AS Roma harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu Servette FC di Stade de Geneve dalam pertandingan matchday 5 Grup G Liga Europa 2023/2024 pada Jumat (1/12/2023) WIB. Meskipun bermain di kandang sendiri, Roma tidak mampu mengamankan kemenangan yang diharapkan.
Pertandingan berlangsung sengit sejak menit awal, dengan Roma tampil dominan sepanjang 90 menit pertandingan. Romelu Lukaku mencetak gol pembuka pada menit ke-22 dengan tendangan placing yang menggetarkan gawang Servette. Gol tersebut mencerminkan kualitas dan kelas pemain Belgia tersebut.
Namun, Servette FC menunjukkan ketangguhan mereka di awal babak kedua. Chris Bedia berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-50, menciptakan kegembiraan bagi tim tamu. Gol yang tercipta menjadi yang terakhir dalam pertandingan ini.
Hasil imbang ini tidak mengubah fakta bahwa AS Roma tetap memastikan diri lolos ke babak berikutnya dari fase grup dengan mengantongi sepuluh poin dari lima laga. Mereka unggul lima angka dari Servette, yang berada di posisi di bawahnya. Meskipun gagal meraih kemenangan di laga ini, Roma dapat memandang positif ke depan dengan memastikan kelolosan mereka dan mempertahankan posisi puncak di Grup G Liga Europa.
Babak Pertama: Dominasi Tuan Rumah dan Lukaku sebagai Pembeda
Servette FC tampil dengan tambahan motivasi saat bermain di hadapan pendukungnya, menciptakan suasana yang menggairahkan di Stade de Geneve. Dalam 15 menit pertama, mereka memberikan tekanan maksimal dengan mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran, meskipun belum berhasil membobol gawang lawan.
AS Roma, walaupun menghadapi kesulitan membongkar pertahanan tuan rumah, tetap menguasai bola dengan 59 persen penguasaan. Namun, keberuntungan berpihak pada Roma, terutama berkat kehadiran Romelu Lukaku.
Pada menit ke-22, Lukaku menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol pembuka. Dia cerdik memanfaatkan penetrasi Diego Llorente dan melepaskan tembakan akurat tanpa perlu melakukan kontrol, menjadi pembeda dalam pertandingan ini.
Servette FC tidak menyerah begitu saja dan menciptakan beberapa peluang di akhir babak pertama. Namun, kepiawaian Mile Svilar di bawah mistar Roma mencegah terjadinya gol, menjaga gawang timnya tetap aman hingga jeda pertandingan. Dominasi dan keunggulan tipis Roma diungkapkan melalui penyelesaian akurat Lukaku, sementara Servette berusaha menemukan celah dalam pertahanan lawan.
Babak Kedua: Servette Segera Membalas dan Kendala Serangan Roma
Babak kedua dimulai dengan aksi cepat dari Servette, yang berhasil mencetak gol penyama kedudukan melalui Chris Bedia pada menit ke-50. Gol ini bermula dari kesalahan antisipasi Bryan Cristante, bek tengah Roma. Cristante melompat menghadapi umpan silang lawan, namun bola melewati kepalanya tanpa bersentuhan. Bola jatuh ke kaki Bedia yang tanpa kawalan dan dengan mudah mengaturnya melewati kiper Svilar, menyamakan kedudukan.
Meskipun Servette berhasil menciptakan gol penyama, dominasi Roma tetap kentara di babak kedua. Namun, masalah yang dihadapi oleh tim tamu sama seperti babak pertama, yaitu kesulitan dalam mengorganisasi serangan yang berbahaya.
Satu-satunya peluang emas di paruh kedua ini lahir pada menit ke-72 melalui kesempatan Paulo Dybala. Dybala berhasil lepas dari jebakan offside, namun upayanya untuk menaklukkan kiper Frick dari situasi satu lawan satu tidak berhasil. Meskipun dominan, Roma kesulitan untuk menciptakan peluang berbahaya yang dapat mengubah skor.
Susunan Pemain: Servette vs. AS Roma
Servette (4-4-2):
- Penjaga Gawang: Frick
- Bek: Tsunemoto, Rouiller, Severin, Baron
- Gelandang: Stevanovic, Cognat, Ondoua, Bolla
- Penyerang: Kutesa, Bedia
- Manajer: Rene Weiler
AS Roma (3-5-2):
- Penjaga Gawang: Svilar
- Bek: Llorente, Cristante, N’Dicka
- Gelandang: Celik, Bove, Paredes, Aouar, El Shaarawy
- Penyerang: Dybala, Lukaku
- Manajer: Jose Mourinho
Pertandingan antara Servette dan AS Roma menampilkan susunan pemain yang menarik dengan taktik berbeda dari kedua tim. Servette tampil dengan formasi 4-4-2, memiliki Frick sebagai penjaga gawang dan pasangan penyerang Kutesa dan Bedia yang diharapkan dapat menciptakan ancaman di lini depan. Gelandang Stevanovic, Cognat, Ondoua, dan Bolla bertanggung jawab untuk mengendalikan tengah lapangan, sementara lini belakang dibentuk oleh Tsunemoto, Rouiller, Severin, dan Baron di bawah asuhan manajer Rene Weiler.
AS Roma, di bawah kendali Jose Mourinho, mengusung formasi 3-5-2 yang menjanjikan. Svilar berada di bawah mistar gawang, didukung oleh lini belakang Llorente, Cristante, dan N’Dicka. Mourinho menempatkan Dybala dan Lukaku sebagai ujung tombak, diharapkan dapat menciptakan keganasan di area lawan. Lini tengah diisi oleh Celik, Bove, Paredes, Aouar, dan El Shaarawy, membentuk formasi yang dinamis dan berimbang.