Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel mengomentari buruknya catatan gol Romelu Lukaku di musim 2021/22.
Ia menilai sang striker bisa tampil lebih tajam jika ia bisa mendapatkan kepercayaan rekan-rekan setimnya.
Tahun lalu, Chelsea memecahkan rekor transfer mereka. The Blues membayar jumlah yang sangat besar untuk
memboyong Lukaku dari Inter Milan. Namun investasi besar mereka itu seakan menjadi investasi bodong.
Karena Lukaku selama musim ini hanya membuat 12 gol saja bagi Chelsea. Tuchel menegaskan bahwa Lukaku harus
bekerja keras agar performanya kembali ke sedia kala. Lukaku harus bermain dengan lebih baik.
Menurut Tuchel, Lukaku memiliki beban moral yang besar di Chelsea karena nilai transfernya yang besar.
Jadi sang striker dituntut untuk bekerja keras agar membuktikan ia bukan transfer yang salah.
Tuchel berharap semua skuad dapat membantu Lukaku
Semua pemain Tuchel harus bermain dengan baik. Ini adalah sebuah kewajiban bagi seluruh pesepakbola
profesional di level ini. Semua pemain Thomas Tuchel harus memberikan kemampuan terbaik mereka dan itu
berlaku bagi semua pemain. Tuchel harus mencari cara untuk mengintegrasikan dia ke dalam tim ini, dan harus
melakukan itu. Tuchel menyebut bahwa seluruh skuat Chelsea siap membantu Lukaku untuk kembali tokcer.
Namun sang striker harus bisa merebut kepercayaan rekan-rekan setimnya. Tuchel harus membantunya dan
percaya pada apa yang dilakukan. Ada beberapa hal yang dibutuhkan agar ia bisa kembali tajam.
Ini menyangkut kepercayaan, komitmen, dan juga perasaan mengenai pertandingan. Momentum dan
keberuntungan juga cukup berpengaruh. Menurut gosip yang beredar, Lukaku tidak kerasan di Chelsea.
Ia dilaporkan akan cabut di musim panas nanti. Sang striker dikabarkan diincar Inter Milan dan PSG di musim
panas nanti.
Masalah Thomas Tuchel dengan Christian Pulisic
Christian Pulisic mengalami masa yang sulit bersama Chelsea pada era manajer Thomas Tuchel.
Situasi antara keduanya belakangan makin ramai dibahas setelah ayah Pulisic memberi komentar di akun Twitter miliknya.
Pulisic dibeli Chelsea dengan harga yang sangat mahal, 64 juta euro pada 2019 lalu. Namun, pemain asal Amerika
Serikat itu belum benar-benar menjadi pilihan utama di Chelsea dan belum mencapai puncak performanya.
Awalnya, kedatangan Tuchel diyakini akan membangkitkan potensi Pulisic. Sebab, Tuchel adalah sosok penting
yang mengorbitkan potensi Pulisic ketika masih bermain di Dortmund. Mereka punya koneksi yang bagus.
Tapi, skenario indah yang diharapkan itu tidak berjalan. Pulisic tidak selalu menjadi pilihan utama Tuchel.
Disenggol Ayah Pulisic
Pulisic baru 10 kali masuk starting XI Chelsea di Premier League musim ini. Masa depan pemain 23 tahun diragukan.
Belakangan, ayah Pulisic memberikan komentar terbuka lewat akun Twitter miliknya. Hal yang menyedihkan adalah
Pulisic mencintai klub, rekan satu tim, dan London. Memberikan hati dan jiwa untuk menjadi profesional.
Maju dan ke atas anakku 6 bulan lagi. Itu adalah hal yang normal pemain frustrasi. Seperti setiap manajer, Tuchel
memiliki alasan untuk memilih susunan pemain dan kami memiliki alasan untuk memilih pemain di starting XI.
Antara Tuchel dan Pulisic tidak ada masalah. Dia menjalani latihan yang fantastis sejauh ini, dia memiliki dampak
besar dari bangku cadangan di beberapa pertandingan. Tuchel memastikan hubungannya dengan Pulisic tidak ada
masalah. Dia tidak tahu tentang curhat ayah Pulisic di Twitter. Mantan pelatih PSG itu yakin bahwa Pulisic tidak
terpengaruh dengan apa yang terjadi di luar lapangan. Tuchel bahkan tidak mengetahui Tweet ayah Pulisic karena ia
tidak ingin penilaian Tuchel terpengaruh olehnya karena tidak ada hubungannya dengan itu.
Para pemain, pada akhirnya, bertanggung jawab untuk berada di tim dan tetap di tim. Tuchel akan melakukan yang
terbaik untuk melakukan penilaian yang benar. Apakah ia selalu benar? Pasti tidak. Apakah selalu adil? Pasti tidak.
Tuchel pasti memiliki alasan tertentu mengapa ia tidak memainkan pemain hebat dari benua Amerika tersebut.
Pasalnya Pulisic adalah pemain andalan Thomas Tuchel kala melatih Borrusia Dortmund.
Kini keduanya bereuni kembali di Stamford Bridge. Namun, tampak Pulisic jarang menjadi pemain inti dan kerap
dimainkan sebagai pemain cadangan.