Komentar Jose Mourinho soal pencapaiannya dengan Manchester United kembali viral baru-baru ini.
Di tengah keterpurukan Manchester United , ucapan Mourinho terbukti benar.
Kala itu, tahun 2019, Mourinho mengatakan bahwa salah satu pencapaian terbaik dalam kariernya adalah
membantu Manchester United finis di peringkat kedua klasemen akhir Premier League.
Mourinho mengatakan dirinya adalah sosok pria gila. Ia terus mengatakan itu karena orang-orang tidak tahu apa
yang terjadi di balik layar. Mourinho dikritik keras dan dianggap gagal melatih Setan Merah.
Dia pun dipecat dengan meninggalkan trofi Liga Europa, satu-satunya trofi Manchester United sejak ditinggal
Sir Alex Ferguson. Komentar Mourinho yang sama kembali ramai di media sosial beberapa hari terakhir.
Keterpurukan Manchester United sekarang membuktikan bahwa ucapan Mourinho benar.
Legenda Manchester United , Rio Ferdinand, adalah salah satu orang yang paling vokal mengkritik Mourinho pada
masanya. Kini, melihat situasi tim sekarang, Ferdinand maju meminta maaf. Ferdinand mengira perkataan
Mourinho menua dengan sangat baik dan untuk hal ini, Ferdinand akan meminta maaf sampai batas tertentu,
khususnya dalam cara pandang ia terhadap dia dan menghakiminya. Menurut Ferdinand masih ada kekurangan
dalam cara dia menangani tim dan beberapa situasi. Namun, dalam hal di balik layar, ucapannya soal finis di
peringkat dua EPL telah menua dengan sangat baik.
Mourinho Sudah Berusaha
Saat itu Mourinho terang-terangan mengkritik banyak pemain Manchester United .
Dia ingin melepas beberapa pemain yang bermasalah dan merekrut pemain baru. Mourinho dianggap berlebihan,
tapi kini terbukti benar. Ferdinand mengatakan bisa melihat bahwa ada sesuatu yang salah di balik layar,
tapi pada saat itu kita tidak tahu seberapa parahnya. Jelas, Jose Mourinho tahu betul.
Mourinho ingin menjual beberapa pemain dan dia ingin merekrut pemain-pemain tertentu.
Tapi saat itu justru ada tawaran gaji besar dan kontrak baru diberikan klub pada pemain-pemain tertentu dan dia terheran-heran.
Perbedaan Yang Timpang Antara Duo Rivalitas Kota Manchester
Manchester City bakal semakin tangguh musim depan. Sekarang skuad Josep Guardiola sudah sangat kuat,
kedatangan Erling Haaland musim depan bakal meningkatkan level tim.
Selasa (10/5/2022) dini hari WIB, berbagai sumber tepercaya mengklaim bahwa Man Citys sudah menuntaskan
transfer Haaland dari Borussia Dortmund. Kabarnya pembelian ini akan segera diumumkan.
Manchester City menebus klausul rilis Haaland dan siap menawarkan gaji besar.
Juara Liga Inggris itu berhasil mengalahkan beberapa klub top lain yang bersaing, seperti Real Madrid dan Bayern Munchen.
Kedatangan Haaland diyakini bakal menyempurnakan skuad Man Manchester yang sudah sangat kuat.
Tentu, klub-klub top Inggris lain bakal semakin kesulitan. Kedatangan Haaland bakal menyempurnakan skuad
Manchester City. Musim ini mereka sudah sangat kuat tanpa striker dan bisa jadi jauh lebih kuat setelah Haaland bergabung.
Bakal menjadi tim terkuat di Premier League
Masalahnya, Manchester City mungkin bakal jadi tim yang terlampau kuat untuk rival-rival lain di Premier League.
Tim seperti Man United bisa semakin tertinggal. Musim ini, Manchester City terbukti sebagai tim terkuat di liga.
Hanya Liverpool yang bisa bersaing meski masih tertinggal tipis di peringkat dua klasemen sementara.
Manchester City sudah sekuat ini tanpa striker yang bisa diandalkan sepenuhnya. Jadi, kedatangan Haaland musim
depan bakal membuat mereka semakin tangguh. Perkembangan Manchester City tentu berdampak pada rival
sekota, Man United. Seharusnya klub terbesar di Manchester adalah Setan Merah, tapi hampir 10 tahun terakhir
Manchester United terus tertinggal. Musim depan, Manchester United akan memulai proyek baru bersama
Erik ten Hag. Nahasnya, ini sudah ke sekian kalinya Manchester United menatap musim baru dengan janji-janji
proyek pengembangan skuad. Pelatih-pelatih sebelumnya terbukti gagal, seperti David Moyes, Louis van Gaal,
dan Ole Gunnar Solskjaer. Kini, Manchester United menaruh harapan ke Erik ten Hag. Sama seperti halnya dengan
balapan, ketika Man City sudah melaju kencang di depan dengan kecepatan tinggi, Manchester United justru baru
mulai menyalakan mesin. Harapan ada di tangan Erik Ten Hag sang manajer anyar setan merah apakah dapat
mengimbangi Manchester City di musim depan.