Newcastle United yang baru saja dibeli putra mahkota Arab Saudi kini sudah bersiap untuk belanja di tahun 2022. Maklum saja kini Newcastle jadi klub tajir.
Salah satu incaran dari klub ini yaitu Philippe Coutinho dari Barcelona. Pemilik baru Newcastle memang sudah menyatakan kesiapannya untuk menggelontarkan dana dalam jumlah besar.
Salah satu tujuannya yang jelas ingin membawa klub ini menjadi juara. Rencananya mereka akan mendatangkan para pemain kelas dunia ke St James Park.
Banyak yang mengklaim jika Newcastle sudah mulai menyusun daftar belanja pemain mereka.
Target utama mereka yaitu Philippe Coutinho. Hal tersebut karena sudah lama Coutinho diincar oleh Newcastle.
Pemain itu sudah teruji di EPL, dan bisa menunjukkan performa terbaiknya ketika ada di Liverpool.
Jadi, dengan alasan itulah sang playmaker menjadi pembeda bagi Newcastle dengan visi dan juga kreatifitasnya sendiri.
Keinginan Newcastle ini juga dianggap tidak bertepuk sebelah tangan karena Coutinho juga memiliki ketertarikan untuk pindah ke klub tersebut.
Sudah lama gelandang itu ingin bergabung ke klub Inggris yang menurut penilaiannya, sepakbola Inggris lebih cocok untuk gaya bermainnya.
Di sisi lain, selama di Barcelona bersama dengan Ronald Koeman dirinya juga tidak banyak dilirik sang pelatih.
Untuk itulah, ia memiliki alasan yang lengkap untuk akhirnya memilih hengkang pada tahun 2022.
Pilihan terbaik ini memang sudah dipertimbangkan dengan matang pastinya oleh kedua belah pihak.
Coutinho akan lebih beruntung karena ia bisa keluar dari Barcelona yang tengah ada dalam masa krisis keuangan paling berat.
Jika Newcastle jadi klub tajir maka akan sangat mudah untuk memboyong Coutinho ke klubnya.
Terkait mahar yang ditentukan untuk penjualan Coutinho yaitu dibanderol dengan harga 40 juta euro.
Pastinya masih ada beberapa pemain lain yang akan dibeli oleh klub tajir ini dan masih dalam daftar belanja.
Kehadiran Newcastle dengan wajah baru dan menjelma menjadi klub kaya, membuat klub di Liga Inggris mulai waspada.
Begitu pula dengan liga lain yang lebih besar. Bisa jadi nantinya klub ini akan menjelma seperti halnya klub PSG saat ini yang menjadi klub kaya raya dengan para pemain bertarif mahal.
Apalagi target dari Newcastle adalah mendapat kemenangan yang jelas ini akan makin mempersulit langkah klub lainnya.
Tak heran jika Newcastle jadi klub tajir, dipastikan kita semua tahu bukan seberapa kaya putra mahkota Arab Saudi tersebut?.
Kemungkinan Paling Buruk Saat Newcastle Jadi Klub Tajir
Melihat media yang sangat ramai membicarakan pembelian klub ini, maka ada kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi di masa depan.
Pertama, jika Newcastle tak sesuai harapan dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk sejumlah kepentingan ataupun juga terkait dengan transfer pemain, maka klub ini terbilang memalukan.
Terlebih sudah banyak media yang mempublikasikan kabar ini. Dapat dipastikan, Newcastle namanya akan lebih terkenal dari saat ini.
Melihat nantinya para pemain top dunia pasti akan berdatangan satu persatu, maka sudah tak mengherankan lagi jika klub ini bisa tampil dominan lebih banyak.
Kedua, adanya kenaikan level klub yang artinya kenaikan level pemain di dalamnya.
Bagi pemain yang belum banyak memberi kontribusi kepada klub harus waspada bisa dikeluarkan kapan saja.
Itulah mengapa saat Newcastle jadi klub tajir bukan hanya ada dampak positif saja yang terjadi namun juga ada dampak negatif yang besar kemungkinan bisa dirasakan.
Dampak ini wajar terjadi karena saat ini Newcastle dalam masa transisi dari pemilik sebelumnya yang juga pengusaha kaya.
Namun jika dibandingkan dengan pemilik saat ini maka bukan hanya kekayaan yang dimiliki oleh putra mahkota tersebut, melainkan juga popularitas.
Ini bisa menjadi nilai tambah nantinya untuk bisa menaikkan citra klub dengan cepat.
Mengenai Newcastle jadi klub tajir saat ini di Liga Prancis, menjadi ancaman berat juga untuk liga lainnya.
Sudah terlihat saat ini salah satunya adalah Liga Spanyol yang harus kembali kehilangan satu pemain hebatnya yaitu Coutinho.
Coutinho sangat besar kemungkinannya untuk bergabung ke Liga Inggris di musim berikutnya.
Jadi, karena Newcastle jadi klub tajir mereka bisa belanja pemain dengan lebih mudah dibandingkan sebelumnya.