Tuesday, August 12, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ItaliaTransformasi Scott McTominay: Dari Kritik Roy Keane hingga Calon Peraih Ballon d’Or...

Transformasi Scott McTominay: Dari Kritik Roy Keane hingga Calon Peraih Ballon d’Or 2025

Scott McTominay calon peraih Ballon d’Or 2025 adalah kisah yang sulit dibayangkan beberapa tahun lalu. Pemain asal Skotlandia ini pernah menjadi sasaran kritik pedas dari legenda Manchester United, Roy Keane, yang menilai kemampuannya tidak cukup untuk membawa Setan Merah bersaing di papan atas. Namun, sepak bola selalu penuh kejutan. Dengan kerja keras, adaptasi taktik, dan keberanian mengambil peluang, McTominay kini berada di jalur yang bisa membawanya meraih penghargaan paling prestisius di dunia sepak bola.

Perubahan besar ini tidak terjadi dalam semalam. Karier McTominay adalah bukti bahwa pemain yang pernah diremehkan dapat berubah menjadi bintang dunia ketika menemukan lingkungan yang tepat. Kisahnya mencerminkan bagaimana strategi, pelatih yang mendukung, serta perpindahan klub yang tepat mampu mengubah persepsi publik dan media. Jika dulu namanya identik dengan “McFred” — sebutan untuk duet lini tengahnya bersama Fred yang kerap dikritik — kini ia identik dengan gelar juara dan performa kelas dunia. Dari Manchester hingga Napoli, McTominay telah membuktikan bahwa determinasi dan konsistensi adalah kunci menuju puncak karier sepak bola.

- Advertisement -
asia9QQ


Musim Terbaik di Manchester United

Menjelang musim 2024/2025, McTominay baru saja menutup lembaran terbaiknya bersama Manchester United. Walaupun tim di bawah asuhan Erik ten Hag tidak tampil sekuat musim sebelumnya, kontribusi McTominay tetap vital. Ia mencetak gol-gol krusial, termasuk ke gawang Liverpool dan Aston Villa, serta dua gol dramatis di injury time saat menghadapi Brentford.

Namun, pujian yang ia terima tidak serta merta menghapus keraguan publik. Kritik terbesar datang dari Roy Keane pada 2022, yang menyebut duet McTominay dan Fred tidak cukup mumpuni untuk mengangkat performa United. Menurut Keane, kombinasi tersebut kurang efektif dalam mengendalikan lini tengah.

Ucapan tersebut sempat melekat di benak banyak penggemar. Tetapi, McTominay memilih untuk tidak larut dalam komentar negatif. Ia menegaskan bahwa setiap orang berhak memiliki pendapat, dan fokus utamanya tetap pada permainan di lapangan.


Sikap Tenang Menanggapi Kritik

McTominay tidak membiarkan komentar pedas mengganggu mentalnya. Dalam wawancara bersama The Mirror, ia menekankan pentingnya tidak terpengaruh oleh pandangan orang lain, termasuk sosok besar seperti Roy Keane.

Menurutnya, menjadi pemain profesional berarti siap menerima evaluasi, baik positif maupun negatif. Sikap ini menjadi salah satu faktor yang membuatnya mampu bertahan di level tertinggi, meski sering berada di bawah sorotan media. Mentalitas tersebut pula yang membantunya mengambil langkah besar berikutnya dalam kariernya.


Pindah ke Napoli dan Raih Scudetto

Musim panas 2024 menjadi titik balik karier McTominay. Ia memutuskan meninggalkan Manchester United dan bergabung dengan Napoli dengan banderol 25 juta euro. Di bawah arahan Antonio Conte, McTominay langsung beradaptasi dengan cepat dan tampil dominan di lini tengah.

Kontribusinya tidak hanya sebatas mengatur permainan, tetapi juga menjadi pencetak gol penting. Performa konsisten itu membantu Napoli menjuarai Serie A 2024/2025 dalam persaingan ketat melawan Inter Milan. Prestasi tersebut semakin lengkap dengan penghargaan MVP liga, menjadikannya salah satu pemain Britania tersukses di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.

Kesuksesan ini membuktikan bahwa perubahan lingkungan dan sistem permainan dapat membuka potensi seorang pemain yang sebelumnya belum sepenuhnya terlihat.


Roy Keane Mengubah Pandangan

Keberhasilan McTominay di Italia membuat Roy Keane mengakui bahwa penilaiannya dulu tidak sepenuhnya tepat. Ia mengungkapkan bahwa masalah di Manchester United lebih kepada kombinasi pemain yang tidak cocok, bukan murni kualitas individu McTominay.

Menurut Keane, julukan “McFred” memang menjadi simbol kegagalan lini tengah United pada masa itu. Namun, ia menegaskan bahwa McTominay selalu memiliki naluri gol yang kuat, dan kini kemampuannya semakin matang di Napoli. Keane bahkan menyatakan bahwa tanpa kontribusi gol McTominay, Napoli mungkin tidak akan meraih kesuksesan musim ini.

Pernyataan ini menjadi semacam pembenaran bahwa McTominay memang memiliki kualitas elite, hanya saja butuh waktu dan lingkungan yang tepat untuk membuktikannya.


Menuju Ballon d’Or 2025

Dengan raihan gelar Serie A, penghargaan MVP, dan performa luar biasa di level klub maupun internasional, McTominay kini berada di daftar kandidat Ballon d’Or 2025. Meski bersaing dengan nama-nama besar seperti Kylian Mbappé dan Ousmane Dembélé, peluangnya tetap terbuka.

Kisah McTominay adalah contoh nyata bagaimana kerja keras, kepercayaan diri, dan kesabaran dapat mengubah nasib seorang pemain. Dari pemain yang dulu dianggap “tidak cukup bagus”, kini ia berdiri di panggung tertinggi sepak bola dunia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments