Salah satu pemain wonderkid Indonesia, Ramai Rumakiek dikabarkan belum terlihat batang hidungnya
dari agenda pemusatan latihan yang diadakan oleh Shin Tae-yong di Korea Sealatan.
Ia menjadi salah satu pemain yang dipanggil untuk menjalani TC bersama pasukan
Timnas Indonesia U-23 sebagai ajang persiapan menuju SEA Games 2021.
Sejak awal April lalu, 29 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong sudah menjalani TC di Jakarta.
Kemudian mereka bertolak ke Korea Selatan pada Jum’at (15/4/2022).
Namun, hingga hari itu, Ramai Rumakiek tak juga muncul.
Sebelumnya, selain Ramai Rumakiek, dua pemain lainnya Ricky Kambuaya dan Irfan Jaya yang belum menghadiri
latihan perdana timnas U-23 Indonesia pada 6 April 2022.
Namun, kedunya kini sudah menyusul ke Korea Selatan, sementara Rumakiek masih tak ada kabar.
Dijatuhi Sanksi Berat
Ketidakhadiran Ramai Rumakiek sang wonderkid berbuntut pemberian sanksi berat sebab tak memenuhi panggilan membela Timnas Indonesia.
Dilansir dari laman resmi milik PSSI, Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melayangkan
surat pemanggilan, namun ia tak merespon sama sekali.
Alhasil, Shin Tae-yong harus memberikan sanksi kepada Rumakiek.
Sejatinya, Rumakiek sempat memberikan keterangan bahwa dirinya sedang sakit.
Oleh karena itu, baik PSSI maupun Shin Tae-yong juga sudah menawari pemainnya ini agar ia bisa dirawat di Jakarta.
Namun, ia tak merespon tawaran tersebut yang membuat sang pelatih menduga bahwa ia sengaja mangkir untuk membela Timnas Indonesia.
Salah satu sanksi yang diberikan ialah mencoret nama Ramai Rumakiek dari daftar pemain yang akan diproyeksikan
ke SEA Games 2021 mendatang. Tak hanya itu, jika dinyatakan bahwa Ramai sengaja mangkir dari panggilan
timnas Indonesia maka ia bisa mendapat sanksi dari komisi disiplin PSSI.
Hal ini sesuai dengan Kode Disiplin PSSI pasal 73 yang di dalamnya dijelaskan bahwa apabila ada pemain yang
sengaja mangkir dari panggilan timnas Indonesia, akan dijatuhi hukuman larangan bermain selama 6 bulan
dan denda Rp 20 juta.
Bahkan, jika alasan mengkir sang pemain ini ada campur tangan dari klub yang menaunginya,
maka klub tersebut juga bisa dijatuhi sanksi yang berat pula, yaitu jika ada ofisial atau pengurus dari klub Rumakiek,
yakni Persipura Jayapura, diketahui terlibat dalam pelanggaran Ramai Rumakiek,
maka akan diberi hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan.
Ramai Rumakiek Tak Kunjung Respon
Meski nama Ramai Rumakiek tengah naik daun di berbagai media akibat tak mampu memenuhi panggilan membela
Timnas, pihaknya sama sekali tak melayangkan respon.
Sikapnya yang diam seribu bahasa justru menjadi tanda tanya berbagai pihak.
Bahkan, akun instagram Ramai Rumakiek tiba-tiba mengosongkan semua postingannya yang semakin membuat
penggemar bertanya-tanya apa yang terjadi. Tak hanya itu, foto profil akun instagramnya kini diganti dengan latar
belakang hitam saja.
Shin Tae-yong Cari Pengganti ‘Wonderkid’ Ramai Rumakiek
Ramai Rumakiek sang wonderkid termasuk salah satu pemain yang diandalkan oleh Shin Tae-yong untuk ajang SEA Games mendatang.
Namun, ketidakhadiran sang pemain ini membuat Shin Tae-yong harus kembali menyusun strategi dan rencana baru, termasuk mencari pemain pengganti.
Terakhir kali, Shin Tae-yong dikabarkan telah memanggil tiga pemain timnas U-19 Indonesia untuk ikut berlatih
bersama dengan timnas U-23 Indonesia di Korea Selatan untuk menggantikan posisi Rumakiek.
Ketiga pemain yang dimaksud adalah Cahya Supriadi (Persija), Muhammad Ferarri (Persija), dan Kakang Rudianto (Persib).
Saat ini, mereka tengah melakoni melakoni TC di Kota Yeongdeok, Korsel.
TC ini rencananya berlangsung sampai 29 April mendatang. Hingga kini, total pemain yang mengikuti TC tersebut berjumlah 25 pemain.
Latihan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan diri jelang gelaran SEA Games 2021 yang akan digelar di Vietnam.
Berdasarkan hasil drawing yang sudah dirilis, Timnas Indonesia U-23 tergabung dalam Grup A cabang olahraga
sepak bola putra, bersama tuan rumah sekaligus juara bertahan yaitu Vietnam, Myanmar, Filipina,
serta Timor Leste.
Ini merupakan event yang penting bagi bangsa Indonesia.
PSSI sendiri mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan medali emas untuk cabang olahraga sepak bola.
Jika mereka gagal membawa pulang medali emas, maka event selanjutnya yaitu ASIAN Games akan kembali dipertimbangkan.
Sebab, level ASIAN Games jauh lebih berat lagi, jika gagal di SEA Games maka peluangnya juga kecil untuk bisa
menembus ASIAN Games.
Oleh karena itu, para pemain tengah berlatih keras. Bahkan setelah dari Kosel, mereka dikabarkan akan langsung
ke Vietnam tanpa kembali terlebih dahulu ke tanah air.