Georginio Wijnaldum mulai bergabung bersama PSG ketika bursa transfer musim panas lalu. Dikabarkan bahwa sebenarnya Wijnaldum lebih pilih Barcelona dibandingkan psg.
Ia bergabung ke PSG dengan status bebas transfer setelah kontraknya bersama dengan Liverpool berakhir pada 30 Juni lalu.
Pihak Liverpool sendiri sudah melakukan konfirmasi kepergian Wijnaldum sebelum kontrak sang pemain habis. Oleh karena itu PSG bisa memperkenalkan Georginio Wijnaldum di awal bulan Juni lalu.
PSG mengikat kontrak dengan durasi 3 tahun atau hingga Juni 2024 mendatang. Ia sudah tampil sebagai starter dalam empat laga di Liga Prancis musim ini.
Akhirnya Wijnaldum mengungkapkan kisah di balik keputusannya untuk bergabung bersama dengan PSG.
Gelandang asal Belanda itu mengatakan bahwa sebenarnya ia masih memiliki keinginan untuk bergabung bersama dengan Liverpool musim ini.
Akan tetapi perasaan tersebut bertepuk sebelah tangan karena Liverpool sudah membebaskan pemain tersebut. Mereka tak memberi ruang untuk mempertahankan dirinya.
“Namun, tanpa menjelaskan lebih lanjut, Liverpool tidak memberi saya perasaan untuk ingin mempertahankan saya,” ucap Wijnaldum.
“Dalam kasus ini, kami harus melangkah ke depan,” imbuhnya.
Usai dengan kepastian untuk pergi dari Liverpool secara gratis, Barcelona datang mendekati Wijnaldum. Hal tersebut membuat ia sangat senang.
Terlebih ia mengungkapkan bahwa Barcelona adalah klub impiannya sejak kecil. Padahal, ia sendiri juga menyebutkan bahwa dirinya mengidolakan sosok Zinedine Zidane dari Real Madrid.
“Sejak kecil, seperti mayoritas pesepak bola Belanda, ini adalah klub impian saya meski idola saya adalah Zinedine Zidane,” ujar Wijnaldum.
Wajar jika akhirnya banyak kabar mengatakan bahwa Wijnaldum lebih pilih Barcelona karena memang menjadi klub idamannya sejak lama.
Bahkan, lebih jauh Wijnaldum berandai-andai dan punya ide untuk berkomitmen membela Barcelona mulai musim ini.
“Saya punya ide bagus untuk berkomitmen bersama Barca,”
Namun, negosiasi kontraknya dengan Barcelona ternyata sangat lamban. Tentu saja karena kelambanan ini Wijnaldum berubah pikiran dan melirik PSG sebagai klub besar yang juga beri tawaran.
“Namun negosiasi berjalan dengan sangat lama dan Paris pun datang,” ungkapnya lagi.
Akhirnya Wijnaldum lebih pilih Barcelona di awal perlahan mulai goyah, ia khawatir tawaran Barcelona bukanlah tawaran yang serius.
PSG yang selalu menang dalam memberikan penawaran berhasil mengambil hati Wijnaldum. Terlebih mereka menunjukkan minatnya dibandingkan tahun 2015 silam.
Sempat PSG ingin merekrut Wijnaldum saat dirinya masih membela PSV Eindhoven.
“Tidak seperti enam tahun sebelumnya (2015), klub (PSG) menunjukkan minatnya untuk merekrut saya, ini adalah waktu bagi saya untuk menunjukkanya,”
Apakah Saat Ini Tetap Wijnaldum Lebih Pilih Barcelona Dibanding PSG?
Melihat kondisi Barcelona yang tengah mengalami krisis finansial buruk, tentu sangat dipertanyakan apakah Wijnaldum lebih pilih Barcelona dengan keterpurukan ini?.
Bisa saja ia memilih PSG bukan sekedar dengan alasan lambatnya negosiasi yang dijalani bersama Barcelona namun juga karena Barcelona di tengah keadaan yang akan tumbang.
Lambannya Barcelona dalam memproses Winaldum juga kemungkinan besar saat itu Barcelona tengah fokus kepada Messi yang tidak bisa dimasukkan namanya di La Liga.
Belum lagi kabar lain yang terkesan memojokkan Barcelona kala itu seperti kepergian Messi yang disengaja, dan juga adanya kerjasama dengan Presiden Real Madrid.
Jika Wijnaldum lebih pilih Barcelona, ia pastinya tidak akan melirik klub lain. Alasan yang lebih kuat mengapa pilih PSG karena tawaran yang fanstastis.
Javier Tebas selaku Presiden La Liga sempat mengomentari bisnis PSG yang merekrut para pemain bintang baru ke klubnya. Ia juga menyatakan bahwa bisnis seperti itu akan merusak struktur sepak bola dunia.
Memang diketahui bahwa PSG musim ini kedatangan para pemain bertabur bintang seperti Messi dan Ramos. Ada juga Donnarumma, kiper yang menjadi pemain terbaik di Euro 2020.
Kritikan lain yakni mengenai keinginan PSG mempertahankan Mbappe yang hendak ke Real Madrid, PSG melakukan bermacam upaya salah satunya dengan menaikkan gaji fantastis.
Namun Mbappe sendiri belum terdengar kabar ingin memperpanjang kontrak yang akan habis di tahun depan. Bahkan masih saja terdengar rumor Mbappe ingin ke Real Madrid.
Dari rentetan kejadian yang menggambarkan keterpurukan kondisi Real Madrid saat ini, wajar jika kalimat Wijnaldum lebih pilih Barcelona tak banyak mendapat respon, apalagi ia sudah di PSG saat ini.