Keputusan yang mengejutkan datang dari PSM Makassar, salah satu klub sepakbola terkemuka di Indonesia, yang resmi melepas kapten mereka, Wiljan Pluim. Namun, apa yang membuat keputusan ini bahkan lebih mengejutkan adalah tidak hanya pemutusan kontrak itu sendiri. Namun, juga kondisi hubungan yang buruk antara PSM dan Wiljan Pluim.
Hubungan antara klub dan kaptennya, Wiljan Pluim, bisa dikatakan tengah berada dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Momen ini menjadi bukti nyata dari masalah yang telah menghantui klub tersebut selama beberapa waktu. Yang lebih mencolok adalah fakta bahwa Pluim tidak pernah lagi masuk dalam skuad PSM sejak Agustus 2023.
Laga terakhir Wiljan Pluim bersama PSM Makassar terjadi pada 28 Agustus 2023. Pada saat itu, PSM berhasil meraih kemenangan tipis dengan skor 1-0 dalam pertandingan yang dimainkan di Stadion Gelora B.J. Habiebie. Pluim bermain selama 80 menit pada laga tersebut, dan siapa yang dapat menyangka bahwa itu akan menjadi penampilan terakhirnya untuk klub yang pernah ia pimpin sebagai kapten.
Namun, sesudah pertandingan tersebut, Wiljan Pluim benar-benar menghilang dari skuad PSM Makassar. Ia tidak pernah lagi muncul dalam laga-laga yang dimainkan oleh tim tersebut hingga akhirnya diumumkan bahwa ia telah didepak dari klub.
PSM Makassar Berikan Pernyatan Resmi
Pernyataan resmi dari PSM Makassar akhirnya mengejutkan banyak pihak dan menjadi titik akhir dari spekulasi dan rumor seputar hubungan yang rumit antara klub dan Wiljan Pluim. Dalam pernyataannya, PSM Makassar mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakhiri kerja sama dengan Pluim setelah lebih dari tujuh tahun kebersamaan.
Proses ini dilalui melalui diskusi panjang antara klub dan pemain. Meskipun keputusan ini tentu tidak mudah, kedua pihak menyadari bahwa perpisahan adalah langkah yang tak terhindarkan. Ini adalah akhir dari babak yang panjang dan bersejarah dalam karier sepakbola Wiljan Pluim bersama PSM Makassar.
Pernyataan resmi ini memberikan gambaran tentang kompleksitas situasi di balik layar dan tantangan yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Kerja sama yang telah berlangsung selama tujuh tahun menghasilkan momen-momen bersejarah dan prestasi yang mengesankan, tetapi seperti halnya dalam sepakbola, ada saatnya di mana perubahan harus terjadi.
Perginya Wiljan Pluim akan meninggalkan jejak yang sulit untuk diisi di PSM Makassar. Baik dari segi kepemimpinan maupun kontribusi di lapangan. Namun, ini juga merupakan awal dari babak baru dalam perjalanan klub ini, dengan harapan akan datangnya prestasi yang lebih gemilang di masa depan.
Pernyataan ini memberikan penjelasan resmi dan mengakhiri spekulasi yang telah berkembang. Tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya bagi Wiljan Pluim dan PSM Makassar.
“Setelah melalui proses diskusi panjang, PSM Makassar dan Pluim akhirnya bersepakat untuk mengakhiri kerjasama setelah lebih dari 7 tahun kebersamaan,” tulis pernyataan resmi PSM Makassar.
“Kedua pihak menyadari betul bahwa walau berat, pada akhirnya perpisahan adalah sesuatu yang tak bisa terhindarkan,” sambung klub dengan julukan Juku Eja tersebut.
Perpisahan Menyakitkan dengan Sang Legenda
Wiljan Pluim adalah salah satu legenda sejati bagi PSM. Keberadaannya di klub ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling ikonik di dunia sepakbola Indonesia. Ia tiba di PSM pada tahun 2016 dan sejak saat itu, Pluim tidak pernah pindah ke klub lain. Pemain asal Belanda ini selalu menjadi pilihan utama dalam skuad, terlepas dari siapa pun pelatih yang menangani PSM.
Selama tujuh tahun yang luar biasa di PSM Makassar, Wiljan Pluim mencatatkan sejumlah pencapaian yang mengesankan. Ia tampil dalam 178 pertandingan resmi untuk klub dengan kontribusi yang luar biasa, mencetak 47 gol dan memberikan 51 assist. Statistik tersebut mencerminkan kemampuannya sebagai seorang gelandang yang sangat produktif dan pemimpin di lapangan.
Prestasi terbesar Wiljan Pluim bersama PSM adalah saat ia membantu klub meraih gelar Piala Indonesia pada musim 2018/2019 dan menjadi juara BRI Liga 1 pada musim 2022/2023. Prestasi ini adalah bukti betapa pentingnya peran Pluim dalam sejarah klub ini.
Namun, sayangnya, perpisahan antara Wiljan Pluim dan PSM Makassar terjadi dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Meskipun Pluim adalah legenda bagi klub ini, keputusan untuk mengakhiri kerja sama mereka menjadi sebuah momen yang pahit dan menyakitkan.