Ulsan Hyundai resmi memecat Shin Tae-yong setelah hanya mencatat dua kemenangan dari sepuluh pertandingan di K-League 1 musim 2025. Keputusan tersebut diumumkan manajemen klub pada awal Oktober 2025, menyusul rentetan hasil negatif yang membuat posisi Ulsan merosot ke papan bawah klasemen. Langkah ini sekaligus menandai berakhirnya perjalanan singkat pelatih asal Korea Selatan itu setelah hanya dua bulan menangani tim.
Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih kepala Ulsan Hyundai pada awal Agustus 2025 menggantikan Kim Pang-gon, yang sebelumnya dianggap gagal menjaga konsistensi performa tim. Harapan besar sempat muncul karena reputasi Shin Tae-yong sebagai pelatih berpengalaman yang pernah menukangi Timnas Indonesia dan membawa perubahan signifikan pada skuad Garuda. Namun, perjalanan bersama Ulsan tidak berjalan sesuai ekspektasi. Dari sepuluh laga yang dijalani di semua kompetisi, Ulsan hanya meraih dua kemenangan, empat kali imbang, dan empat kali kalah. Kekalahan telak 0-3 dari Gimcheon Sangmu menjadi laga terakhir bagi Shin Tae-yong di kursi pelatih.
Awal Positif yang Berubah Jadi Performa Inkonsisten
Shin Tae-yong sebenarnya mengawali kariernya di Ulsan Hyundai dengan cukup menjanjikan. Pada debutnya di K-League 1, ia membawa tim meraih kemenangan tipis 1-0 atas Jeju SK. Strategi pressing tinggi dan penguasaan bola yang ia terapkan membuat publik Ulsan sempat optimistis terhadap kebangkitannya.
Namun, tren positif itu tak bertahan lama. Dalam tiga laga berikutnya, Ulsan menelan kekalahan beruntun dari Suwon FC, FC Seoul, dan Jeonbuk Hyundai. Hasil tersebut membuat tekanan terhadap Shin Tae-yong meningkat. Performanya di kompetisi domestik pun semakin menurun seiring dengan jadwal padat di AFC Champions League Elite.
Sempat mencatat kemenangan 2-1 atas CD Roncheng di ajang Asia tersebut, Ulsan kemudian gagal menang dalam empat laga berturut-turut. Kekalahan telak 0-3 dari Gimcheon Sangmu pada 5 Oktober 2025 menjadi titik puncak yang membuat manajemen klub mengambil keputusan tegas.
Keputusan Klub dan Pernyataan Resmi Ulsan Hyundai
Melalui laman resminya, Ulsan Hyundai mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakhiri kerja sama dengan pelatih berusia 54 tahun itu. Dalam pernyataannya, klub menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Shin Tae-yong selama dua bulan menukangi tim.
“Ulsan HD FC mengakhiri kerja sama mereka dengan pelatih Shin Tae-yong. Kami berterima kasih atas dedikasinya dan akan terus mendukung perjalanan kariernya di masa depan,” tulis pihak klub dalam pernyataan resmi.
Ulsan Hyundai kini tengah mencari pelatih baru untuk menuntaskan sisa musim 2025. Beberapa nama lokal dan asing disebut masuk dalam radar klub, termasuk mantan asisten pelatih Jeonbuk Hyundai dan satu pelatih asal Jepang yang belum disebutkan identitasnya.
Tantangan Berat dan Statistik Singkat Shin Tae-yong
Menangani Ulsan Hyundai bukanlah tugas mudah bagi Shin Tae-yong. Ia datang di tengah performa tim yang tidak stabil dan tekanan tinggi dari para pendukung. Kondisi fisik pemain yang menurun serta cedera pada beberapa pemain kunci seperti Lee Dong-jun dan Valeri Qazaishvili turut memperburuk situasi.
Dalam sepuluh laga yang dijalani, Shin Tae-yong hanya mampu meraih dua kemenangan. Empat laga berakhir imbang, dan empat sisanya berujung kekalahan. Timnya mencetak sepuluh gol namun kebobolan enam belas kali. Statistik ini menunjukkan ketidakseimbangan antara lini serang dan pertahanan, dua aspek yang menjadi kelemahan utama Ulsan di bawah kepemimpinannya.
Statistik lengkap Shin Tae-yong di Ulsan Hyundai:
-
Laga dimainkan: 10
-
Menang: 2
-
Imbang: 4
-
Kalah: 4
-
Gol dicetak: 10
-
Gol kebobolan: 16
Ulsan Hyundai kini menempati peringkat ke-10 klasemen sementara K-League 1 dari total 12 peserta. Mereka baru mengumpulkan 37 poin dari 32 pertandingan. Posisi ini jelas jauh dari target klub yang ingin bersaing di papan atas.
Karier Shin Tae-yong dan Harapan ke Depan
Bagi Shin Tae-yong, pemecatan ini menjadi catatan pahit dalam karier kepelatihannya. Setelah meninggalkan Timnas Indonesia pada awal 2025, Ulsan Hyundai adalah klub pertamanya dalam 13 tahun terakhir. Sebelumnya, ia terakhir kali melatih Seongnam Ilhwa pada 2012 dan sukses mempersembahkan gelar Liga Champions Asia 2010.
Meski gagal membawa hasil positif di Ulsan, pengalaman ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi Shin Tae-yong untuk menatap tantangan berikutnya. Dengan rekam jejak dan kemampuan taktikal yang telah terbukti, banyak pihak percaya ia akan segera kembali ke dunia kepelatihan, baik di klub domestik maupun luar negeri.