Komentar Toni Kroos mengenai pemain-pemain yang memilih untuk meninggalkan Eropa dan beralih ke klub-klub Arab Saudi pada musim panas ini telah menjadi perdebatan yang menarik di dunia sepakbola. Gelandang Real Madrid ini dengan jelas menyuarakan kekecewaannya terhadap tren ini, khususnya terkait transfer Gabriel Veiga dari Celta Vigo ke Al Ahli.
Gabriel Veiga adalah pemain muda berbakat berusia 21 tahun yang telah menarik perhatian sejumlah klub top Eropa. Bahkan, dia hampir bergabung dengan Napoli sebelum akhirnya menerima tawaran dari Al Ahli, klub Arab Saudi. Komentar Kroos yang menyebut langkah tersebut sebagai “memalukan” menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pemain-pemain muda Eropa yang memilih uang di atas pengembangan karir mereka.
Kroos juga menyoroti ambisi dan fokus pada uang sebagai faktor utama dalam kepindahan ini, yang menurutnya mengganggu esensi sepakbola yang diakui dan dicintai oleh banyak orang. Komentar Toni Kroos ini mencerminkan pandangan kritis terhadap perubahan dalam dunia sepakbola modern, di mana faktor ekonomi sering kali memengaruhi keputusan pemain dan perpindahan mereka.
“Telah dikatakan bahwa sepak bola di sana sangat ambisius, namun semuanya berkisar pada uang. Dan dari sana, segalanya mulai menjadi sulit bagi sepak bola yang kita semua kenal dan cintai,” katanya.
Tidak Berminat Main di Liga Arab
Keputusan Toni Kroos untuk menolak pindah ke Arab Saudi juga didorong oleh pertimbangan hak asasi manusia. Kroos menganggap situasi hak asasi manusia yang memprihatinkan di negara tersebut sebagai alasan yang kuat untuk menolak gagasan untuk bermain di sana.
Penting untuk dicatat bahwa masalah hak asasi manusia adalah perhatian serius di banyak negara. Bahkan ini juga menjadi faktor penting dalam keputusan individu, termasuk pemain sepakbola, dalam memilih destinasi karir mereka. Kroos dengan jelas mengutamakan nilai-nilai hak asasi manusia. Ia menganggapnya sebagai faktor yang lebih penting daripada potensi kesuksesan atau imbalan finansial.
“Kurangnya hak asasi manusia adalah hal yang menghalangi saya untuk pergi [ke sana],” ucapnya.
Komentari Para Pemain
Toni Kroos dengan tegas menyuarakan pandangan kritisnya terhadap pemain-pemain yang memilih untuk bermain di Timur Tengah, terutama di liga-liga seperti Arab Saudi. Dia menganggap bahwa level sepak bola yang ditawarkan di Timur Tengah semestinya menjadi masalah bagi para pemain yang memiliki kualitas dan potensi untuk bermain di klub-klub terbaik di Eropa.
Kritik Kroos mencerminkan pandangan umum yang sering kali diutarakan oleh beberapa pemain dan pengamat sepakbola. Mereka berpendapat bahwa pindah ke Timur Tengah, terutama saat pemain masih berada di puncak karir mereka. Hal ini bisa menjadi langkah yang kontroversial karena dianggap sebagai penurunan kualitas kompetisi yang mereka hadiri.
Kroos juga memberikan contoh Cristiano Ronaldo sebagai pemain yang memilih untuk pindah ke Timur Tengah menjelang akhir karirnya. Ini juga yang dia pandang sebagai keputusan pribadi yang valid. Namun, dia menunjukkan ketidaksetujuannya ketika pemain yang berada di tengah-tengah karir mereka. Mereka juga memiliki kualitas untuk bermain di klub-klub top Eropa memilih untuk bermain di Timur Tengah.
Pengambilan keputusan para pemain terkait destinasi karir mereka selalu menjadi topik diskusi yang menarik dalam dunia sepakbola. Yakni dengan berbagai faktor seperti ambisi, finansial, dan sportif berperan dalam keputusan akhir mereka.
“Setiap orang harus membuat keputusan ini untuk diri mereka sendiri, seperti Cristiano Ronaldo, yang memutuskan untuk melakukannya menjelang akhir karirnya. “Namun menjadi sangat sulit ketika para pemain, yang berada di tengah-tengah karir mereka dan memiliki kualitas untuk bermain di klub-klub terbaik di Eropa, memutuskan untuk melakukan perubahan seperti itu,” kritiknya.
Bangga Bersama Real Madrid
Toni Kroos dengan bangga merayakan pencapaian luar biasa dalam karirnya dengan Real Madrid. Dia mencatatkan musim kesepuluhnya bersama klub ini dan telah bermain sebanyak 420 kali selama kurun waktu tersebut. Selama masa bermainnya di Real Madrid, Kroos telah meraih prestasi gemilang. Termasuk empat kali menjadi juara Liga Champions dan tiga kali juara La Liga.
Pentingnya pencapaian ini bagi Kroos terlihat dari kata-kata dan penghargaannya terhadap klub. Dia menganggap Real Madrid sebagai tempat yang istimewa. Yaitu tempat di mana para pemain harus selalu memenuhi standar tertinggi dan memberikan yang terbaik. Kroos juga menyadari betapa sulitnya bertahan lama di klub sekelas Real Madrid jika performa pemain tidak mencapai level yang diharapkan.
