Friday, February 21, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaVietnam dan Malaysia Gagal Lolos ke Piala Asia U-20 2025: Apa Penyebabnya?

Vietnam dan Malaysia Gagal Lolos ke Piala Asia U-20 2025: Apa Penyebabnya?

Ajang Piala Asia U-20 2025 akan segera digelar di Tiongkok pada Februari mendatang. Sebanyak 16 negara akan bertanding, dengan 15 di antaranya lolos melalui babak kualifikasi, sementara Tiongkok mendapatkan tiket otomatis sebagai tuan rumah. Dari kawasan Asia Tenggara, hanya Indonesia dan Thailand yang berhasil mengamankan tempat di turnamen ini.

Sebagai dua negara dengan tradisi sepak bola yang cukup kuat di ASEAN, absennya Vietnam dan Malaysia di ajang ini tentu menjadi pertanyaan besar. Apa sebenarnya penyebab kegagalan mereka? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

- Advertisement -
asia9QQ

Vietnam Gagal Lolos Meski Tampil Apik

Vietnam memasuki babak kualifikasi dengan status sebagai tuan rumah Grup A. Tim berjuluk The Golden Star Warriors ini tampil cukup meyakinkan dengan meraih tiga kemenangan dari empat pertandingan. Mereka mengoleksi sembilan poin, yang seharusnya cukup untuk menjadi pesaing utama dalam perebutan tiket ke putaran final.

Namun, Vietnam harus puas finis di posisi runner-up setelah kalah dari Suriah dalam pertandingan terakhir. Laga tersebut berakhir dengan kekalahan tipis 0-1 bagi Vietnam. Hasil itu membuat Suriah berhasil mengamankan posisi juara grup dengan koleksi poin sempurna dari empat laga yang mereka jalani.

Menurut regulasi kualifikasi Piala Asia U-20 2025, hanya lima runner-up terbaik yang berhak lolos ke putaran final. Sayangnya, Vietnam gagal masuk ke dalam daftar tersebut. Mereka kalah dalam perhitungan selisih gol dibandingkan dengan Thailand dan Yordania yang juga berstatus runner-up grup lain. Kegagalan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Vietnam yang sebelumnya cukup optimistis bisa melangkah ke putaran final.

Faktor Kegagalan Vietnam di Kualifikasi

Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan Vietnam dalam kualifikasi ini. Salah satunya adalah ketatnya persaingan di Grup A. Meskipun mampu meraih tiga kemenangan, hasil minor melawan Suriah membuat mereka kehilangan kesempatan untuk menjadi juara grup dan harus bersaing di kategori runner-up terbaik.

Selain itu, efektivitas serangan juga menjadi permasalahan utama. Dalam empat pertandingan yang mereka jalani, Vietnam hanya mencetak tujuh gol, angka yang masih lebih rendah dibandingkan beberapa tim runner-up terbaik lainnya. Kurangnya produktivitas ini berimbas pada buruknya selisih gol mereka dalam perhitungan akhir.

Malaysia Terpuruk di Grup E

Berbeda dengan Vietnam yang masih mampu bersaing hingga laga terakhir, perjalanan Malaysia di babak kualifikasi justru lebih mengecewakan. Malaysia tergabung dalam Grup E bersama Tajikistan, Korea Utara, dan Oman. Mereka harus menjalani semua pertandingan di Tajikistan, yang tentu menjadi tantangan tersendiri karena faktor cuaca dan adaptasi lapangan.

Harimau Malaya memulai perjalanan kualifikasi dengan harapan tinggi, namun mereka gagal menunjukkan performa terbaik. Dari empat pertandingan yang dijalani, Malaysia hanya mampu mengumpulkan lima poin hasil dari satu kemenangan, dua kali imbang, dan satu kekalahan. Perolehan poin tersebut membuat mereka finis di peringkat keempat klasemen akhir Grup E.

Dua tim teratas dari grup ini adalah Korea Utara yang mengoleksi 10 poin dan Oman dengan 6 poin. Hasil ini memastikan Malaysia tidak memiliki peluang untuk lolos ke Piala Asia U-20 2025, baik sebagai juara grup maupun sebagai salah satu dari lima runner-up terbaik.

Kendala yang Dialami Malaysia

Kegagalan Malaysia di kualifikasi ini tidak lepas dari beberapa faktor krusial. Salah satu aspek utama adalah lemahnya lini serang mereka. Dalam empat pertandingan yang dijalani, Malaysia hanya mampu mencetak tiga gol. Angka ini menjadi yang terendah di antara tim-tim yang bersaing di Grup E.

Selain itu, ketidakkonsistenan dalam permainan juga menjadi penyebab utama. Malaysia hanya mampu menang sekali, sementara di dua laga lainnya mereka bermain imbang melawan lawan yang seharusnya bisa dikalahkan. Kegagalan mengamankan kemenangan di laga-laga krusial membuat mereka kehilangan banyak poin penting.

Faktor lainnya adalah kurangnya pengalaman bermain di level internasional bagi sebagian besar pemain Malaysia. Dibandingkan dengan tim lain di Grup E, mereka terlihat kurang matang dalam menghadapi tekanan, terutama dalam pertandingan-pertandingan yang berlangsung ketat.

Dominasi Indonesia dan Thailand di ASEAN

Di tengah kegagalan Vietnam dan Malaysia, Indonesia serta Thailand justru berhasil menunjukkan performa yang lebih baik dan memastikan tiket ke putaran final. Timnas Indonesia U-20, yang dilatih oleh Indra Sjafri, mampu menjuarai Grup F dengan torehan tujuh poin, unggul selisih gol dari Yaman. Sementara itu, Thailand juga sukses lolos dengan status sebagai salah satu dari lima runner-up terbaik setelah menempati posisi kedua di Grup H dengan enam poin.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments