Ignazio Abate, sosok yang merajut sejarah indahnya di AC Milan, membangun legenda dalam lebih dari satu dekade bersama Rossoneri. Dengan lebih dari 300 penampilan yang mencakup momen-momen gemilang, Abate bukan hanya nama besar di lapangan, tetapi juga menjadi potensi pilihan yang menarik untuk menggantikan kursi pelatih Stefano Pioli.
Pada usia 37 tahun, Abate saat ini menjalani fase baru dalam karier sepakbolanya sebagai pelatih AC Milan Primavera. Perjalanan ini memberinya pengalaman berharga dalam membimbing dan mengembangkan bakat-bakat muda klub sejak tahun 2021.
Keputusan untuk mempertimbangkan Abate sebagai calon pengganti Pioli tidak hanya didasarkan pada pengalamannya sebagai pelatih. Tetapi juga karena jejaknya sebagai pemain AC Milan yang pernah memperkuat barisan pertahanan dengan bangga. Seragam Rossoneri bukan hanya seragam baginya; itu adalah warisan yang memberi nafas keinginan kuat untuk memenangkan setiap pertandingan yang dijalani.
Dengan ikatan emosional dan dedikasi yang dibangun selama bertahun-tahun, Abate membawa nuansa keberlanjutan dan semangat juang yang dapat menjadi kunci kesuksesan AC Milan. Keinginannya untuk melanjutkan warisan kemenangan di klub ini menjadi nilai tambah yang sulit diabaikan. Saat ini, pertimbangan untuk memberikan tanggung jawab utama kepada Ignazio Abate mungkin menjadi langkah strategis yang tak hanya berbasis pada keahlian taktis, tetapi juga kecintaan yang mendalam pada warna merah-hitam.
2. Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko, ikon sepakbola Ukraina yang pernah menjadi tulang punggung AC Milan selama hampir delapan tahun. Kini ia akan mengukir kisah baru sebagai seorang pelatih. Setelah gantung sepatu, Shevchenko membawa dedikasinya ke kursi pelatih timnas Ukraina, menunjukkan komitmen yang tak kalah kuat seperti saat bermain di lapangan.
Pengalaman Shevchenko dalam persepakbolaan Italia semakin terasah sejak ia mengambil kendali sebagai pelatih Genoa pada November 2021. Meskipun perjalanannya di Liga Italia bersama I Rossoblu tidak selalu mulus, kehadiran Shevchenko sebagai alternatif potensial untuk menggantikan Stefano Pioli di AC Milan memberikan dimensi baru.
Dengan sejarah panjangnya di klub, Shevchenko membawa nuansa keakraban dengan identitas Rossoneri. Pemahaman yang mendalam tentang filosofi klub dapat menjadi modal berharga untuk memimpin AC Milan ke puncak kembali. Pria berusia 47 tahun ini tidak hanya membawa warisan sebagai pemain. Tetapi juga sebagai figur yang memahami tuntutan dan tekanan di level tertinggi.
3. Thiago Motta
Thiago Motta, seorang maestro taktik yang merangkai prestasi gemilang, menjadi sorotan sebagai salah satu opsi potensial pengganti Stefano Pioli di AC Milan. Keterkaitannya dengan klub rival tidak menghalangi jejaknya yang kini mengarahkan Bologna.
Pemain yang pernah memperkuat Inter Milan ini saat ini sedang menunjukkan kapabilitasnya sebagai pelatih dengan membawa Bologna berada di posisi enam klasemen Serie A. Dengan hanya dua kekalahan dan hasil imbang melawan tim-tim besar seperti Juventus, Napoli, dan Inter Milan. Jelas, Motta membuktikan dirinya sebagai sosok yang mampu menghadirkan perubahan signifikan.
Kaitannya dengan AC Milan membuat Thiago Motta menjadi opsi menarik. Keterampilan taktisnya, bersama dengan pencapaiannya bersama Bologna, menambah daya tariknya sebagai sosok yang bisa membawa kebangkitan ke San Siro. Keputusan Rossoneri untuk melirik Motta tidak hanya berdasarkan isu. Melainkan juga pada kenyataan lapangan yang mencerminkan kemampuannya untuk menghadapi persaingan ketat di dunia pelatihan.