dalam 31 pertandingan dengan 22 di antaranya sebagai starter. Namun, perubahan strategi dan persaingan ketat di lini belakang membuatnya kehilangan tempat utama pada musim berikutnya, yang akhirnya berujung pada kepindahannya ke Jepang.
Profil dan Perjalanan Karier Sandy Walsh
Sandy Walsh lahir pada 14 Maret 1995 di Brussel, Belgia. Ia memiliki darah campuran Belanda, Irlandia, dan Indonesia dari garis keturunannya. Sebelum membela Timnas Indonesia, ia sempat memperkuat timnas Belanda di berbagai kelompok usia, mulai dari U-15 hingga U-20.
Sebagai bek serba bisa, Walsh dikenal dengan kemampuannya bermain di berbagai posisi, baik sebagai bek kanan, bek tengah, maupun gelandang bertahan. Fleksibilitas ini menjadi salah satu alasan mengapa ia tetap diminati banyak klub meskipun mengalami penurunan menit bermain di Mechelen.
Sebelum bergabung dengan KV Mechelen, Walsh mengawali karier profesionalnya di akademi Anderlecht dan kemudian pindah ke akademi Genk. Ia mendapatkan debut profesionalnya bersama Genk pada tahun 2012 dan bermain selama lima musim sebelum akhirnya pindah ke Zulte Waregem pada 2017. Di sana, ia tampil solid sebelum akhirnya hijrah ke Mechelen pada 2020.
Selain sukses di level klub, Walsh juga menjadi andalan di Timnas Indonesia sejak resmi mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2022. Ia menjalani debutnya bersama Garuda pada 2022 dan terus menjadi pilihan utama Shin Tae-yong dalam berbagai turnamen internasional.
Tantangan Baru di J1 League
Bergabung dengan Yokohama F. Marinos akan menjadi tantangan baru bagi Sandy Walsh. J1 League dikenal memiliki intensitas permainan yang tinggi, serta kompetisi yang lebih menuntut secara fisik dan taktis dibandingkan Liga Belgia.
Sebagai klub papan atas Jepang, Yokohama F. Marinos memiliki standar yang tinggi bagi para pemainnya. Klub ini merupakan salah satu tim tersukses di J1 League dan secara rutin berkompetisi di Liga Champions Asia. Oleh karena itu, Walsh harus segera beradaptasi dengan filosofi permainan tim jika ingin mendapatkan tempat di skuad utama.
Kepindahan Walsh ke Jepang juga membuka peluang lebih besar bagi pemain Indonesia untuk berkarier di Asia Timur. Sebelumnya, beberapa pemain Indonesia seperti Pratama Arhan dan Stefano Lilipaly juga sempat mencicipi atmosfer sepak bola Jepang dan Korea Selatan.
