Kehilangan Thomas Partey dalam laga semifinal Liga Champions menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) menjadi pukulan tersendiri bagi Arsenal. Gelandang andalan The Gunners itu harus absen karena akumulasi kartu kuning, dan hal ini membuka dilema baru bagi Mikel Arteta dalam merancang strategi lini tengah.
Absennya Partey bukan hanya kehilangan pemain bertahan yang kuat, tetapi juga pemain dengan distribusi bola dan kemampuan bertahan yang seimbang. Dalam kondisi ini, Arteta harus kreatif memilih pengganti. Di luar nama-nama mainstream, terdapat beberapa opsi tak terduga yang bisa menjadi solusi sementara dalam pertandingan penting ini.
Oleksandr Zinchenko: Fleksibilitas Taktikal yang Menguntungkan Arsenal
Meskipun lebih sering dimainkan sebagai bek kiri, Oleksandr Zinchenko sebenarnya memulai karier sebagai gelandang serang. Pengalamannya di posisi tersebut membuatnya menjadi opsi menarik untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Partey.
Arteta pernah menempatkan Zinchenko di lini tengah dalam beberapa laga, terutama saat Kieran Tierney turun sebagai bek kiri utama. Dalam skema ini, Zinchenko mampu memberikan keseimbangan antara kontrol permainan dan progresi bola ke depan.
Zinchenko dikenal karena kecerdasannya membaca permainan. Ia juga memiliki kemampuan distribusi bola yang sangat baik. Dengan demikian, ia bisa membantu menjaga ritme dan transisi serangan Arsenal, terutama ketika menghadapi tekanan tinggi dari lini tengah PSG.
Selain itu, pengalaman bermain di bawah Pep Guardiola membuat Zinchenko memahami taktik dengan sangat detail. Ini merupakan nilai tambah penting di laga dengan tensi tinggi seperti semifinal Liga Champions.
Ethan Nwaneri: Potensi Muda yang Siap Menggebrak
Ethan Nwaneri adalah salah satu talenta muda Arsenal yang menjanjikan. Meskipun musim ini lebih sering diturunkan sebagai pemain sayap kanan, Nwaneri juga punya pengalaman bermain di lini tengah, termasuk sebagai gelandang serang.
Jika Declan Rice ditempatkan lebih dalam untuk menjaga kedalaman lini tengah, Nwaneri bisa mengisi peran yang lebih ofensif. Kemampuan teknik dan visi bermainnya cukup mumpuni untuk mengimbangi pergerakan Martin Ødegaard di sektor kreatif.
Nwaneri meskipun masih berusia sangat muda, menunjukkan ketenangan luar biasa dalam mengolah bola. Ia juga memiliki kecepatan dan kreativitas yang mampu menembus garis pertahanan lawan, sesuatu yang sangat dibutuhkan melawan PSG yang bermain dengan intensitas tinggi.
Dengan kembalinya Bukayo Saka dari cedera, menit bermain Nwaneri memang bisa terbatas. Namun jika diberikan kesempatan di posisi tengah, ia bisa menjelma menjadi elemen kejutan yang menyulitkan lawan.
Myles Lewis-Skelly: Kejutan dari Lini Belakang yang Siap Menjadi Gelandang
Nama Myles Lewis-Skelly memang lebih dikenal sebagai bek kiri. Namun, karier mudanya justru dimulai dari lini tengah. Kemampuan adaptasi dan kecerdasannya membuatnya mampu menjalani peran baru tanpa kehilangan kualitas bermain.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Lewis-Skelly tampil konsisten. Ia bahkan berhasil membuat pemain senior seperti Zinchenko dan Calafiori duduk di bangku cadangan. Hal ini menandakan bahwa Arteta memiliki keyakinan terhadap kemampuan pemain muda tersebut.
Jika ditempatkan di lini tengah, Lewis-Skelly memiliki fisik yang kuat, determinasi tinggi, dan etos kerja luar biasa. Ia mampu melakukan pressing dengan intensitas tinggi, sekaligus memberikan perlindungan ekstra pada lini belakang.
Kehadiran Lewis-Skelly bisa menjadi kejutan tak terduga bagi PSG. Apalagi, mereka mungkin belum mempersiapkan diri menghadapi karakter permainan unik yang dimiliki pemain muda satu ini.
Riccardo Calafiori: Bek Serba Bisa yang Siap Tampil di Posisi Baru
Riccardo Calafiori dikenal sebagai bek kiri dengan naluri menyerang tinggi. Namun di balik itu, ia memiliki keinginan besar untuk memperluas peran bermainnya. Bahkan, Calafiori sendiri pernah menyatakan ketertarikannya untuk belajar bermain di lini tengah.
Meski saat ini masih dalam proses pemulihan cedera lutut, kondisi Calafiori dikabarkan terus membaik. Jika ia tersedia untuk laga melawan PSG, Arteta bisa memanfaatkan keinginannya bermain lebih fleksibel sebagai opsi darurat di lini tengah.
Pengalaman bermain di lini belakang memberi Calafiori pemahaman taktik defensif yang kuat. Jika dikombinasikan dengan keinginan menyerang dari lini tengah, ini bisa membuka dimensi baru dalam permainan Arsenal.
Keputusan memainkan Calafiori sebagai gelandang bisa menjadi langkah berani, tetapi juga brilian. Dengan permainan pressing dan duel intensitas tinggi yang diharapkan dalam laga semifinal ini, pemain seperti Calafiori bisa sangat dibutuhkan.