Sepakbola adalah olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia, banyak juga klub sepakbola paling miskin dan juga terkaya.
Banyak klub sepakbola memiliki sumber dana yang besar dan memiliki banyak pemain top.
Namun, ada juga klub sepakbola di Eropa yang memiliki dana terbatas dan tidak memiliki pemain bintang.
Namun, mereka masih memiliki basis supporters yang militan dan setia.
Berikut adalah 5 klub sepakbola paling miskin di Eropa dengan basis supporters militan yang kuat.
-
TSG 1899 Hoffenheim
TSG 1899 Hoffenheim adalah klub sepakbola asal Jerman yang berasal dari desa kecil di barat daya negara tersebut.
Walaupun memiliki market value hanya sebesar 170,95 juta euro, namun klub ini memiliki supporters yang militan dan setia.
Setiap kali bermain di kandang, Rhein-Neckar Arena selalu dipenuhi oleh supporters setia Hoffenheim.
-
Stoke City
Stoke City adalah klub sepakbola asal Inggris yang memiliki market value hanya 52,75 juta euro.
Meskipun demikian, klub ini memiliki supporters yang militan dan setia.
Dalam setiap pertandingan, rata-rata 4.639 penggemar selalu hadir untuk mendukung Stoke City.
-
Plymouth Argyle
Plymouth Argyle adalah klub sepakbola asal Inggris yang berlaga di kasta ketiga Liga Inggris.
Klub ini memiliki market value hanya 9,45 juta euro saja.
Namun, klub ini memiliki basis supporters yang sangat kuat dan setidaknya ada sekitar 17 ribu penggemar yang akan hadir di stadion ketika Plymouth Argyle bermain.
-
FC Magdeburg
FC Magdeburg adalah klub sepakbola asal Jerman yang berlaga di kasta kedua Liga Jerman.
Walaupun hanya bermain di kasta kedua, namun klub ini memiliki supporters yang sangat loyal dan setia.
-
Real Betis
Real Betis adalah klub sepakbola asal Spanyol yang memiliki market value hanya sebesar 96 juta euro.
Namun, klub ini memiliki basis supporters yang sangat kuat dan membuat Real Betis menjadi klub sepakbola paling miskin di Eropa dengan basis supporters militan yang kuat.
Support dan Loyalitas, Kekuatan Tersembunyi dari 5 Klub Sepakbola Paling Miskin di Eropa
Pertengahan klasemen La Liga saat ini memperlihatkan bahwa Real Betis sedang bersaing untuk meraih posisi teratas.
Bermodal market value sebesar 215,6 juta euro atau sekira Rp3,5 triliun, klub yang bermarkas di Estadio Benito Villamarin ini memiliki basis penggemar yang sangat setia.
Pendukung Real Betis dikenal sebagai “Béticos” dan mereka bisa dibilang sangat militan.
Mereka akan selalu hadir untuk mendukung tim mereka dalam setiap pertandingan.
Tak hanya itu, Béticos juga memiliki rivalitas yang sangat tinggi dengan pendukung Sevilla.
Ketiga klub ini membuktikan bahwa uang bukanlah satu-satunya hal yang mempengaruhi kemajuan suatu tim.
Basis penggemar yang setia dan militan juga memegang peranan penting dalam menopang kemajuan sebuah klub sepak bola.
Menarik untuk melihat bagaimana perkembangan 5 klub sepakbola paling miskin di Eropa tapi memiliki basis fans yang militan ini dalam beberapa tahun ke depan.
Apakah mereka akan terus berkembang dan membuktikan bahwa pendukung setia sangat memegang peran penting, atau justru akan kembali terpuruk karena keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.
Kesimpulan
Dapat dikatakan bahwa sepakbola memang merupakan olahraga yang sangat digemari dan memiliki banyak klub dengan sumber dana besar dan pemain top.
Namun, ada juga klub sepakbola yang memiliki dana terbatas dan tidak memiliki pemain bintang, tetapi memiliki basis supporters yang sangat setia dan militan.
Seperti 5 klub sepakbola paling miskin di Eropa yang dibahas dalam artikel ini, yaitu TSG 1899 Hoffenheim, Stoke City, Plymouth Argyle, FC Magdeburg, dan Real Betis.
Masing-masing klub memiliki market value yang berbeda-beda, namun memiliki basis supporters yang kuat dan setia yang selalu hadir untuk mendukung klub mereka.
Dalam sepakbola, uang bukanlah satu-satunya faktor penting.
Basis supporters yang kuat dan setia juga dapat membantu meningkatkan performa dan keberlangsungan sebuah klub sepakbola.
Ini terlihat dari 5 klub sepakbola paling miskin di Eropa yang masih memiliki basis supporters militan yang kuat.
Mereka membuktikan bahwa kecintaan dan dukungan penggemar dapat membantu mengatasi keterbatasan dana.
Dalam ajang bergengsi seperti Liga Eropa, mereka akan membuktikan bahwa mereka layak bersaing dengan klub-klub besar dan memiliki daya saing yang baik.