Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris5 Kisah Pengurangan Poin Terbesar di Sepak Bola

5 Kisah Pengurangan Poin Terbesar di Sepak Bola

Everton telah mendapatkan pengurangan 10 poin setelah komisi Independen memutuskan bahwa mereka bersalah pada musim ini. Karena telah melanggar aturan financial fair play (FFP) di Liga Inggris.

Komisi independen Premier League juga memberlakukan pengurangan poin secara langsung di musim ini.  Dimana itu membuat Everton harus turun dari peringkat 14 ke zona degradasi, di atas tim terbawah Burnley.

- Advertisement -
asia9QQ

Premier League menyatakan bahwa merka telah mengeluarkan pengaduan terhadap klub Merseyside tersebut dan merujuk kasus tersebut ke komisi independen awal tahun ini.

Selama persidangan, klub mengakui bahwa mereka melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR) untuk periode yang berakhir musim 2021/2022 tetapi tingkat pelanggarannya masih diperdebatkan,” bunyi pernyataan Premier League.

“Komisi independen menetapkan bahwa Perhitungan PSR Everton FC untuk periode yang relevan menghasilkan kerugian sebesar £124,5 juta, sebagaimana dinyatakan oleh Liga Inggris, yang melebihi ambang batas sebesar £105 juta yang diizinkan berdasarkan PSR.”

Luton Town

Luton town memulai musim 2008/2009 dengan posisi yang dimana sangat tidak menguntungkan setelah mereka harus kehilangan 30 poin. Kkisah mereka baru-baru ini dapat dianggap sebagai sebuah tindakan yang sangat brilian atau berpotensi sebagai keajaiban sepak bola.

3 poin tersebut disebabkan karena 2 pelanggaran terpisah: 10 karena melakukan pembayaran secara ilegal kepada agen dan tambahan 20 poin karena tidak meninggalkan administrasi dengan cara yang benar.

Sementara klub seperti, terutama Leeds, masih bisa tampil baik di akhir musim, Luton tidak.

AC Milan

Skandal yang disebabkan oleh calciopoli menyebabkan AC Milan harus mendapatkan sanksi yaitu pengurangan 30 poin. Dimana  mereka telah gagal dalam meraih gelar juara Serie A 2005/2006. Sementara Juventus harus terdegradasi ke Serie B.

Dituduh karena hanya mengatus 1 pertandingan pada musim sebelumnya,  Rossoneri juga dibuat menyesali keputusan mereka.

Milan yang diberikan pengurangan 8 poin lagi di kampanye berikutnya. Dapat dikatakan bahwa mereka tidak melakukan sebuah kesalahan yang sama lagi.

Fiorentina

Fiorentina juga terlibat dalam sebuah skandal Calciopoli dan mendapatkan pengurangan 30 poin.

Tiket yang didapat untuk bermain di Liga Champions juga harus direnggut dari mereka. La Viola terlibat dalam serangkaian keputusan wasit yang dimana sangat kontroversial pada musim 2004/2005 kerena pemiliknya. Della Valle, adalah salah satu dari mereka yang tertangkap basah bekerja secara ilegal dengan bos wasit aolo Bergamo.

Klub percaya bahwa hukuman yang mereka dapat sangat tidak adil.

Lazio

Skandal Calciopoli  telah menyebabkan Lazio harus kehilangan total 30 poin dan dimana mereka juga harus turun tingkat dari yang . Dimana awalnya peringakat 6 harus turun ke peringkat 16.

Namun Lazio cukup beruntung karena masih bisa menghindari degradasi, dengan selisih 3 poin dan bahkan berhasil menyelesaikannya dengan selisih gol yang cukup menjanjikan.

Derby County

Sebelum Everton, pengurangan poin yang terjadi pada Derby County di musim 2021/2022 merupakan sebuah kasus terbaru yang dimana paling menonjol yang ada di Inggris. Terkena pengurangan 21 poin pada musim gugur 2021, Derby County  sangat sulit untuk bertahan.

Alasan di balik hukuman mereka adalah 12 poin yang diambil karena sebuah masalah administrasi. Sementara itu 9 poin lainnya dikurangi karena telah melanggar peraturan akuntasi EFL.

Dengan pengurangan poin yang didapat oleh Everton, akan menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga agar tidak mengulanginya lagi. The Toffees berkemungkinan akan degradasi dari Premier League dan turun ke kasta ke-2 di Liga Inggris.

Dari kasus yang menimpa Everton, ini dapat menjadi sebuah pelajaran untuk para klub-klub Premier League supaya mereka tidak melakukan kesalahan yang sama yang terjadi pada Everton. Sebaiknya para pemilik dan pengurus klub Liga Inggris harus lebih cermat melakukan sesuatu atau berakibat fatal untuk klub dan para pemain.

Melihat tim-tim terkena sangsi pengurangan poin. Ini akan menjadi sebuah hal yang cukup tidak mengenakan karena mendapatkan hukuman pengurangan poin dan kebanyakan akan turun dari panggung tertinggi Liga Inggris dan bermain di kasta ke-2 Premier League.

Eveton menjadi sebuah contoh, untuk para klub yang bermain di Liga Inggris agar tidak melakukan hal dapat merugikan tim atau para pemain. Yang dimana kebanyakan dari mereka ingin terus bermain di Liga nomor 1 dunia Premier League.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments