Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Champions4 Keputusan Tepat Pep Guardiola Saat Bawa City Juara Liga Champions 2023

4 Keputusan Tepat Pep Guardiola Saat Bawa City Juara Liga Champions 2023

Keputusan Pep Guardiola saat membawa Manchester City juara Liga Champions untuk pertama kalinya sangat patut untuk dipuji. Di tengah euforia yang membanjiri Ataturk Olympic Stadium pada Minggu dini hari WIB (11/6/2023), Manchester City akhirnya mewujudkan impian terbesar mereka dengan meraih gelar juara Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Dalam pertarungan yang seru melawan Inter Milan, ManCity menunjukkan kegigihan dan semangat juang yang luar biasa.

Keberhasilan menggapai mahkota Liga Champions bukanlah sesuatu yang diraih dengan mudah bagi ManCity. Mereka telah menghadapi berbagai kekecewaan dan kegagalan sebelumnya, tetapi mereka tidak pernah menyerah dalam mengejar impian tersebut. Seperti pepatah mengatakan, ketekunan dan tekad yang kuat akhirnya membuahkan hasil.

- Advertisement -
asia9QQ

Pelatih hebat Pep Guardiola juga mencatatkan namanya dalam sejarah dengan prestasi ini. Dia membuktikan bahwa dia tidak hanya mengandalkan pemain-pemain bintang seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta, yang pernah bermain di bawah asuhannya di Barcelona. Guardiola telah membuktikan kecerdasannya yang luar biasa dalam merancang strategi tim yang memenangkan trofi Liga Champions.

Ada empat momen kunci yang menjadi sorotan dalam pertandingan melawan Inter Milan dan semuanya adalah hasil dari kecerdasan dan kepiawaian Guardiola. Setiap keputusan yang diambil olehnya terbukti sangat tepat dan memberikan dampak besar pada hasil akhir pertandingan.

Manchester City telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai juara Liga Champions yang brilian. Mereka telah memberikan inspirasi kepada semua orang bahwa dengan kerja keras, tekad yang kuat, dan kecerdasan taktik yang luar biasa, impian terbesar bisa terwujud. Kemenangan spektakuler ini akan dikenang selamanya oleh para pendukung ManCity dan dunia sepak bola

1. Memanfaatkan John Stones dengan Amat Baik

Pep Guardiola sekali lagi membuktikan kecerdasannya dalam meracik strategi dengan keputusan yang unik dan tak terduga dalam pertandingan Liga Champions melawan Inter Milan. Salah satu kejutan terbesar adalah penggunaan John Stones sebagai gelandang bertahan, bermain di samping Rodri.

Keputusan ini mungkin membingungkan pada awalnya, tetapi Guardiola memiliki rencana tersendiri. Dia ingin mengatasi absennya Joao Cancelo di sisi kiri pertahanan dan juga ingin menghadapi lini tengah kuat Inter Milan dengan strategi yang dimodifikasi.

Guardiola juga menunjukkan kemajuan dalam mengatasi kecenderungannya untuk berpikir berlebihan sebagai manajer dengan memberikan kepercayaan kepada Rodri sebagai pemain inti. Ini berbeda dengan keputusan yang diambilnya dalam final musim sebelumnya di mana Rodri harus memulai pertandingan di bangku cadangan.

2. Pilihan Tepat Untuk Pengganti de Bruyne

Cedera yang dialami Kevin De Bruyne pada menit ke-36 menjadi kekhawatiran bagi Pep Guardiola. Meskipun ManCity sedang dalam performa yang baik saat itu, De Bruyne tidak bisa dipaksakan untuk melanjutkan pertandingan.

Guardiola harus segera mengambil keputusan, dan ia memilih untuk memasukkan Phil Foden sebagai pengganti De Bruyne. Pilihan ini tidaklah sembarangan, karena Foden dikenal sebagai pemain serba bisa dengan gaya bermain yang lebih dinamis dibandingkan Riyad Mahrez dan Julian Alvarez.

Kehadiran Foden dalam pertandingan mengganggu pertahanan Inter Milan. Gerakan aktif dan kombinasi umpan yang dilepaskan oleh Foden membuat pemain-pemain Inter kehilangan fokus dan konsentrasi mereka.

3. Jadikan Walker sebagai Opsi Terakhir

Pep Guardiola memberikan kejutan lain dengan keputusannya untuk tidak memasukkan Kyle Walker sebagai pemain inti dalam pertandingan melawan Inter Milan. Meskipun Walker telah pulih dari cederanya, ia hanya ditempatkan di bangku cadangan.

Guardiola memiliki alasan tersendiri untuk keputusannya ini. Menurutnya, dalam pertandingan tersebut, hal yang lebih penting adalah memiliki bek yang memiliki kemampuan membaca arah bola dengan baik dan performa yang prima. Oleh karena itu, dia memilih Nathan Ake untuk bermain bersama Ruben Dias dan Manuel Akanji.

Keputusan ini terbukti tepat, karena Inter Milan tidak memainkan striker yang memiliki kecepatan tinggi. Pelatih Simone Inzaghi memilih untuk menurunkan dua striker yang lebih berfokus pada kesempatan emas, yaitu Edin Dzeko dan Lautaro Martinez.

4. Teriakan Penuh Motivasi

Pertandingan awal ManCity berjalan dengan tegang dan sejumlah kesalahan hampir berakibat fatal bagi mereka. Namun, Pep Guardiola memberikan instruksi yang tegas kepada para pemainnya, “Rileks! Rileks!”.

Teriakan ini menjadi pengingat bagi para pemain akan pentingnya menjaga pola pikir 0-0 yang telah mereka bicarakan sebelum pertandingan. Guardiola ingin mengingatkan mereka bahwa meskipun melawan tim Italia, mereka harus tetap memiliki sikap mental yang kuat.

“Saat bermain melawan tim Italia, terkadang rasanya seperti sudah kalah saat skor masih 0-0. Tapi sebenarnya tidak demikian!” ujar Guardiola menjelang pertandingan.

Teriakan itu seolah menjadi tamparan yang membangunkan para pemain ManCity. Setelah itu, performa mereka meningkat dan akhirnya berhasil meraih kemenangan atas Inter Milan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments