Posisi Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid memasuki fase krusial setelah serangkaian hasil yang belum sepenuhnya meyakinkan. Meski terhindar dari pemecatan usai kekalahan melawan Manchester City di Liga Champions, tekanan terhadap Alonso tetap tinggi. Situasi ini membuat beberapa pekan ke depan menjadi penentu masa depannya di Santiago Bernabeu. Oleh karena itu, setiap pertandingan kini memiliki makna yang jauh lebih besar bagi sang pelatih.
Tekanan Meningkat Usai Kekalahan di Liga Champions
Kekalahan dari Manchester City pada pertengahan pekan sempat memunculkan spekulasi bahwa periode singkat Alonso di Real Madrid akan segera berakhir. Namun, keputusan klub tidak bergerak ke arah pemecatan langsung. Sejumlah pejabat internal justru meninggalkan stadion dengan penilaian yang relatif positif terhadap performa tim.
Selain itu, dukungan terbuka dari beberapa pemain senior menjadi faktor penting yang menahan langkah manajemen. Para pemain tersebut dinilai masih percaya pada metode dan pendekatan Alonso. Karena itu, klub memilih memberi waktu tambahan, meski dengan catatan yang sangat ketat.
Meski demikian, laporan dari Spanyol menyebut peringatan sudah disampaikan secara internal. Satu penampilan buruk saja dalam waktu dekat bisa cukup untuk mengakhiri masa jabatan Alonso. Situasi ini menempatkan sang pelatih dalam tekanan konstan sejak peluit awal setiap laga.
Laga LaLiga dan Copa del Rey Jadi Penentu
Fokus Real Madrid kini tertuju pada laga LaLiga melawan Alaves yang akan digelar pada Senin dini hari WIB. Pertandingan ini dipandang sebagai ujian pertama dari rangkaian laga penentuan. Kemenangan menjadi keharusan, bukan sekadar target.
Setelah itu, Madrid akan tampil di babak 32 besar Copa del Rey menghadapi CF Talavera dari kasta ketiga. Di atas kertas, laga tersebut seharusnya dapat dimenangkan tanpa hambatan berarti. Oleh karena itu, manajemen mengharapkan performa dominan dan hasil meyakinkan.
Selain dua laga tersebut, Sevilla yang berada di papan tengah klasemen LaLiga juga menanti. Rangkaian pertandingan ini dinilai cukup ideal untuk mengembalikan kepercayaan publik. Namun, pihak klub menegaskan bahwa apa pun selain tiga kemenangan impresif akan sulit diterima.
Dalam konteks ini, hasil positif saja belum tentu cukup. Penampilan tim, intensitas permainan, serta respons suporter juga menjadi indikator utama evaluasi. Karena itu, Alonso dituntut menghadirkan perbaikan nyata dalam waktu singkat.
Kekhawatiran Arah Tim dan Reaksi Suporter
Meski kemenangan penting, tekanan tetap membayangi Alonso. Laporan AS menyebut kekhawatiran klub tidak hanya terkait hasil, tetapi juga arah permainan tim. Beberapa pengambil keputusan menilai identitas permainan Madrid belum sepenuhnya terbentuk.
Selain itu, jarak dengan suporter mulai terasa. Pada laga melawan Manchester City, sebagian pendukung terdengar mencemooh tim saat meninggalkan lapangan. Reaksi tersebut menjadi sinyal serius bagi manajemen.
Dalam kondisi seperti ini, satu kemunduran saja dapat kembali menempatkan Alonso dalam situasi berbahaya. Oleh karena itu, konsistensi menjadi faktor yang sangat krusial. Klub ingin melihat respons cepat, baik secara taktik maupun mental.
Manajemen juga menilai bahwa kepercayaan publik hanya bisa dipulihkan melalui performa yang meyakinkan. Karena itu, setiap detail permainan kini berada di bawah sorotan ketat.
Faktor Cedera dan Penurunan Performa Pemain
Menurut laporan The Athletic, Real Madrid sebenarnya masih ingin mempertahankan Alonso. Namun, kekhawatiran terhadap kesulitan membalikkan keadaan tetap menjadi perhatian utama. Meski begitu, klub mengakui masalah yang ada tidak sepenuhnya berasal dari sang pelatih.
Krisis cedera yang signifikan telah memperumit situasi sejak awal musim. Beberapa pemain inti absen dalam periode penting, sehingga memengaruhi stabilitas tim. Selain itu, penurunan performa Vinicius Junior dan Rodrygo sudah terlihat sebelum Alonso datang.
Faktor-faktor tersebut membuat proses adaptasi berjalan lebih sulit. Karena itu, sebagian pihak internal menilai Alonso masih layak diberi kesempatan. Namun, waktu yang tersedia semakin terbatas.
Opsi Pengganti Mulai Disiapkan Manajemen
Di tengah harapan agar Alonso mampu memperbaiki keadaan, Real Madrid tetap menyiapkan opsi lain. Langkah ini dianggap sebagai bentuk antisipasi jika situasi tidak membaik. Beberapa nama mulai dipertimbangkan secara serius.
Pelatih Castilla, Álvaro Arbeloa, termasuk sosok yang mendapat penilaian tinggi dari manajemen. Selain itu, nama Zinedine Zidane kembali mencuat ke permukaan. Zidane masih memiliki hubungan dekat dengan Presiden Florentino Perez.
Meski menjadi favorit suporter, Zidane diyakini masih menunggu kesempatan menangani Timnas Prancis. Oleh karena itu, keputusan akhir tetap bergantung pada hasil Alonso dalam beberapa pekan ke depan.
