Kasus waktu pertandingan Arema FC dengan Persebaya Surabaya menjadi salah satu yang paling banyak dibicarakan. Turnamen bergengsi mengajukan proposal dan Lisensi Pertandingan ditolak semalam oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator turnamen. Pertandingan berakhir tragis pada Sabtu, 1 Oktober 2022, saat korban terjatuh akibat gas air mata yang ditembakkan polisi di Stadion Kanjuruhan.
Sebanyak 125 orang tewas, termasuk dua polisi. Dunia terkejut dan sedih. FIFA akan mengibarkan semua bendera nasional setengah tiang. Bagaimana urutan kartu tersebut benar – benar membuahkan hasil, yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang pada pukul 20.00 WIB?
Komunikasi yang diterima liputan6.com antara Panitia Pelaksana, polisi dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengungkapkan bagaimana koordinasi itu terjalin. Termasuk penyediaan jumlah penonton yang 75% dari kapasitas stadion. Pada Minggu (2/10/2022), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md melalui akun Instagramnya mengatakan, perangkat tersebut telah diantisipasi melalui koordinasi dan usulan teknis di lapangan.
Misalnya, pertandingan harus dimainkan pada sore hari (bukan malam hari) dan jumlah penonton harus disesuaikan dengan kapasitas stadion yang mencapai 38.000. Namun usulan tersebut tidak dilaksanakan oleh panitia penyelenggara yang terlihat antusias. Pertandingan tetap digelar pada malam hari dan telah dicetak 42.000 tiket. Berikut adalah proses perizinan:
Surat dari Panpel Arema ke Polres Malang
Panitia Penyelenggara (Panpel) pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya mengirimkan surat ke Polres Malang pada 12 September 2022 yang menyatakan bahwa pertandingan akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2022 pukul 20.00 WIB. Panitia pelaksana juga meminta Polres Malang untuk memberikan pengamanan. Pada hari yang sama, Panpel juga mengirimkan surat kepada PT LIB yang meminta perubahan waktu mulai kompetisi.
Membalas surat Lisensi Pertandingan dari Polsek Malang
Dalam balasan yang ditandatangani Kapolres Malang AKBP pada 18 September, Ferli Hidayat meminta Panpel untuk menyurati PT LIB agar pertandingan digeser ke pukul 15.30 WIB dengan alasan keamanan.
Membalas Surat LIB dan Pernyataan Sekjen PSSI
Dalam surat tertanggal 19 September 2022 yang ditandatangani Direktur Utama Akhmad Hadian Lukita, PT LIB mengatakan pertandingan harus dimulai sesuai jadwal yang telah ditentukan. PT LIB mengatakan keputusan itu dibuat berkoordinasi dengan PSSI dan pemegang hak siar Arema vs Persebaya Surabaya.
Terkait hal itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan dalam pernyataan yang dikeluarkan di Stadion Madya, Jakarta pada 2 Oktober 2022, sehari setelah tragedi itu, pihaknya juga mengundang Panitia Penyelenggara untuk membahas Perubahan awal pertandingan. Pertama, Mereka tahu polisi mengajukan permintaan pada sore hari. Namun, PT LIB dan Panpel kemudian membahas bahwa saling pengertian akan tetap dilakukan pada malam hari.
Polisi mengeluarkan saran perizinan kerumunan untuk Lisensi Pertandingan Arema vs Persebaya
Setelah proposal ditolak, menyusul jawaban dari PT LIB, Polda Malang mengeluarkan proposal perizinan keramaian untuk kompetisi pada 28 September 2022 pukul 20:00 WIB pada 1 Oktober 2022. Dalam surat yang ditandatangani Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat itu, Ferli diberikan beberapa arahan, seperti pembatasan jumlah penonton guna memberikan fasilitas vaksinasi bagi mereka yang belum menerima dosis ketiga Covid – 19.
Keesokan harinya, pada 29 September 2022, Badan Intelijen dan Keamanan Polda Jatim mengeluarkan Rekomendasi Izin Keramaian. Yang ditandatangani Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polda Jatim, Kombes Dekan Eko Purwono. Dengan dua surat itu, Pampel kemudian mendapat izin berkerumun dari Kabaintelkam Polri.
Tiket cetak yang tidak diterbitkan
Media officer Arema FC, Sudarmaji, membantah banyak penonton yang diduga menjual tiket di luar kapasitas Stadion Kanjuruhan berkapasitas 42.000 itu. Sudah dipastikan kuota tiket Mereka tidak terlampaui. Terlihat tidak ada penonton saat pertandingan berlangsung. Sudarmaji mengatakan jika tiket terjual melebihi kapasitas stadion, maka akan menyebabkan kepadatan.
Namun, tidak ada satu pun penonton yang meluap atau terlihat tidak berada di tribun selama pertandingan. Semuanya bisa dilihat di video atau live. Tanpa merinci berapa jumlah tiket yang dicetak Panpel Arema FC. Tragedi Kanjuruhan merenggut 125 nyawa. Penggunaan gas air mata yang membabi buta dari aparat kepolisian ditengarai menjadi penyebab utama kepanikan dalam laga Arema vs Persebaya Surabaya. (*)