Sebuah komentar datang dari Presiden La Liga yakni Javier Tebas yang menyatakan bahwa adanya trauma La Liga atas Messi yang akhirnya hengkang dari Liga Spanyol.
Perpisahan Messi dan juga Barcelona di musim panas ini setelah lebih dari dua dekade menjalani kebersamaan. Bintang yang berasal dari Argentina itu sudah resmi menjadi pemain Paris Saint-Germain.
Perginya Messi sudah meninggalkan jejak yang bagus yakni rekor di La Liga. Ia merupakan topskor sepanjang masa dengan raihan 474 gol yang berhasil ia dapatkan di 520 kali penampilannya.
Pencapaiann itu ia dapatkan dalam rentan waktu 2004-2021. Bisa terbilang itu waktu yang cukup lama untuk seseorang yang bertahan dalam klub sepak bola.
Dengan kepergian Lionel Messi ini maka satu kali lagi La Liga harus rela kehilangan bintangnya. Presiden La Liga sendiri yakni Javier Tebas mengakui bahwa kepergian Messi ini menyisakan sedikit trauma.
Wajar jika trauma La Liga atas Messi terjadi karena Messi sendiri merupakan megabintang yang selama ini sudah menunjukkan karir yang sangat cerah di Liga Spanyol.
“Tentu saja kami ingin punya pemain terbaik di La Liga,” Ujar Javier Tebas.
Sebelum trauma La Liga atas Messi terjadi, sebelumnya sudah ada deretan nama bintang yang harus hengkang dengan cepat. Sebut saja mereka adalah Cristiano Ronaldo, Lionel Messi dan juga Neymar.
Dua nama besar sekarang pergi ke klub yang sama yaitu Paris Saint-Germain. Neymar dan Messi bergabung di klub kaya raya tersebut dan membela klub barunya disana.
Sebelum akhirnya Messi pergi sudah ada kabar bahwa kontrak 5 tahun Messi serta pemotongan gaji 50 persen sudah mencapai kesepakatan antara Messi dan Barca. Namun, hal itu hanya janji manis saja.
Buktinya saat ini Messi sudah keluar dengan alasan kondisi finansial klub yang tak bisa memenuhi syarat yang diajukan oleh La Liga. Messi sendiri sudah melakukan berbagai cara supaya dirinya bertahan di klub lamanya.
“Menyakitkan melihat Messi pergi, tapi kami bekerja keras untuk menjaga nilai-nilai dari hak kami.” Ungkap Javier Tebas.
Trauma La Liga Atas Messi Yang Tak Terduga Pergi
Jika Barcelona sudah memberikan banyak upaya supaya Messi bisa bertahan, begitu pula yang dilakukan oleh La Liga. Mereka juga melakukan upaya yang sama dengan menawarkan suntikan dana.
Suntikan dana tersebut berasal dari perusahaan investasi CVC Capital Partners yang akhirnya ditolak oleh Barcelona. Diduga penolakan tersebut ada sangkut pautnya dengan proyek besar Liga Super Prancis.
Real Madrid dan juga Barcelona memang menolak dengan kerja sama tersebut. hal itu juga sudah diakui oleh Javier Tebas, yang menyayangkan bahwa klub raksasa sudah menyangka bisa mengatur La Liga.
Memang kepergian Messi dikarenakan hutang Barcelona yang terlalu banyak sehingga pemotongan gaji para pemain mesti dilakukan. Bahkan, untuk pemain yang melakukan penolakan langsung ditindak oleh pihak Barcelona sendiri.
Tentu trauma La Liga atas Messi ini menjadi pelajaran yang berharga juga. Dimana harus ada fleksibelitas untuk peraturan supaya aset berharganya tidak hilang satu persatu.
Itulah mengapa, pihak La Liga harus terus melakukan evaluasi dan juga peningkatan. Tanpa adanya Messi di klub Liga Spanyol maka kompetisi akan menjadi sepi.
Sebaliknya untuk Liga Perancis yang sudah didatangi oleh Messi dan juga Neymar akan lebih berwarna dan makin menarik perhatian. Terlebih disana juga ada sosok Mbappe yang selama ini menjai pemain sorotan media.
Tentu trauma La Liga atas Messi hingga kini masih sangat terasa. Mengingat Messi sendiri adalah pemain yang sangat dijagokan oleh Liga Spanyol untuk meraih beberapa trofi.
Banyak yang tak menyangka bahwa akhirnya Messi pergi dari Liga Spanyol setelah 20 tahun berasa disana bersama dengan keluarganya. Jika ditanya bagaimana pendapat keluarganya, mereka setuju dengan keputusan Messi.
Istri dan anaknya sama-sama setuju ketika ditanya mengenai tinggal di Prancis. Bahkan anak-anak merasa sangat senang karena mereka sudah membayangkan Disneyland.
Messi juga memiliki banyak alasan mengapa akhirnya memilih PSG sebagai pelabuhan karirnya. Ia merasa sudah memiliki banyak teman disana serta merasa ada unsur Argentina di beberapa bagian PSG.
Maka dari itulah, untuk mengobati trauma La Liga atas Messi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. La Liga harus mencari pengganti megabintang untuk mewarnai kompetisi Liga Spanyol.