AFF memutuskan gelaran Piala AFF 2020 ditunda lagi. Mengetahui hal tersebut, PSSI pun berkomentar.
Penundaan ini dilakukan AFF karena tidak mau mengambil resiko dengan pementasan Piala AFF 2020 sesuai jadwal yang sebelumnya juga mengalami penundaan. Ini didasarkan pada jadwal yang kemungkinan besar bentrok dengan sisa laga Kualifikasi Piala Dunia yang kabarnya akan dilaksanakan pada Maret 2021 mendatang.
Piala AFF sebelumnya sudah dijadwalkan pada 11 April-8 Mei, sebelum akhirnya ditunda lagi. PSSI pun menanggapi keputusan AFF dengan sikap terbuka.
“PSSI akan tetap mengikuti kebijakan dan aturan AFF. Dengan adanya penundaan ini, timnas Indonesia diberikan keuntungan karena persiapan bisa dilakukan lebih panjang,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam rilis federasi.
Bagi PSSI, keputusan penyelengaraan acara sepakbola bergengsi tersebut dirasa menguntungkan. Apalagi PSSI berharap Timnas Indonesia bisa keluar sebagai pemenang.
Dengan adanya penundaan ini, Timnas Indonesia jadi punya banyak waktu untuk latihan. Selain itu, fokus tim juga tidak akan terpecah pada tiga laga sisa Kualifikasi Piala Dunia.
Di sisi lain, Piala AFF diharapkan bisa diselenggarakan dengan format penuh seperti sebelum-sebelumnya. Formatnya adalah menerapkan sistem kandang dan tandang, mulai dari fase grup sampai penyisihan.
“Kami tentu menaruh harapan pada pemain-pemain yang dipanggil timnas Indonesia dan bermain di Piala AFF bisa bermain dengan baik dan mempersembahkan hasil yang memuaskan,” ujar Iriawan.
“PSSI berharap Timnas Indonesia bisa keluar sebagai pemenang di Piala AFF 2020 yang kabarnya akan diselenggarkan akhir tahun 2021 mendatang,” ucapnya lagi.
Piala AFF 2020 Ditunda Sampai Desember 2021?
Jadwal Piala AFF 2020 lagi-lagi harus mengalami penundaan. Turnamen ini rencananya akan dipentaskan pada 2021, tepatnya mulai 5 Desember tahun depan sesuai dengan keputusan AFF.
Ini bukan lai pertama perubahan jadwal Piala AFF. Sebelumnya, jadwal piala AFF akan dilaksanakan pada 11 April hingga 8 Mei 2021.
Pada mulanya, ajang dua tahunan ini akan diselenggarakan pada akhir tahun 2020. Sayangnya, ajang ini tidak bisa diselenggarakan sesuai jadwal akibat pandemic Covid-19.
” Jadwal Piala AFF harus ditunda demi kesehatan dan keselamatan semua orang yang terlibat dalam ajang ini. Oleh karena itu, perkembangan Covid-19 selalu kami pantau, baik di kawasan ASEAN maupun di seluruh dunia,” kata Presiden AFF Mayor Jenderal Khiev Sameth dalam rilis resmi.
“Meskipun saat ini vaksin sudah mulai diciptakan, bahkan didistribusikan, namun proses persetujuan vaksin, keefektifan distribusi, dan implementasi program vaksin di seluruh dunia termasuk ASEAN tidak akan memakan waktu yang sebentar,” ujarnya lagi.
Penundaan ajang yang kedua kalinya ini mau tidak mau haris disepakati agar tidak terjadi benturan jadwal dengan ajang-ajan lainnya. Misalnya, dengan sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang dipentaskan pada Maret 2021.
Untuk saat ini, ada empat anggota AFF yang tergabung di grup yang sama di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2020. Ada Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang ada di Grup G yang juga tergabung dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Hingga detik ini, AFC belum menerbitkan jadwal terbaru untuk lanjutan kualifikasi itu. Konfederasi Sepakbola Asia rencananya akan menyelenggarakan sisa laga itu pada Maret 2021.
Untuk Piala AFF sendiri kabarnya akan diselenggarakan mulai Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Jadwal tersebut dinilai pas sehingga turnamen bisa menerapkan format penuh, yaitu kandang-tandang dari babak grup sampai penyisihan.
“Mengingat jadwal masih simpang siur dan belum ada kepastian, AFF percaya dalam mengambil kesepakatan penundaan jadwal ini dan membuat keputusan lebih awal, memungkinkan seluruh tim atau panitia yang terlibat dalam ajang ini memiliki cukup waktu untuk melakukan reschedule kegiatan mereka.”
“Dengan demikian, Piala AFF yang merupakan ajang besar sepakbola di regional ini (ASEAN) bisa lebih mendapatkan perhatian lebih.”
“Rencananya, Piala AFF 2020 akan dipentaskan mulai 5 Desember sampai 1 Januari 2022. Jadi, turnamen bisa sesuai dengan yang diharapkan, yaitu menerapkan format penuh pertandingan kandang dan tandang di babak grup dan sistem gugur. Selain itu, stadion yang dipenuhi oleh penonton akan membuat ajang ini semakin meriah,” kata Khiev Sameth mengakhiri pernyataan.
