Piala Dunia U-20 2021 Masih Ditunda, Kapan FIFA Beri Kejelasan? – PSSI-Kemenpora masih menunggu konfirmasi dari FIFA terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. FIFA sendiri juga masih belum mendarat di Indonesia.
Indonesia harus mempersiapkan Piala Dunia U-20 dalam waktu lima bulan saja terhitung dari hari ini. Indonesia juga masih belum melakukan promosi karena itu bukan menjadi hak Indonesia, melainkan FIFA selaku penyelenggara.
Tak hanya itu, enam venue Piala Dunia U-20 2021 masih belum jelas. FIFA sebenarnya harus datang ke Tanah Air Maret lalu untuk melakukan pengecekan pada 10-11 calon venue. Jadi, enam venue seharusnya sudah bisa ditentukan.
Indonesia akhirnya memilih venue sendiri karena FIFA tidak datang juga. Enam venue tersebut, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno, Gelora Sriwijaya, Si Jalak Harupat, Manahan, Gelora Bung Tomo, dan Kapten I Wayan Dipta.
Meskipun FIFA masih belum memberi kejelasan, Indonesia sendiri dudah melakukan beragam persiapan menyambut ajang bergengsi tersebut. Diantaranya adalah membentuk kepanitiaan Piala Dunia (INAFOC) yang terdiri dari unsur pemerintah (berbagai kementerian) dan PSSI.
“Piala Dunia tidak sama seperti Asia Games. INASGOC (Komite Asian Games Indonesia) memegang penuh kewenangan,” kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto kepada wartawan.
“Terkait anggaran dan promosi bisa kami tentukan sendiri saat Asian Games. Untuk Piala Dunia sendiri tidak bisa begitu, semua kegiatan dan materi komunikasi harus ada persetujuan dari FIFA,” ujarnya menambahkan.
Bahkan, saat ini beredar kabar bahwa Piala Dunia U-20 2021 melenceng dari rencana. Lucunya lagi, jadwal Piala Dunia U-20 kabarnya tidak tercatat dalam kalender resmi FIFA untuk tahun 2021.
Padahal, untuk laga lainnya seperti Piala Dunia U-17 Wanita hingga Piala Dunia U-20 Wanita tercatat jelas di kalender resmi FIFA.
Sejauh ini, PSSI masih menunggu keterangan pasti dari FIFA apakah Piala Dunia U-20 2021 akan dipentaskan sesuai jadwal 20 Mei-12 Juni atau diganti.
Karena masih belum ada kepastian, akhirnya pihak PSSI hingga Pemerintah menyatakan bahwa jadwal Piala Dunia tidak melenceng dari jadwal alias masih sesuai rencanan sebelumnya. PSSI sangat menungu konfirmasi dari FIFA.
“Piala Dunia U-20 sebenarnya masih direncanakan selama FIFA belum memberikan surat dan pernyataan resminya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi.
“Jika jadwal Piala Dunia U-20 2021 tidak mengalami perubahan dari FIFA, seperti arahan Pak Menteri Menpora, Zainudin Amali, ajang tersebut harus tetap diselenggarakan. Show must go on, renovasi harus tetap dilakukan,” tutur Gatot soal Piala Dunia U-20.
Kemenpora Tinjau Venue untuk Piala Dunia U-20 2021
Renovasi stadion-stadion untuk Piala Dunia U-20 2021 masih terus dikerjakan. Kemenpora memantau langsung pekerjaan tersebut agar bisa selesai tepat waktu.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali mengecek venue di beberapa kota yang akan jadi wadah untuk Piala Dunia U-20. Kini giliran Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto yang melakukan pemantauan.
Ia mengunjungi Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari yang berada di Solo, Rabu (3/12/2020). Menurutnya, progres pengerjaan dari Kementerian PUPR sangat baik.
“Kementerian PUPR bersama kontraktor menjadi andalan kami untuk melakukan renovasi di beberapa stadion utama dan stadion pendukung di beberapa kota. Kami sangat mengapresiasi kerja kerasnya. Di Kota Solo ini, Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari yang dijadikan venue untuk Piala Dunia,” kata Gatot dalam rilisnya.
Selain puas dengan pengerjaannya, ia juga yakin renovasi tersebut bisa rampung tepat waktu. Venue harus selesai sesuai dengan target yang pernah disampaikan oleh Kementerian PUPR baru-baru ini. Rencananya, renovasi pembangunan venue Piala Dunia U-20 2021 harus tuntas dalam waktu enam bulan.
“Menteri PUPR adalah yang menjadi penanggung jawab masalah infrastruktur. Infrastruktur diharapkan bisa diselesaikan pada April 2021. Kami yakin renovasi tersebut bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
Gatot juga menambahkan bahwa setelah venue selesai renovasi, stadion tersebut harus melalui uji coba terlebih dulu. Ini dilakukan agar bisa mengetahui kekurangan dari stadion tersebut. Jadi, kekurangan tersebut bisa diantisipasi sebelum stadionnya digunakan untuk acara yang sebenarnya.
“Jika April sudah rampung, bulan itu juga digunakan oleh klub asal kota ini. Kami harus melakukan uji coba terlebih dahulu sebagai antisipasi adanya kekurangan,” dia menjelaskan.