Ketertarikan AC Milan terhadap pemain keturunan Indonesia yg berumur 24 tahun yakni Tijjani Reijnders itu tidak main-main. Pasalnya AC Milan telah melayangkan tawaran kedua untuk membungkus pemain keturunan Indonesia ini.
Pada awalnya, AC Milan memberikan tawaran yakni sebesar 21 juta euro kepada AZ Alkmaar untuk mendapatkan Tijjani Reijnders. Akan tetapi tawaran tersebut langsung di tolak oleh klub asal Belanda tersebut.
Menurut laporan yang didapat, AZ Alkmaar hanya akan melepas Tijjani Reijnders dengan nilai 25 juta euro. Untuk keputusan ini AC Milan siap menaikan harga, agar bisa mendapatkan pemain berdarah Indonesia Tijjani Reijnders.
Tawaran kedua yang diajukan untuk Tijjani Reijnders akan ditambahkan dengan klausul lainnya. Saat ini AC Milan hanya menunggu keputusan dari AZ Alkmaar.
Dana Segar
AC Milan baru saja mendapatkan Dana Segar setelah penjualan Sandro Tonali untuk Newcastle United. Saat ini diprediksi bahwa AC Milan tidak akan bingung dengan permintaan dari AZ Alkmaar untuk perekrutan Tijjani Reijnders.
Pada saat itu, AC Milan melepaskan Sandro Tonali senilai 70 juta euro atau setara dengan Rp1,1 triliun. AC Milan akan melakukan apapun demi mendapatkan Tijjani Reijnders.
Tijjani Reijnders juga merupakan salah satu rekrutan prioritas bagi AC Milan. Bagi AC Milan kehadiran Tijjani Reijnders dianggap dapat menjadi tambahan kreativitas pada lini tengah AC Milan.
Profil Tijjani Reijnders
Tijjani Reijnders bergabung dengan AZ Alkmaar pada tahun 2018 sampai sekarang. Ia sudah bermain sebanyak 127 kali, dan mencetak 13 gol serta membuat assist 15 kali. Ia terikat kontrak bersama AZ Alkmaar sampai 30 Juni 2027. Namun ia menolak tawaran naturalisasi dari PSSI.Â
Tijjani Reijnders merupakan pemain sepak bola profesional asal Belanda dan juga berdarah Indonesia. Ayahnya bernama Martyn Reynders dan memiliki saudara laki-laki bernama Eliano Reinjders yang juga merupakan pesepak bola profesional.
Tijjani Reijnders merupakan keturunan Ibunya yang berasal dari Indonesia, tepatnya di kota Manado, Maluku. Ia lahir di Zwoll pada 29 Juli 1998 atau sekitar 23 tahun yang lalu.
Ia memulai karir sepak bola pada usia muda. Tijjani Reijnders memulai karir bersama klub FC Twente. Ia hanyak bermain dengan FC twente sampai berumur 17 tahun atau U-17. Setelah itu ia bergabung dengan CSV ’28 dan bermain dari tahun 2015-2016 selama satu tahun.
Tijjani Reijnders bergabung dengan tim asalnya yaitu PEC Zwoll U-19, dimana ia meraih kenaikan level dan tampil pada tim utama klub Eredivisie.
Bersama klub PEC Zwoll Tijjani Reijnders hanya bermain satu tahun. Pada 2017 lalu ia pindah ke tim U-21 yakni AZ Aklmaar dan naik ke tim utama pada tahun 2018.
Ia juga sempat dipinjamkan ke RKC Waalwijk selama enam bulan, dari Januari sampai Juni. Setelah itu Tijjani Reijnders kembali ke tim utama AZ Aklmaar.
Salah Satu Pemain Kunci
Dalam tiga musim terakhir nama Tijjani Reijnders melonjak bersama AZ Akmaar. Ia menjadi salah satu pemain penting di lini tengah. Pada musim 2022/2023 lalu, ia merupakam pemain yang selalu bermain di Eredivisie.
Tijjani Reijnders berperan sebagai pemain inti dalam 34 laga yang dimainkannya, dan hanya tejadi dua kali pergantian. Ia mampu mencetak empat gol dan memeberikan tiga assist. Dan mampu membawa AZ Akmaar pada urutan posisi ke empat klasemen akhir Eredivisie.
Ia juga memiliki andil untuk membawa AZ Akmaar lolos pada semifinal UEFA Conference League. Namun mereka gagal lolos menuju final pada saat pertandingan melawan West Ham dengan skor 3-1 pada saat babak semifinal. Hanya satu gol yang dapat dibuat oleh Tijjani Reijnders pada skor 2-1.
Pada awal 2022, Tijjani Reijnders sempat masuk dalam daftar pemain yang di lirim oleh Shin Tae-yong untuk masuk kedalam program naturalisasi dan membela tim nasional Indonesia.
Namun, sang gelandang serang Tijjani Reijnders menolak tawaran yang diberikan oleh Shin Tae-yong tersebut.
Kemungkinan Tijjani Reijnders masih ada peluang untuk membela tim nasional Indonesia. Tetapi harapan itu sangatlah tipis sebab, ia sempat menolak tawaran naturalisasi yang telah diberikan oleh PSSI. Lalu ia juga mendapatkan panggilan dari Timnas Senior untuk pertama kali pada ajang Nations League, namun ia belum mendapatkan kesempatan untuk bermain.
Tetapi jika ia menerima tawaran dan bergabung dengan AC Milan dan mendapatkan pengalaman di Seri A Italia, maka debutnya dengan Oranie sudah di depan mata.