Antonio Conte dikenal sebagai pelatih yang cukup keras ketika menanganti tim. Menariknya, sifat keras Conte
terbukti berdampak positif untuk Tottenham. Jumat (13/5/2022), Tottenham menghajar Arsenal 3-0 untuk
menjaga asa finis di empat besar klasemen akhir Premier League 2021/22. Kemenangan ini membuktikan kerja
keras dan ketangguhan mental para pemain. Menariknya, beberapa bulan lalu Conte pernah mengeluh dan cemas
gagal menangani Spurs. Dia merasa tidak puas karena tidak bisa membawa tim bersaing di level tertinggi untuk
meraih trofi. Kini, Tottenham terbukti bisa bersaing ketat untuk empat besar. Kerja keras Conte untuk memperkuat
tim mulai menunjukkan hasil. Diyakini, salah satu alasan Tottenham bisa sebagus sekarang adalah faktor karakter
Conte. Pelatih asal Italia itu dikenal keras dan tidak segan memarahi pemain. Biar begitu, Conte pun menyadari
bahwa marah-marah tidak selalu jadi solusi. Dia harus tahu batasan yang pas agar pemain bisa termotivasi.
Conte dikenal memiliki ciri khas melatih secara keras
Tidak mudah, sebab harus pelatih benar-benar memperhatikan keseimbangan yang tepat. Pelatih jika mendorong
pemain berlebihan, bisa jadi pelatih mendapatkan jawaban sebaliknya makin buruk. Penting bagi Conte mengenal
pemain dengan lebih baik dan supaya mereka mengenal dirinya lebih baik. Mereka harus memahami bahwa
terkadang Conte marah dan menyadari alasan dirinya marah. Jangan lupa, kekalahan dari Burnley membuat Conte
sangat sangat marah. Conte dikenal memiliki ketegasan dan emosi yang tinggi.
Itu merupakan ciri khas dari sosok pelatih asal Italia tersebut.
Namun, dengan gaya yang seperti itu ia berhasil memenangi gelar.
Pertandingan Krusial
Kemenangan atas Arsenal ini hanya langkah awal bagi Spurs untuk membuka asa finis di empat besar.
Mereka harus memenangi dua pertandingan sisa untuk tetap menjaga peluang tersebut. Sekarang boleh bicara soal
banyak hal positif, tapi Minggu besok vs Burnley tim asuhan Conte harus menang. Jadi, Conte meminta fans untuk
menciptakan kembali atmosfer stadion seperti malam ini yang luar biasa. Penting untuk tetap menyatu di hari
Minggu besok dan menciptakan kembali atmosfer yang sama.
Conte harus bermain bersama – sama, sebab pertandingan tidak akan mudah.
Dirinya juga berharap agar para didikannya bisa bermain setidaknya sama saat melawan Arsenal, yang mana
Bermain cukup apik sehingga bisa mengalahkan The Gunners dengan skor telak
Son Heung-Min Kecewa Ditarik Keluar Oleh Conte
Son Heung-Min menikmati salah satu performa terbaiknya dalam kemenangan 3-0 Tottenham atas Arsenal,
Premier League 2021/22, Tottenham Hotspur Stadium, Jumat (13/5/2022). Pertandingan ini seharusnya jadi
kesempatan Arsenal untuk mengunci satu slot di 4 besar. Namun, Spurs menunjukkan perlawanan mereka dan
membungkam rival sekotanya. Kali ini, tekanan tinggi yang diterapkan Tottenham membuat Arsenal kelimpungan.
2 gol Harry Kane dan kartu merah Rob Holding di babak pertama sudah cukup jadi penentu hasil akhir.
Menariknya, Son Heung-Min menunjukkan bahwa dia belum puas dengan 2 gol. Winger asal Korea Selatan ini
mencetak gol ketiga di menit ke-47 dan bisa saja mencetak lebih banyak gol. Satu gol di laga ini sudah cukup bagi
Son Heung-min untuk memanaskan persaingan top scorer. Tercatat, winger Korea Selatan itu sudah mencetak total
21 gol di Premier League musim ini. Son hanya terpaut satu gol dari Mohamed Salah yang saat ini memimpin
dengan 22 gol. Dengan dua pertandingan sisa, tentu segalanya bisa terjadi. Menariknya, tidak ada gol penalti dari
torehan 21 gol Son di Premier League musim ini. Dia hanya mencetak gol dengan kaki kanan, kaki kiri, dan sundulan.
Sebagai perbandingan, Mohamed Salah memang memimpin dengan 22 gol, tapi lima di antaranya adalah gol penalti.
Main apik dan sudah mencetak satu gol, wajar jika Son tampak kecewa ketika ditarik keluar di menit ke-72.
Antonio Conte sepertinya punya rencana lain untuk winger gesitnya tersebut. Son terang-terangan menunjukkan
ekspresi kecewa saat keluar lapangan. Biar begitu, dia menjamin tidak ada masalah apa pun dengan pelatih.
Jelas Son selalu ingin bermain, tapi apa daya, Conte manajernya. Itu keputusan pelatih dan Son harus menerimanya.
Dia berkata bahwa Son dan lainnya akan menghadapi pertandingan penting Minggu besok.
Ini bukan perkara besar, Son tidak marah, hanya kecewa karena ditarik keluar.