Frank Lampard ungkap strategi untuk Timo Werner setelah mendapat saran dari pelatih Southampton, Ralph Hasenhuttl. Penyerang Chelsea, Timo Werner justru meredup saat dirinya tergabung dengan skuad The Blues. Laga yang ia jalani awal musim ini belum membuatnya sukses menunjukan performa terbaiknya.
Musim panas 2020 kemarin, Timo Werner resmi didatangkan dari klub Jerman RB Leipzig. Mendarat di Stamford Bridge, Werner menjalani masa debutnya dengan tampil mengesankan. Akan tetapi pemain berusia 24 tahun itu mengalami penurunan tajam selama 14 laga terakhir.
Dirinya baru menyumbangkan gol ketika Frank Lampard ungkap strategi untuk Timo Werner berhadapan dengan Morecambe di Piala FA skor 4-0. Sementara melawan Fulham, The Blues unggul 1-0. Di laga tersebut Timo Werner terlihat kurang percaya diri. Peluang beberapa kali sempat datang kepadanya namun gagal ia manfaatkan.
Mantan pelatih Werner saat masih tergabung dengan klub RB Leipzig, Hasenhuttl mengatakan jika ia mengerti mengenai kondisi penurunan eks anak didiknya tersebut. Ia mengungkapkan bahwa performa Werner kali ini kurang memberikan kontribusi bagi tim sebab ia dimainkan pada posisi kurang baik.
Bersama dengan Chelsea, ia tidak dimainkan Frank Lampard ungkap strategi untuk Timo Werner sebagai penyerang tengah namun penyerang sayap kiri. Menurut Hasenhuttl, posisi tersebut membuat situasi menjadi tidak bagus, sebab selama ini ia paham betul dengan kemampuan Werner.
Posisi sebagai penyerang kiri kurang tepat untuk pemain 24 tahun tersebut. Timo sebenarnya memiliki cara terbaiknya sendiri yang bisa ia berikan di lapangan, tambah Hasenhuttl. Oleh sebab itu dirinya memberikan saran kepada Frank Lapard untuk menyesuaikan permainannya.
Apabila Lampard melakukan hal itu maka Werner bisa memberikan semua kebutuhannya sebagai striker. Pada dasarnya anak didik baru Frank Lampard ungkap strategi untuk Timo Werner itu memiliki kualitas yang perlu difokuskan. Saat berada di Leipzig, ia memang dikonsentrasikan pada bagian tersebut.
Memenangkan bola selama ini dilakukan dengan transisi cepat dan hal itu bagi Hasenhullt menjadi permainan paling sempurna. Namun ketika bersama Julian Nagelsmann, Werner juga bisa mencetak banyak gol. Oleh sebab itu, Lampard disarankan menempatkan Timo Werner di posisi terbaiknya.
Sehingga ia bisa menunjukan kekuatannya, terlebih Timo Werner merupakan sosok striker terbaik Eropa, pungkasnya kepada Frank Lampard ungkap strategi untuk Timo Werner. Setelah laga Chelsea menghadapi Leicester usai beberapa pihak menilai jika Timo Werner mengulangi kegagalan mantan pemain The Blues, Fernando Torres.
Tahun 2011, Chelsea mendatangkan Torres dari Liverpool setelah membayar mahar 58,5 juta euro atau setara 998 miliar rupiah. Biaya itu terbilang fantastis dan membuat Torres dianggap sebagai pemain paling mahal di Inggris.
Selama empat tahun bersama The Blues, Torres mempersembahkan satu gelar Liga Champions dan Liga Europa. Akan tetapi ia justru dianggap gagal meniti karir di Stamford Bridge sebab dirinya dinilai tidak bisa memenuhi ekspektasi. Gol yang ia ciptakan hanya 45 gol saja dari 172 laga yang ia jalani.
Frank Lampard Ungkap Strategi Untuk Timo Werner, Pembelaan Yang Adil
Didatangkan ke Stamford Bridge musim panas 2020, Timo Werner diharapkan mampu membawa The Blues berjaya bersama tim London Barat. Chelsea menggelontorkan dana cukup besar untuk mendatangkan Werner dari RB Leipzig yakni sebesar 54 juta pounds atau setara 1,03 triliun rupiah.
Ditebus mahal oleh Frank Lampard ungkap strategi untuk Timo Werner ia belum bisa memenuhi harapan klub. Hingga kini Timo Werner masih melempem, terhitung 10 kali berlaga di Liga Inggris ia belum juga mencetak gol. Sementara di 26 laga diseluruh ajang Timo Werner hanya mengoleksi 9 gol.
Oleh sebab itulah ia dikatakan hampir mirip dengan Fernando Torres yang gagal bersinar di Stamford Bridge. Dibalik anggapan itu rupanya pelatih Frank Lampard memberikan pembelaan. Menurutnya sejarah tidak terulang kembali dan ia tidak akan membuat perbandingan antara Werner dengan Torres.
Frank Lampard ungkap strategi untuk Timo Werner tidak boleh membandingkan Fernando Torres dengan penyerang Jerman, mengingat setiap orang berbeda. Ia hanya ingin menciptakan lingkungan terbaik dari Werner dan mengusahakan agar mampu menjadi pemain top sehingga mata tertuju padanya sekaligus menjadi lebih besar.