Timnas Indonesia U-17 memulai perjalanan mereka di Piala Dunia U-17 2023 dengan penampilan terbaik dari pemain muda yang luar biasa di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat (10/11). Dalam pertandingan melawan Ekuador di Grup A, kedua tim berhasil bermain imbang 1-1, dengan Indonesia membuka skor melalui gol gemilang Arkhan Kaka pada menit 22, diikuti oleh penyama kedudukan yang dicetak oleh Allen Obando enam menit berselang.
Penampilan mengesankan Timnas Indonesia U-17 patut diapresiasi, terutama karena mereka berhasil mencuri satu poin di tengah badai serangan yang dilancarkan oleh Ekuador. Dalam pertandingan ini, Ekuador melepaskan 18 tembakan, sementara Indonesia hanya memiliki enam tembakan, tetapi mampu memanfaatkannya dengan efektif.
Arkhan Kaka menjadi pahlawan dengan mencetak gol sejarah sebagai pencetak gol pertama Indonesia di Piala Dunia U-17. Prestasinya ini memberikan warna tersendiri pada pertandingan tersebut, dan penilaian poin 7,1 dari Sofascore menegaskan kontribusinya yang signifikan.
Selain Arkhan Kaka, beberapa pemain lain juga mencuri perhatian dengan penampilan cemerlang mereka dalam pertandingan melawan Ekuador U-17. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Welber Jardim – 6,9
Welber Jardim menempati peringkat kelima dalam daftar lima pemain terbaik Timnas Indonesia U-17 pada pertandingan melawan Ekuador U-17, dengan perolehan poin sebesar 6,9. Sebagai pemain belakang Garuda Muda, Jardim memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga pertahanan tim.
Pada pertandingan tersebut, Jardim tampil kokoh dalam mengawal sisi kanan pertahanan Indonesia U-17. Statistik mencatatnya dengan lima sapuan dan empat tekel yang berhasil menghalau serangan-serangan yang dilancarkan oleh pemain Ekuador. Keberhasilannya dalam duel satu lawan satu juga patut diperhatikan, di mana Jardim memenangi delapan dari 14 duel dengan pemain lawan, menunjukkan keandalan dalam menghadapi tekanan lawan.
Tak hanya itu, Jardim juga menunjukkan keahliannya dalam melewati adangan lawan. Dari enam kali upayanya untuk melewati lawan, tiga di antaranya sukses. Kemampuan melewati lawan ini tidak hanya mengamankan pertahanan, tetapi juga memberikan dimensi baru dalam mendukung serangan Timnas Indonesia U-17.
Welber Jardim, yang lahir pada 25 April 2007, menegaskan bahwa dirinya bukan hanya sebagai benteng pertahanan yang tangguh. Tetapi juga memiliki kemampuan untuk berkontribusi dalam fase permainan yang lebih maju.
Muhammad Kafiatur Rizky – 6,9
Gelandang Garuda Muda ini mengesankan dengan peringkat empat dalam daftar lima pemain terbaik. Rizky berperan sebagai motor di lini tengah, memimpin dengan akurasi umpan mencapai 94 persen. Selain itu, ia juga memberikan kontribusi dalam membantu pertahanan dengan mencatatkan sapuan, blok, dan tekel yang efektif.
Jehan Pahlevi – 7,0
Menempati urutan ketiga, Jehan Pahlevi membuktikan kecakapannya di sayap dengan nilai 7,0. Meskipun berposisi di sayap, Pahlevi tidak hanya berkontribusi di sektor serangan, tetapi juga dalam pertahanan. Keandalannya dalam duel satu lawan satu, intersep, dan tekel menjadi faktor kunci dalam penampilannya yang impresif.
Arkhan Kaka – 7,1
Pencetak gol tunggal bagi Indonesia U-17 pada laga ini, Arkhan Kaka menempati peringkat kedua dengan nilai 7,1. Gol yang diciptakannya menjadi momen bersejarah sebagai pencetak gol pertama Indonesia di Piala Dunia U-17. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada gol, tetapi juga dalam akurasi umpan dan dribel sukses yang menciptakan keunggulan bagi tim.
Ikram Al Giffari – 8,1
Ikram Al Giffari, penjaga gawang andal Timnas Indonesia U-17, muncul sebagai bintang terang dalam pertandingan melawan Timnas Ekuador U-17. Dalam daftar lima pemain terbaik, Giffari menduduki peringkat pertama dengan nilai fantastis, yaitu 8,1.
Dalam peranannya sebagai penjaga gawang, Giffari menjadi penyelamat bagi Garuda Muda dengan sukses menjaga gawang Indonesia hanya kebobolan satu gol di tengah gempuran tim lawan. Keberhasilannya mencatatkan lima penyelamatan menunjukkan refleks yang tajam dan konsistensi dalam menjaga ketertiban di belakang.
Tak hanya dalam menyelamatkan gawang, Giffari juga menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghadapi tekanan lawan. Dengan sembilan sapuan, ia berhasil menghalau serangan pemain-pemain Ekuador U-17, menegaskan peran dominannya sebagai penjaga gawang.
Ketangguhan Giffari tidak hanya terbatas pada aspek defensif. Dalam mendistribusikan bola, ia juga menonjol dengan mencatatkan 16 umpan akurat dari 25 kali percobaannya. Kemampuan ini menjadi poin tambahan dalam kontribusinya untuk membangun serangan dari belakang dan memberikan stabilitas dalam permainan tim.
Ikram Al Giffari, lahir pada 6 Juni 2006, bukan hanya menjadi penjaga gawang yang solid tetapi juga pemimpin di lapangan.