Monday, November 25, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot News10 Transfer Sepak Bola Terburuk di Era 2000-an

10 Transfer Sepak Bola Terburuk di Era 2000-an

Transfer pemain sepak bola adalah bagian penting dari industri sepak bola. Klub-klub sepak bola di seluruh dunia berusaha untuk memperkuat skuad mereka dengan pemain terbaik yang tersedia. Namun, tidak semua transfer pemain berakhir dengan sukses. Beberapa transfer pemain bahkan dianggap sebagai transfer terburuk dalam sejarah sepak bola. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa transfer terburuk dalam sejarah sepak bola di era 2000-an.

1. Ricardo Kaka: Real Madrid ke AC Milan

Pada tahun 2009, Real Madrid membeli Ricardo Kaka dari AC Milan dengan mahar fantastis sebesar 68,5 juta euro (Rp1,1 triliun). Kepindahan tersebut justru menjadi awal kurang bagus untuk karier mantan gelandang Timnas Brasil tersebut. Dia tidak saja gagal beradaptasi dengan kompetisi di Spanyol, tetapi juga banyak mengalami cedera selama dua tahun pertama kariernya di Santiago Bernabeu. Akhirnya, Kaka kembali ke AC Milan pada tahun 2013 dengan gratis.

- Advertisement -
asia9QQ

2. Leonardo Bonucci: Juventus ke AC Milan

Penandatanganan Leonardo Bonucci dari Juventus oleh AC Milan pada 2017 tampak mengesankan. Bonucci sedang mencari tantangan baru setelah sukses bertahun-tahun bersama Juventus. Hal tersebut nampaknya menarik perhatian AC Milan untuk memboyongnya. Rossoneri memutuskan memboyong Bonucci pada 2017 dengan mahar yang fantastis, yaitu sekitar 42 juta euro atau sekitar Rp706 miliar. Namun, pengorbanan AC Milan tidak sebanding dengan hasil kontribusi Bonucci yang gagal mengantarkan tim ke posisi puncak papan klasemen. Akhirnya, Bonucci memutuskan untuk kembali ke Juventus setelah hanya satu tahun berkarier di AC Milan.

3. Fernando Torres: Liverpool ke Chelsea

Fernando Torres adalah salah satu striker terbaik di dunia pada saat itu. Pada tahun 2011, Chelsea membeli Torres dari Liverpool dengan mahar sebesar 50 juta poundsterling (Rp1,1 triliun). Namun, Torres gagal menunjukkan performa terbaiknya di Stamford Bridge. Dia hanya mencetak 20 gol dalam 110 penampilan selama tiga setengah tahun di Chelsea. Akhirnya, Torres kembali ke Atletico Madrid pada tahun 2014.

4. Alexis Sanchez: Arsenal ke Manchester United

Manchester United memutuskan untuk merekrut Alexis Sanchez yang sedang bersinar bersama Arsenal pada bursa transfer musim dingin 2018 dan memberikan gelandang Henrikh Mkhitaryan sebagai gantinya ke The Gunners. Sanchez sepertinya telah pindah ke klub Manchester yang salah dengan performanya bersama Manchester United tergolong tidak memuaskan dan jauh dari harapan para penggemar. Setelah hanya mencetak tiga gol dalam 32 penampilan, Sanchez dipinjamkan ke Inter setahun berselang sebelum dipermanenkan statusnya oleh klub Serie A tersebut.

5. Roberto Soldado: Valencia ke Tottenham Hotspur

Pada tahun 2013, Tottenham Hotspur membeli Roberto Soldado dari Valencia dengan mahar sebesar 26 juta poundsterling (Rp580 miliar). Namun, Soldado gagal menunjukkan performa terbaiknya di White Hart Lane. Dia hanya mencetak enam gol dalam 52 penampilan selama dua tahun di Tottenham. Akhirnya, Soldado kembali ke La Liga pada tahun 2015.

6. Angel Di Maria: Real Madrid ke Manchester United

Angel Di Maria adalah salah satu pemain terbaik di dunia pada saat itu. Pada tahun 2014, Manchester United membeli Di Maria dari Real Madrid dengan mahar sebesar 59,7 juta poundsterling (Rp1,3 triliun). Namun, Di Maria gagal menunjukkan performa terbaiknya di Old Trafford. Dia hanya mencetak empat gol dalam 32 penampilan selama satu musim di Manchester United. Akhirnya, Di Maria pindah ke Paris Saint-Germain pada tahun 2015.

7. Andriy Shevchenko: AC Milan ke Chelsea

Andriy Shevchenko merupakan salah satu striker terbaik di dunia pada masanya. Pada tahun 2006, Chelsea membeli Shevchenko dari AC Milan dengan mahar sebesar 30,8 juta poundsterling (Rp687 miliar). Namun, Shevchenko gagal menunjukkan performa terbaiknya di Stamford Bridge. Dia hanya mencetak sembilan gol dalam 48 penampilan selama dua tahun di Chelsea. Akhirnya, Shevchenko kembali ke AC Milan pada tahun 2008.

8. Philippe Coutinho: Liverpool ke Barcelona

Pada tahun 2018, Barcelona membeli Philippe Coutinho dari Liverpool dengan mahar sebesar 142 juta poundsterling (Rp3,1 triliun). Namun, Coutinho gagal menunjukkan performa terbaiknya di Camp Nou. Dia hanya mencetak 21 gol dalam 76 penampilan selama dua setengah tahun di Barcelona. Akhirnya, Coutinho dipinjamkan ke Bayern Munich pada tahun 2019.

9. Alexis Sanchez: Barcelona ke Manchester United

Alexis Sanchez adalah salah satu pemain terbaik di dunia pada saat itu. Pada tahun 2018, Manchester United membeli Sanchez dari Arsenal dengan mahar sebesar 35 juta poundsterling (Rp780 miliar). Namun, Sanchez gagal menunjukkan performa terbaiknya di Old Trafford. Dia hanya mencetak lima gol dalam 45 penampilan selama satu setengah tahun di Manchester United. Akhirnya, Sanchez dipinjamkan ke Inter Milan pada tahun 2019.

10. Radamel Falcao: Atletico Madrid ke Manchester United

Pada tahun 2014, Manchester United meminjam Radamel Falcao dari AS Monaco dengan opsi pembelian permanen. Falcao dianggap sebagai salah satu striker terbaik di dunia pada saat itu. Namun, Falcao gagal menunjukkan performa terbaiknya di Old Trafford. Dia hanya mencetak empat gol dalam 29 penampilan selama satu musim di Manchester United. Akhirnya, Manchester United memutuskan untuk tidak mempermanenkan status Falcao dan dia kembali ke AS Monaco pada tahun 2015.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments