Sangat Menyedihkan Bahwa Sekarang Everton dijual Murah. Farhad Moshiri dikabarkan bersiap menjual Everton. Pengusaha keturunan Iran-Inggris itu rela menjual saham mayoritasnya di Toffee senilai lebih dari 500 juta pound (Rp 9,2 triliun).
Kabar Moshiri berencana melepas kepemilikan Everton datang tiga hari setelah pemecatan pelatih Inggris Frank Lampard. Selain itu, rencana tersebut datang dengan keengganan bos Argentina Marcelo Bielsa untuk menggantikan Lampard.
Hal-hal tidak berhenti di situ, dengan tawaran Everton untuk menandatangani Arnot Danjuma digagalkan oleh Tottenham Hotspur, yang juga tertarik untuk mendatangkan striker Villarreal. Tak hanya tim utama, tim bos The Toffees juga mengalami perubahan.
“Fahd Moshiri akhirnya siap melepas Everton sepenuhnya. Moshiri sedang menunggu tawaran senilai lebih dari £500 juta untuk membeli salah satu klub Liga Inggris. Pencarian pemain baru Everton termasuk melepas sebagian saham The Toffees,” demikian laporan The Guardian. pada Rabu (25 Januari 2023).
Moshiri diketahui berusaha untuk mendapatkan kembali nilai investasi £550 juta di stadion baru Everton. Rencananya Stadion Everton yang baru akan dibangun di Dermaga Bramley Moore. Perusahaan investasi dan penasihat keuangan Deloitte dikatakan telah dipercaya untuk menjual Everton.
Sangat Menyedihkan Bahwa Sekarang Everton dijual Murah
Dalam beberapa pekan terakhir, sekelompok pendukung Toffee menekan Moshiri dan dewan klub untuk meninggalkan Everton. Tekanan tersebut tak lepas dari kekecewaan fans terhadap performa The Toffees.
Dominic Calvert-Lewin cs belum pernah menang dalam delapan laga terakhirnya di pentas Premier League, termasuk kekalahan beruntun di tiga laga terakhir. Everton hanya mencetak 15 poin dari 20 pertandingan dan juga turun ke peringkat 19 klasemen Liga Inggris.
Moshiri pertama kali menjadi co-owner Everton pada 2016 dengan kepemilikan saham 49,9%. Saat itu, Moshiri rela merelakan sebagian saham Arsenal demi bisa membeli Everton. Pada Januari 2022, Moshiri akan menjadi pemilik Everton dengan kepemilikan 94%.
Awalnya, kehadiran Moshiri memicu optimisme akan kemampuan Everton bersaing di pentas Premier League. Namun, selama enam tahun terakhir, The Toffees tampaknya tetap bertahan. Padahal, di era Moshiri, Everton mengalami enam pergantian pelatih. Kalaupun Everton gagal, mereka tidak akan bisa masuk enam besar Liga Inggris.
Carragher Mengatakan Everton SUDAH Benar Memecat Lampard
Mantan pemain Liverpool Jamie Carragher menegaskan Everton membuat keputusan yang tepat untuk memecat Frank Lampard dari bangku Toffees. Dalam komentarnya, Carragher menjelaskan bahwa seharusnya Lampard tidak terlalu banyak mengeluhkan apa yang sudah dimilikinya di markas Everton di Goodison Park.
Sementara penggemar Everton lebih suka perubahan manajemen, Carragher mengklaim keputusan untuk menggulingkan Lampard adalah yang terbaik.
“Saya pikir itu keputusan yang tepat, saya pikir Lampard mendapatkan posisi Benitez, dan performa Benitez serupa. Jadi, Anda tidak bisa terlalu banyak mengeluh,” kata Carragher seperti dikutip Selasa (24 Januari 2023).
Pada Senin waktu setempat, Lampard resmi meninggalkan bangku kepelatihan The Blues Merseyside. Dia gagal mengeluarkan The Toffees dari masalah.
Dengan Everton menghadapi pertempuran degradasi, orang Inggris itu telah menang sembilan kali dan kalah 21 kali dari 38 pertandingan Premier League sebagai pelatih.
Alhasil, The Toffees saat ini berada di peringkat 19 klasemen sementara liga dengan raihan 15 poin, terpaut 2 poin dari posisi aman. Pertandingan mereka berikutnya adalah melawan pemimpin liga Arsenal pada 4 Februari sebelum menuju ke musuh bebuyutan Liverpool untuk derby Merseyside seminggu kemudian.
Carragher juga percaya bahwa banyak rekrutan Lampard buruk dan mantan pemain Chelsea itu tidak bisa menolak pemecatan bos Everton itu.
“Dia tidak menghabiskan banyak uang dan dia kehilangan beberapa pemain andalan. Ada sesuatu yang terjadi di balik layar yang membuat frustrasi fans Everton,” lanjut Carragher.
Lampard ditunjuk sebagai manajer Goodison Park pada 31 Januari 2022. Klub juga mengumumkan bahwa asisten pelatih Joe Edwards, Paul Clement, Ashley Cole dan Chris Jones juga telah meninggalkan Merseyside Blues.
Sementara itu, Gary Neville mengaku sedih dengan pemecatan beberapa manajer Inggris termasuk Steven Gerrard dan Frank Lampard. (*)