Bali United FC dan Suporter berdoa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. Tragedi Kanjuruhan mengakibatkan ratusan suporter dan polisi tewas dalam kerusuhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya. Doa bersama juga diadakan di beberapa basis penggemar sepak bola di seluruh Indonesia.
Pada hari Senin, 3 Oktober 2022, Bali United FC bergabung dengan tim bola basket Bali United FC dan penggemar sepak bola Indonesia untuk mengikuti doa di Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar. Menurut situs resmi Bali United FC, acara tersebut juga dilakukan bersama dengan pihak kepolisian. Pada Sabtu, 1 Oktober 2022, para suporter yang menjadi korban kerusuhan usai pertandingan Arema FC melawan Surabaya, Surabaya, berdoa bersama.
Kapten Bali United FC, Fadir, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para penggemar yang tewas dalam kerusuhan tersebut. Nomor 14 berharap insiden tragis cedera sepak bola akan menjadi yang terakhir terjadi di Indonesia. Atas nama para pemain, pelatih, ofisial, dan manajemen Bali United FC, Dia menyampaikan belasungkawa atas kejadian di Stadion Kanjuluhan Malang.
Semoga para korban mendapatkan penerimaan terbaik di Tuhan Yang Maha Esa. Kapten Bali United FC itu mengatakan Keluarga yang ditinggalkan telah dikuatkan. Ini adalah pertandingan terakhir sepak bola Indonesia dan masa depan akan lebih baik. Suporter yang hadir di Stadion Pride Selda Dutri Datu tak hanya suporter Bali United FC.
Suporter Bali United FC dan Indonesia Berdoa di Dipta Untuk Korban Tragedi
Namun suporter dari Arema FC, Persebaya dan PSS Sleman juga hadir untuk mendoakan para korban. Sebagai salah satu dari kedua belas pemain yang merasakan suasana pertandingan sepak bola, perwakilan salah satu suporter juga menyampaikan duka yang mendalam. Ini bukan saatnya untuk disalahkan. Kita semua mencintai sepak bola, tetapi sepak bola tidak boleh merenggut nyawa.
Tidak ada kemenangan yang sepadan dengan nyawa. Ini bukan hanya tentang sepak bola, lebih dari itu. Dari sepak bola kita tahu apa artinya mencintai bukan dicintai, mengagumi bukan dikagumi, memperjuangkan simbol di dada dengan sepenuh hati dan jiwa. Tidak ada salahnya mendukung tim dengan sepenuh hati, tapi tentu saja salah jika nyawa jadi taruhannya.
Pesan Dia kepada seluruh suporter yang ada, nikmati sepak bola dengan secukupnya, dukung tim dengan secukupnya karena sepak bola menyatukan, bukan membunuh. Akibat kerusuhan tersebut, pertandingan sepak bola Indonesia terpaksa dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis daftar terbaru korban tragedi Kanjuruhan.
Menurut catatan Kementerian Kesehatan, total 437 orang tewas, termasuk 131 meninggal, 58 luka berat, dan 248 luka ringan. Angka ini lebih tinggi dari yang sebelumnya dirilis Polri, di mana 125 orang tewas dalam tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.
Bali United FC Berdoa di Dipta Untuk Korban Tragedi
Atas kejadian ini, pemerintah juga telah mengambil alih perawatan para korban yang saat ini dirawat di rumah sakit. (Data sampai) pagi ini 248 orang ringan hingga sedang, 58 orang luka berat, dan 131 orang meninggal dunia, namun jumlahnya berubah. Nadia mengatakan para korban luka dirawat di beberapa rumah sakit. Beberapa korban dengan luka ringan sudah pulang.
Yang luka ringan sudah pulang (pulang). Hanya yang parah dirawat di rumah sakit. Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan tidak ada hambatan dalam penyediaan layanan kesehatan oleh rumah sakit. Korban yang terluka tidak perlu khawatir dengan biaya.
Sebab, biaya pengobatan ditanggung pemerintah. Semua biaya (pengobatan) ditanggung pemerintah. Selama ini tidak ada keluhan soal pelayanan. Semua diberikan segera dan sesuai prosedur. Muhadjir berkunjung ke Malang bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini atas nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjenguk para korban dan memberikan bantuan kepada keluarga almarhum. Hari ini Menteri Sosial (Risma) bersama Dia di Malang menjenguk keluarga korban sambil menawarkan santunan. (*)