Dalam tim sepak bola profesional, terdapat minimal 11 pemain utama, pelatih, dan manajemen yang mengelola klub. Itu artinya ada banyak orang dengan pemikiran dan kondisi yang berbeda-beda. Wajar, jika ada saja masalah yang menipa sebuah skuat. Saat ini giliran Real Madrid bernasib buruk dan tertimpa masalah.
Kondisi sebuah tim memang naik turun. Psikologis pemain, pelatih, lawan, dan semuanya saling berhubungan. Begitu pula dengan ketahanan fisik.
Real Madrid yang mengawali musim La Liga tidak meyakinkan dengan skor seri, mengalami kenaikan pesat di laga selanjutnya. Namun, di Liga Champions prestasi mereka tidak sebagus di negara sendiri.
Terakhir, Los Blancos kalah dengan skor menyakitkan 1-4 dari Valencia melalui tendangan penalti dan gol bunuh diri.
Real Madrid Bernasib Buruk
Nasib buruk mungkin merupakan kata yang tepat untuk disematkan pada skuat asuhan Zinidane Zidane, asal Perancis. Musim lalu mereka menjadi juara La Liga. Bahkan, sudah dipastikan sebelum pertandingan terakhir.
Di laga perdana Liga Spanyol, tim raksasa ini ditahan imbang oleh lawan. Saat itu, pelatih yang sudah beberapa pertandingan mengasuh tim, dikritisi habis-habisan oleh fans klub. Namun, di pertandingan berikutnya, mereka langsung bangkit. Dua pekan lalu, El Real mmenududki posisi puncak klasemen sementara.
Seperti roda, kadang di atas dan di bawah, kejayaan Real Madrid hanya bertahan dua minggu.
Di Liga Champions, pertandingan atau kompetisi antar klub negara-negara Eropa paling bergengsi, mereka dua kali mengalami kekalahan. Baru di laga matchday ketiga mereka berhasil menang dari Inter Milan.
Tidak demikian di La Liga. Pekan lalu, skuat favorit juara ini dihempaskan Valencia 1-4. Posisinya langsung melorot ke peringkat 4. Posisi pertama klasemen sementara kembali dipegang oleh Real Sociedad dengan poin 20. Selisih 4 dari Los Blancos.
Setelah kekalahan pekan lalu, nasib buruk terus mengiring klub yang musim ini sengaja berhemat dan tidak mendatangkan pemain baru.
Pertama, beberapa pemain utama dan andalah, kini mengalami cidera dan sakit.
Federico Valverde dikabarkan cidera patah tulang tibialis pasterior pada kaki kanannya. Diperkirakan, dia membutuhkan wanktu satu bulan agar kembali dapat turun ke lapangan.
Mesin gol andalan Kari Benzema juga mengalami hal yang sama. Benzema dikabarkan cedera otot addvector karena terlalu sering bermain.
Pemain andalan ini memang sudah sudah mengikuti semua laga La Liga dan Liga Spanyol yang sudah dimainkan Real Madrid. Ini sudah berlangsung lama, sejak Christiano Ronaldo meninggalkan Los Blancos.
Hasilnya memang terbukti. Di laga musim ini saja Benzema sudah menghasiolkan 4 gol dan 3 assist. Dia selalu diturunkan sejak menit awal alias starter.
Belum diketahui secara pasti, cidera yang sudah terlihat saat melawan Valencia akan berlangsung lama atau tidak. Yang pasti, ini akan menjadi bumerang. tim membutuhkan Benzema, tetapi memainkannya terus menerus juga akan berakibat tidak baik.
Selain cidera, terakhir beberapa pemain Barcelona juga teridentifikasi Covid-19. Mereka adala Eder Militao, Casemiro, dan Eden Hazard. Dengan demikian, ketiganya dipastikan tidak akan bisa diturunkan ke lapangan hingga dua pekan.
Tidak hanya masalah cedera dan sakit yang menjadi masalah Real Madrid kali ini.
Terakhir dikabarkan, Kapten Tim Sergio Ramos mengamuk terhadap Isco usai mereka dikalahkan oleh El Che alias Valencia Sabtu lalu. Ramos kecewa dengan penampilan Isco yang kemudian diganti pada menit ke-83. Dia dikatakan kurang memperlihatkan semangan dan rasa rela berkorban bagi tim.
Sebelumnya, Sergio Ramos juga dikabarkan pernah mengauk pula terhadap Isco dan Marcelo. Saat itu kemarahan disebabkan kekalahan mereka di Liga Champions 2-3 saat melawan Sakhtar Donetsk.
Beberapa peristiwa yang terjadi dua minggu ini menyebabkan posisi Zinidene Zidane kembali digoyang. Pelatih yang sudah beberapa musim berada di Los Blancos kembali dipertanyakan oleh fans.
Zinedine Zidane harus membuktikan bahwa dirinya dan skuat bisa mengatasi semua masalah yang terjadi. Dua pekan yang akan datang, saat jeda internasional dapat menjadi waktu yang tepat untuk membenahi tim.
Akankah Real Madrid bernasib buruk dan tertimpa masalah memperoleh solusi? Fans, pengamat, dan penggemar bola tentu berharap sama. Tanpa Real Madrid dan Barcelona, La Liga tidak akan terasa sama.