Musim 2015/2016 adalah musim yang sangat mengesankan bagi Leicester City karena mereka berhasil menjadi juara Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Kemenangan ini dianggap sebagai keajaiban besar. Itu karena Leicester City dianggap sebagai tim yang tidak mungkin untuk menjadi juara sebelum musim dimulai.
Di bawah asuhan manajer Claudio Ranieri, Leicester City tampil sangat konsisten sepanjang musim. Mereka mengalahkan tim-tim besar seperti Manchester City, Arsenal, dan Manchester United. Bahkan terus mempertahankan performa tinggi hingga akhir musim. Gelandang asal Prancis, N’Golo Kante, menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan mereka. Hal Itu karena ia berhasil memenangkan sebagian besar duel dan memberikan banyak kontribusi dalam menciptakan gol.
Pada akhir musim, Leicester City mengumpulkan total 81 poin. Mereka mengungguli tim-tim seperti Tottenham Hotspur, Arsenal, Manchester City, dan Manchester United untuk merebut gelar juara. Striker asal Inggris Jamie Vardy menjadi pencetak gol terbanyak dengan 24 gol. Sedangkan Riyad Mahrez menjadi pemain terbaik musim tersebut dan meraih penghargaan PFA Player of the Year.
Kemenangan Leicester City di musim 2015/2016 dianggap sebagai kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris dan menunjukkan bahwa dalam sepak bola, segalanya mungkin terjadi. Prestasi ini menginspirasi banyak klub kecil untuk bermimpi lebih besar dan menjadi contoh bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Musim Terbaik
Pada musim 2015/2016, Leicester City berhasil mencapai prestasi yang luar biasa dengan menjadi juara Premier League Inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah klub tersebut. Selama musim tersebut, Leicester City berhasil memenangkan 23 pertandingan, mengalami 3 kekalahan, dan bermain seri sebanyak 12 kali.
Dalam hal total kemenangan, kekalahan, dan seri, Leicester City berhasil mengumpulkan 81 poin dari 38 pertandingan yang mereka mainkan, unggul 10 poin dari tim peringkat kedua, Arsenal. Mereka mencetak 68 gol dan kebobolan 36 gol selama musim tersebut.
Prestasi ini dianggap sebagai salah satu kisah sukses terbesar dalam sejarah sepak bola modern, karena Leicester City dianggap sebagai tim yang kurang diunggulkan sebelum dimulainya musim, namun berhasil mengatasi odds yang besar dan meraih gelar juara Premier League yang sangat bergengsi.
Pemain Terbaik Leicester City Saat Juara
Pemain terbaik Leicester City saat mereka menjadi juara Premier League pada musim 2015/2016 adalah Riyad Mahrez. Mahrez merupakan seorang winger asal Aljazair yang menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan Leicester City pada musim tersebut.
Selama musim 2015/2016, Mahrez tampil impresif dengan mencetak 17 gol dan memberikan 11 assist dari 37 pertandingan yang ia mainkan. Performa Mahrez tersebut membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dalam ajang penghargaan PFA Player of the Year.
Mahrez juga memiliki teknik menggiring bola yang sangat baik, kemampuan dribbling yang cemerlang, serta kecepatan dan ketepatan dalam melakukan tembakan. Keterampilan-keterampilan tersebut membantu Leicester City meraih kemenangan penting di berbagai pertandingan.
Selain itu, Mahrez juga memberikan kontribusi yang besar dalam mengatasi momen-momen krusial dan situasi-situasi sulit dalam pertandingan. Hal ini terlihat dari beberapa gol penting yang ia cetak pada musim tersebut, termasuk gol-gol di pertandingan melawan West Ham, Manchester City, dan Chelsea.
Prestasi Mahrez pada musim 2015/2016 juga menjadi tonggak sejarah bagi sepak bola Aljazair, karena ia menjadi pemain pertama asal Aljazair yang meraih penghargaan PFA Player of the Year.
Pertandingan Paling Krusial
Leicester City memiliki beberapa pertandingan yang sangat mengesankan selama musim 2015/2016 saat mereka menjadi juara Premier League. Namun, salah satu pertandingan terbaik yang mereka mainkan pada musim tersebut adalah ketika mereka mengalahkan Manchester City. Saat itu mereka meanng dengan skor 3-1 di Etihad Stadium pada tanggal 6 Februari 2016.
Pertandingan tersebut menjadi sangat penting karena Leicester City saat itu sedang berada di puncak klasemen Premier League. Mereka menghadapi ujian besar melawan tim peringkat kedua, Manchester City. Meskipun Manchester City lebih dulu unggul melalui gol dari Sergio Aguero. Nyatanya Leicester City berhasil bangkit dengan cepat dan mencetak tiga gol secara berturut-turut. Adapun melalui gol-gol dari Robert Huth, Riyad Mahrez, dan Huth lagi.
Kemenangan tersebut menunjukkan kekuatan dan kualitas tim Leicester City. Mereka mampu mengatasi tekanan dari tim-tim besar dan tampil mengesankan dalam berbagai aspek permainan. Pertandingan tersebut juga menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan Leicester City. Jalan menuju gelar juara Premier League kian istimewa, karena mereka berhasil menunjukkan bahwa mereka layak menjadi juara dengan mengalahkan tim-tim top di liga.