El Derbi Madrileno antara Atletico Madrid dan Real Madrid dalam babak 16 Besar Copa Del Rey 2023/2024 merupakan pertarungan sengit yang layak dinantikan, terutama setelah pertemuan dramatis mereka di semifinal Supercopa de Espana yang berlangsung di Arab Saudi.
Pada pertemuan tersebut, Real Madrid berhasil keluar sebagai pemenang setelah melalui pertarungan sengit selama 120 menit. Skor imbang 3-3 pada 90 menit pertama memaksa pertandingan berlanjut ke waktu tambahan. Real Madrid kemudian mencetak dua gol tambahan pada babak kedua extra time, memastikan kemenangan 4-1 atas Barcelona di final.
Pertemuan itu meninggalkan kesan mendalam, dan sekarang Atletico Madrid memiliki peluang untuk membalas dendam dalam pertemuan Copa del Rey ini. Nuansa pembalasan dendam menjadi kental mengingat hasil baru-baru ini di Supercopa de Espana.
Seiring dengan kegembiraan dan ketegangan jelang pertandingan ini, mari kita telusuri beberapa fakta menarik mengenai kedua klub ibu kota Spanyol ini. Atletico Madrid, yang berbasis di Wanda Metropolitano, menunjukkan performa yang kuat di musim ini, dengan kehadiran pemain-pemain andalan seperti Luis Suarez dan Jan Oblak.
Di sisi lain, Real Madrid yang bermarkas di Santiago Bernabeu memiliki sejarah kejayaan yang mengesankan, dengan gelar dan prestasi yang melegenda. Kedua klub ini tidak hanya bersaing di level domestik, tetapi juga di panggung Eropa, menambah tingkat ketegangan dan rivalitas dalam setiap pertemuan.
Dengan atmosfer yang memanas menjelang kick-off, fans sepakbola di seluruh dunia tidak sabar untuk menyaksikan duel seru antara Atletico Madrid dan Real Madrid. Siapa yang akan menguasai pertandingan ini dan melangkah lebih jauh dalam perjalanan mereka menuju gelar Copa Del Rey?
Simak beberapa fakta menarik berikut ini sebelum derby Madrid tersebut berlangsung.
El Derbi Madrileno Tanpa Guard of Honour
Pertemuan epik antara Atletico Madrid dan Real Madrid dalam babak 16 Besar Copa Del Rey 2023/2024 menjanjikan ketegangan tanpa batas, terutama setelah Atletico menjadi korban dalam pertarungan sengit di semifinal Supercopa de Espana pekan lalu. Meskipun tradisi Guard of Honour biasanya menyambut juara, Atletico Madrid di bawah kendali pelatih Diego Simeone telah memastikan bahwa penghormatan ini tidak akan diberikan.
Simeone menegaskan bahwa prioritas utama timnya adalah menghormati para penggemar. “Kami memiliki rasa hormat yang besar kepada lawan kami, kepada pelatih dan pemain mereka. Kami memberikan selamat, tetapi penggemar kami adalah yang terpenting, dan kami akan menghormati penggemar kami,” ujar Simeone dengan tegas.
Real Madrid Unggul Jauh di La Liga Musim Ini
Dalam musim ini, Real Madrid menunjukkan dominasinya tidak hanya di level nasional tetapi juga di panggung internasional. Meskipun bersaing ketat dengan Barcelona, Los Blancos telah mengukir keunggulan yang signifikan. Namun, sorotan tertuju pada posisi Atletico Madrid yang terpaut cukup jauh.
Atletico Madrid, yang saat ini menempati peringkat kelima dalam klasemen La Liga Spanyol dengan 38 poin, terpaut 11 poin dari pemuncak klasemen, Girona. Selain itu, terdapat kesenjangan 10 poin dengan Real Madrid yang menduduki peringkat kedua. Dengan posisi ini, Atletico tampaknya kesulitan bersaing, bahkan di Copa del Rey.
Meski Atletico Madrid menghadapi tantangan besar, pertandingan ini menjanjikan nuansa persaingan yang membara. El Derbi Madrileno selalu menjadi panggung untuk dramatis, dan dengan keinginan membalas dendam, Atletico akan berusaha memberikan pertunjukan terbaiknya.
Atletico Madrid dan Real Madrid: Kekuatan Produktif di Musim Ini
Meskipun Atletico Madrid menemui kesulitan di papan atas La Liga Spanyol musim ini. Tim yang diasuh oleh Diego Simeone telah menunjukkan keunggulannya dalam produktivitas di berbagai kompetisi musim ini. Menariknya, bersama Real Madrid, kedua klub ibu kota ini menempati posisi puncak sebagai dua tim paling produktif dalam semua kompetisi yang mereka ikuti.
Real Madrid menjadi sorotan utama dengan catatan produktivitas yang mengesankan. Dalam 28 pertandingan, Los Blancos mampu mencetak total 68 gol. Keunggulan ini membuktikan bahwa Real Madrid tidak hanya menguasai La Liga Spanyol, tetapi juga tampil gemilang di kompetisi lainnya. Pencapaian ini tentu menjadi pendorong semangat bagi Zinedine Zidane dan para pemainnya untuk terus mempertahankan performa cemerlang.
Di sisi lain, Atletico Madrid di bawah kepemimpinan Diego Simeone tidak kalah mengesankan. Dengan catatan 62 gol dalam 27 pertandingan, Atletico menunjukkan bahwa mereka bukan hanya bertarung untuk gelar. Tetapi juga memberikan hiburan sepakbola yang menghibur bagi para penggemar. Performa produktif ini mencerminkan keandalan lini serang tim, termasuk kontribusi penting dari para pemain andalan seperti Luis Suarez.
