Striker PSM Makassar Ricky Pratama tetap fokus menjaga kondisi karena diskors sementara dari Liga 1 musim 2022/2023 menyusul tragedi Kanjuruhan. Pemain PSM ini tetap fit dengan pergi ke gym dan memukul bola saat tidak berlatih. Kalau itu terjadi besok latihan tim, karena hari ini latihan biasa saja, di gym saja, Mereka hanya berkeringat.
Tim Juku Eja dijadwalkan kembali berlatih di Stadion Kalegowa pada Rabu (5/10) pukul 16.00 WIB. Akibat tragedi Kanjuruhan, Wiljan Pluim dan rekan – rekan mengambil cuti dua hari dari acara pelatihan. Sementara itu, Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum memastikan berapa lama pertandingan akan ditangguhkan.
Pasalnya, saat ini Persatuan Sepak Bola Indonesia sedang fokus mengusut kasus tersebut di Stadion Kanjuruhan. Sementara Liga 1 masih belum jelas, Ricky melanjutkan bahwa dirinya dan rekan setimnya tetap fokus berlatih agar tetap fit di tengah ketidakpastian pertandingan. Baru tadi siang, setelah menyentuh bola dan melakukan latihan ringan bersama anak – anak lain, ada pemain senior.
Namun, pemain berusia 19 tahun itu yakin latihannya tidak akan terganggu meski jadwal liga tidak jelas. Ricky melanjutkan, dia lega melihat ini sebagai ucapan terima kasih kepada para korban tragedi Kanjuruhan. Secara pribadi Mereka masih sedih ya, tapi itu tidak mengganggu latihan Mereka, Mereka berlatih dan mempersiapkan diri agar tidak kalah dengan tim lain.
Mereka justru mensyukurinya. Liga 1 telah memutuskan untuk berhenti sementara menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 125 orang dan 323 luka – luka. Hal ini terjadi pada Sabtu (1/10) dalam duel antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Aremania masuk setelah pertandingan karena tidak menerima tim favoritnya, Arema FC kalah 2 – 3 dari Persebaya Surabaya.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke tribun penonton sebagai tanggapan atas operasi yang berujung pada anarki tersebut.
Pemain PSM dan Suporter PSM Makassar menyalakan lilin sebagai penghormatan kepada korban tragedi Kanjuruhan
Support Group PSM Makassar Fans PSM Makassar 1915 menggelar operasi pembakaran lilin di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebagai bentuk penghormatan atas tragedi tersebut. Mereka menggelar spanduk dengan berbagai tulisan. Seperti halnya bencana Malang dengan gambar pita yang disertai dengan penyelidikan menyeluruh, tidak akan ada perdamaian tanpa keadilan.
Selamatkan Kanjuruhan, istirahatlah dengan tenang, gas air mata melawan air mata ibu. Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya berakhir dengan kemenangan 2 – 3 untuk Persebaya pada Sabtu (1/10/2022), mengakibatkan 100 pendukung dan polisi tewas dalam kekacauan. Aksi penyalaan lilin berlangsung di bawah jalan layang, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (4/10/2022) malam.
Malam ini Mereka akan melakukan aksi untuk memperingati tragedi Kanjuruhan. Mereka ingin memberitahu masyarakat bahwa bukan hanya Malang yang sedih, tapi juga Kasik yang penuh harapan. Abdul menuntut penyelidikan menyeluruh atas insiden yang merenggut ratusan nyawa itu. Kita berharap kejadian kemarin (Kanjuruhan) mengusut tuntas akarnya, apa yang terjadi dan bagaimana kejadiannya.
Suporter PSM Makassar menyalakan lilin sebagai penghormatan kepada korban tragedi Kanjuruhan
Abdul masih enggan bicara banyak soal reshuffle PSSI akibat insiden Kanjuruhan hingga dipastikan salah pihak. Bahkan setelah PSSI serba salah, dia bersikeras agar seluruh manajemen PSSI dirombak. Mereka tidak tahu siapa yang benar – benar harus disalahkan. Jika PSSI ternyata kesalahan peristiwa kemarin, Mereka ingin mengubah atau merombak seluruh manajemen PSSI karena Mereka sangat menyayangkan hal ini terjadi.
Abdul berharap peristiwa Kanjuruhan ini bisa menjadi ajang introspeksi diri di lapangan sepak bola. Terlebih lagi, sepak bola lokal telah ditangguhkan selama dua minggu. Belum lagi menunggu ancaman sanksi FIFA. Peristiwa kemarin bisa menjadi pelajaran bagi semua pejabat sepak bola, termasuk panitia penyelenggara, keselamatan dan pendukung. Dia kira sepak bola (pertandingan) masih bisa berjalan.
Namun, jika tidak ada pembelajaran, dan hal serupa akan terjadi di masa depan, ada baiknya sepakbola tidak ada. Kalau bukan pelajaran, apa gunanya hidup dengan sepak bola yang merenggut nyawa. Sepak bola harus menghibur dan mempersatukan seluruh pecinta sepak bola tanah air. (*)
