AFF SUZUKI CUP 2020 akhirnya resmi digelar pada akhir tahun 2021, tepatnya tanggal 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan AFF SUZUKI CUP 2020 harus diundur akibat pandemi Covid-19.
Meskipun akhirnya masih dalam keadaan pandemi, terselenggaranya ajang sepak bola bergengsi ini tidak sedikit pun mengurangi antusiasme masyarakat Indonesia dan dunia untuk senantiasa mendukung timnas kesayangannya.
Timnas Indonesia di bawah coaching dari Shin Tae-yong berhasil membuat bangga seluruh pendukungnya. Siapa yang tak bangga? Dalam ajang bergengsi AFF 2020 kemarin dari mulai bulan Desember 2019, hingga usai di Awal Tahun 5 Januari 2022 kemarin,
Timnas Indonesia berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa. Timnas Indonesia berhasil menjadi runner-up usai berlaga melawan Thailand dengan skor akhir Indonesia vs Thailand yaitu 0-4.
Keberhasilan Timnas Indonesia menjadi runner-up dalam AFF SUZUKI CUP 2020 tentu tak terelakkan dari peran hebat sang coach, Shin Tae-yong. Shin-Tae-yong, kini namanya menjadi tak asing lagi di telinga kita.
Nama itu telah berhasil menjadikan anak asuhnya menjadi kebanggaan seluruh penjuru negeri. Shin Tae-yong dan pendidikan karakternya yang luar biasa, ditanamkan pada diri anak asuhnya, Timnas Indonesia.
Lalu, siapakah Shin Tae-yong sebenarnya? Karakter seperti apa yang ditanamkan Shin Tae-yong pada pemain Timnas Indonesia? Dan apa kata Shin Tae-yong usai berakhirnya AFF SUZUKI CUP 2020?
Shin Tae-yong
Berikut adalah biodata singkat dari Shin Tae-yong
Nama lengkap      : Shin Tae-yong
Tanggal lahir      : 11 Oktober 1970 (umur: 51 tahun)
Tempat lahir      : Yeongdeok, Gyeongbuk, Korea Selatan
Tinggi            : 1,74 m (5 ft 9 in)
Shin Tae-yong menjadi pelatih untuk Timnas Indonesia sejak tahun 2019. Dirinya lah yang berhasil membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up pada ajang bergengsi AFF SUZUKI CUP 2020.
Prestasi pribadinya sejak junior hingga senior seperti sekarang pun sudah sangat banyak. Dahulu, ketika mengawali karir dalam dunia sepak bola menjadi pemain Timnas Korea Selatan, dirinya bermain untuk posisi gelandang,
hingga perjalanan karir seniornya (1992-2005), Shin Tae-yong telah melakoni 297 laga dengan total gol yang dicetaknya sebanyak 76 gol.
Usai menjadi pemain sepak bola yang mumpuni, dirinya pun beralih menjadi pelatih sepak bola sejak tahun 2009.
Shin Tae-yong mengawali karir menjadi pelatih untuk pertma kalinya sebagai pelatih sementara di Klub Seongnam FC, Korea Selatan. Profesi itu pun terus ia lakoni, hingga saat ini menjadi pelatih hebat untuk Timnas Indonesia.
Pendidikan Karakter dari Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas Indonesia
Salah satu contoh pendidikan karakter yang diberikan oleh Shin Tae-yong untuk pemain Timnas Indonesia adalah ketika dirinya menjadi marah tatkala melihat kelakuan anak asuhnya, Asnawi, yang memberikan ekspresi penuh kebahagiaan di depan Faris Ramli yang gagal menjebol gawang Indonesia saat melakukan penalti.
Shin Tae-yong mengajarkan pada anak asuhnya tentang menghargai sesama, baik rekan maupun lawan, semua pemain bola adalah kawan. Faris Ramli yang sedang merasa kecewa karena kegagalannya, tak seharusnya dibuat semakin sedih atas tindakan Asnawi.
Shin Tae-yong menanamkan karakter saling menghargai, sikap suportif, dapat mengelola emosi, serta memberikan energi positif bagi satu dengan yang lainnya di dalam timnas Indonesia.
Kata Shin Tae-yong usai AFF SUZUKI CUP 2020
Setelah berakhirnya AFF SUZUKI CUP 2020, pelatih kebanggaan Timnas Indonesia, Shin tae-yong, memberi harapan besar kepada Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong berharap agar pemain Timnas Indonesia bisa bermain di luar negeri, seperti di Liga Jepang, Korea, hingga Eropa. Dari situ, pemain Timnas Indonesia bisa belajar budaya sepak bola yang ada di negara-negara maju.
Selanjutnya, perkembangan untuk sepak bola Indonesia diharapkan akan terus bergerak maju.
Harapan besar dari Shin Tae-yong tentu membawa semangat dan motivasi tersenderi bagi pemain Timnas Indonesia. Selain besarnya harapan, coach kebanggaan Timnas Indonesia itu juga menunjukkan komitmen besarnya untuk sepak bola Indonesia.
Menurutnya, pengembangan pemain muda serta berproses sejak dini adalah jalan terbaik untuk menggapai sebuah prestasi.
Perjalanan sepak bola Indonesia masih panjang dan akan terus berlanjut. Dukungan dan doa, serta kerja sama dari semua pihak akan sangat berperan dalam membangun sepak bola Indonesia yang semakin maju. Sepak bola Indonesia akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan Indonesia.
