Manajer Arsenal, Mikel Arteta angkat bicara terkait kans timnya finish di peringkat 3 klasemen akhir Premiere League.
Ia menyebut bahwa kans itu cukup terbuka sehingga Arsenal harus mencoba untuk meraih posisi itu.
Kemarin malam, Arsenal meraih kemenangan di kandang West Ham. Mereka berhasil mengalahkan sang tetangga
dengan skor 2-1. Kemenangan itu membuat posisi Arsenal di peringkat empat kian stabil. Bahkan mereka kini hanya
berjarak tiga poin dengan Chelsea di peringkat tiga. Arteta menilai timnya punya kans untuk menggusur Chelsea
dari peringkat 3. Menurut Arteta secara matematis itu finish di peringkat 3 masih bisa terjadi.
Arteta menyebut bahwa timnya tidak boleh terlalu fokus terhadap hal-hal tersebut. Ia menyebut timnya harus fokus
di setiap pertandingan yang tersisa dan mencoba memenangkan sebanyak mungkin pertandingan yang ada.
Fokus memenangkan agar tidak kehilangan peringkat 3
Untuk saat ini timnya harus fokus untuk memenangkan pertandingan melawan Leeds. Ini dikarenakan setiap tim
akan memberikan tekanan kepada timnya karena mereka ingin berada di posisi tim asuhan Arteta saat ini.
Arteta sendiri optimistis bahwa Arsenal bisa finish di empat besar bahkan tiga besar. Ia percaya timnya punya
motivasi yang kuat untuk kembali berlaga di UCL Arteta dan pasukan harus siap dengan sitausi ini karena punya
peluang yang sangat bagus. Ia dan timnya juga memiliki keinginan dan motivasi untuk mencapai sesuatu yang bagus
saat ini. Arsenal akan melakoni laga kandang di pekan ke-36 EPL nanti. Mereka akan menjamu Leeds United
di Emirates Stadium pada akhir pekan nanti.
Calon Kapten Arsenal Musim Depan Versi Xhaka
Gelandang Arsenal, Granit Xhaka punya pandangan mengenai siapa yang layak mengenakan ban kapten Arsenal
di musim depan. Ia menilai sosok Martin Odegaard cocok menjadi kapten baru The Gunners.
Xhaka sebenarnya menjabat sebagai kapten Arsenal. namun karena ia sempat berseteru dengan fans Arsenal,
ban kapten dicopot dari lengannya. Musim depan ban kapten ini bakal tidak bertuan. Karena pemiliknya saat ini,
Alexandre Lacazette dilaporkan tidak akan memperpanjang kontraknya bersama Arsenal.
Ketika ditanya siapa yang cocok jadi kapten Arsenal, begini jawaban sang gelandang. Xhaka rasa Odegaard adalah
masa depan klub ini. Menurut pandangan Xhaka, Odegaard memiliki material kapten dalam dirinya.
Jadi ia menilai pemain asal Norwegia itu layak mengenakan ban kapten Arsenal di musim depan.
Dia sudah beberapa kali menjadi kapten saat Alexandre Lacazette tidak bermain.
Dapat melihat betapa matangnya pemikiran dan mentalitas yang ia miliki. Dia masih sangat muda, masih 23 tahun,
namun caranya bersikap di atas lapangan seakan-akan ia berusia 30 tahun. Ia terlihat sudah bermain sebanyak 500
atau 600 kali. Xhaka optimistis bahwa Odegaard cocok menjadi kapten baru Arsenal.
Xhaka mempunyai kemampuan menjadi pemimpin
Ia menilai sang gelandang punya kepribadian yang bagus dan juga kemampuan yang tepat untuk menjadi pemimpin
baru di ruang ganti Arsenal. Dia sangat bisa menjadi kapten Arsenal, karena ia sudah punya DNA-nya.
Ia bekerja keras setiap hari, dan ia kerap mengambil latihan ekstra. Dia rendah hati dan semua orang di ruang ganti
mendengarkannya, jadi kenapa tidak. Dia sangat rendah hati, dan ia pendiam dan bukan orang yang banyak cakap.
Ia juga tidak berbicara dengan keras, namun ketika ia berbicara sesuatu, pesan yang ia sampaikan sangat jelas bagi
para pemain. Itulah kunci yang membuatnya sosok yang spesial.
Dalam wawancara yang lain, Xhaka sempat mengutarakan ketertarikannya menjadi kapten Arsenal lagi.
Ia merasa kondisinya kini sudah lebih baik dan ia sudah siap mengemban jabatan itu sekali lagi.
Sosok kualitas dari Odegard sudah teruji dan terbukti bahwa ia adalah hasil dari produk akademi Real Madrid.
Disana ia adalah pemain yang hebat dan telah berada disana dengan sejumlah bintang bintang pemain hebat
lainnya. Ia mendapatkan bekal, ilmu, dan pengalaman luar biasa selama di Real Madrid.
Namun, usianya yang masih belia kala itu tidak menjamin dirinya untuk mendapatkan kepercayaan dari sang
pelatih, sehingga menyebabkan dirinya kalah bersaing dengan gelandang gelandang top dunia waktu itu di
Real Madrid. Alhasil, ia hijrah ke Arsenal untuk membuktikan kualitas dirinya dan mampu menunjukkan bahwa ia
adalah sosok pemain yang hebat.