Raksasa Premier League, Manchester United resmi melepas penjaga gawang gaek Lee Grant yang memilih gantung
sarung tangan alias pensiun dari dunia sepak bola profesional. Grant bergabung dengan Manchester United sejak
2018 lalu. Sepanjang berseragam Setan Merah, kiper 39 tahun itu tercatat hanya 2 kali bermain di pertandingan
kompetitif.
Manchester United Resmi rombak skuad
Kepergian Grant yang memilih pensiun pun menjadi pertanda dimulainya eksodus dan perombakan
skuad Manchester United di bawah arahan sosok pelatih baru, Erik ten Hag. Melalui wawancara di laman resmi
Manchester United, Grant mengakui bahwa saat ini adalah waktu yang paling tepat bagi dirinya untuk pensiun dari
sepak bola profesional. Grant mengatakan setelah tampil sebanyak 511 penampilan, ia memutuskan ini waktu yang
tepat untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam kariernya. Menurut Grant, ada begitu banyak momen
menyenangkan bercampur dengan tantangan aneh, tetapi ia bersyukur untuk setiap momen itu.
Lebih lanjut, Grant mengaku sangat bangga bisa mengakhiri kariernya sebagai penjaga gawang profesional dengan
memperkuat klub sebesar Manchester United. Grant mengungkapkan untuk memenuhi impian masa kecil bermain
untuk Manchester United adalah sesuatu yang ia pikir di luar jangkauan, jadi untuk mencapai itu membuat ia sangat
bangga dan emosi. Meskipun ia tidak memainkan banyak pertandingan dalam 4 tahun terakhir,
ia telah memberikan segalanya untuk grup setiap hari di lapangan latihan dan di ruang ganti.
Kesempatan untuk bergabung dengan klub terbesar di dunia adalah salah satu yang tidak pernah bisa ia tolak dan ia
sangat berterima kasih atas pelajaran yang didapat dan teman-teman yang ia peroleh.
Kesempatan untuk menantang, menetapkan standar, dan akhirnya belajar dari beberapa pemain dan staf yang
benar-benar luar biasa sangat berharga.
Erik ten Hag Buat Legenda Man United Merasa Yakin Dengannya
Wawancara pertama Erik ten Hag sebagai bos baru Manchester United terus mencuri perhatian.
Ten Hag mengatakan beberapa hal yang terdengar meyakinkan dan sesuai dengan level Setan Merah.
Musim 2022/23 bakal jadi level baru Manchester United di bawah arahan Ten Hag.
Eks bos Ajax Amsterdam itu bakal menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan Manchester United ke level
top seperti sedia kala. Ten Hag pun sudah membeberkan sebagian rencananya. Dia ingin membangun tim yang
kompetitif dan berambisi meraih hasil terbaik. Oleh sebab itu, diduga Ten Hag bakal melakukan perombakan skuad,
membuang pemain yang tidak cukup bagus, dan merekrut pemain yang dianggap sesuai.
Penurunan performa dari Manchester United beberapa tahun terakhir jelas mengkhawatirkan, Rio Ferdinand selaku
legenda pun menyadari itu. Manchester United tidak tampak seperti tim besar yang seharusnya, mentalitas dan
kualitas tim meragukan. Untungnya, komentar Ten Hag baru-baru ini membuat Ferdinand kembali yakin.
Ten Hag telah menegaskan posisinya sebagai pelatih. Ferdinand menilai sosok Ten Hag yang mengatakan bahwa
bagus saja tidak cukup bagus, itu adalah kata-kata yang ingin Ferdinand dengar. Menurut Ferdinand Ten Hag harus
menerapkan itu di sesi latihan. Dia menginginkan tim yang dominan dan membaca pergerakan dari pihak lawan.
Itulah yang dia tunjukkan di Ajax. Rio Ferdinand menegaskan tentu sekarang dia memasuki situasi yang sangat
berbeda, jadi jelas ada banyak hal yang perlu dia lakukan, ada banyak pekerjaan.
Ingin Membahagiakan Para Fans
Lebih lanjut, Ten Hag sendiri telah menegaskan pentingnya sepak bola atraktif. Dia memang ingin timnya menang,
tapi menang saja tidak akan lengkap jika tidak main bagus. Ten Hag mengatakan dirinya ingin membuat fans
merasa bangga. Jelas, situasi yang sekarang tidak cukup bagus. Ini tantangan yang sangat besar bagi dirinya.
Ten Hag ingin membentuk dan membangun tim yang bisa bersaing satu sama lain, tim yang menyatu dan bisa
mendapatkan hasil baik. Hag juga ingin menghibur, ingin memberikan sepak bola fantastis.
Meskipun dirinya tidak bisa main fantastis, akan tetap harus berhasil memenangkan pertandingan bersama Setan Merah.
Tentunya, Hag tidak ingin dicap sebagai pelatih yang tidak bagus. Pasalnya, ia telah banyak memberikan gelar dan
trofi bersama Ajax Amsterdam. Ia ingin mengulang kesuskesan lama tersebut bersama tim barunya tersebut.