Timnas Malaysia mulai melangkah ke arah baru dalam strategi transformasi skuad mereka. Salah satu upaya yang kini tengah digencarkan adalah mendatangkan pemain naturalisasi dari luar negeri guna meningkatkan kualitas permainan dan bersaing dengan rival utama di Asia Tenggara, seperti Timnas Indonesia. Langkah ini sejalan dengan perubahan kebijakan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam mencari pemain berdarah Malaysia atau memiliki koneksi kuat dengan negara tersebut, terutama yang bermain di liga-liga kompetitif di luar negeri.
Keputusan ini tak terlepas dari keberhasilan Timnas Indonesia yang mampu mengorbitkan pemain-pemain diaspora seperti Jay Idzes, Rafael Struick, dan Thom Haye. Mereka berhasil memberikan dampak langsung bagi performa Garuda di level Asia. Melihat hal itu, FAM pun mencoba mengadopsi pendekatan serupa.
Kini, Malaysia tidak lagi hanya bergantung pada pemain naturalisasi dari kompetisi lokal seperti Liga Super Malaysia. Sebaliknya, Harimau Malaya mulai melirik pemain-pemain yang aktif di liga papan atas seperti La Liga Spanyol, Liga Portugal, dan kompetisi Argentina. Salah satu pemain yang menandai era baru ini adalah Facundo Garces, bek tangguh dari Deportivo Alaves yang baru-baru ini resmi menjadi bagian dari proyek naturalisasi Malaysia.
Langkah ini menjadi penegasan bahwa Malaysia ingin bangkit dan tidak tertinggal dari negara-negara tetangga dalam hal kualitas skuad nasional. Berikut adalah lima pemain naturalisasi yang menjadi bagian dari transformasi strategis FAM dan diyakini akan menjadi pilar penting dalam kebangkitan Harimau Malaya.
Dari Naturalisasi Domestik ke Standar Global
Sebelum adanya perubahan signifikan ini, kebanyakan pemain naturalisasi Malaysia berasal dari kompetisi domestik. Nama-nama seperti Sergio Aguero (Malaysia), Natxo Insa, dan Romel Morales memang memberikan kontribusi, namun dinilai belum mampu mendorong Malaysia bersaing secara maksimal di panggung Asia.
Kini, pendekatan FAM lebih progresif dengan menyasar pemain yang bermain di liga kelas dunia. Perubahan ini membuka peluang baru bagi tim nasional untuk berkembang pesat. Kombinasi pemain lokal dengan para naturalisasi berlevel internasional diharapkan menciptakan kekuatan baru yang lebih solid, teknis, dan kompetitif.
1. Facundo Garces
-
Usia: 25 tahun
-
Klub: Deportivo Alaves (Spanyol)
-
Posisi: Bek Tengah
Garces adalah wajah baru dari strategi naturalisasi Malaysia yang berani. Berpengalaman di La Liga, ia terbiasa menghadapi striker-striker top dunia. Dengan postur ideal dan kemampuan membaca permainan, Garces diprediksi menjadi pemimpin lini belakang Harimau Malaya dalam waktu dekat.
2. Rodrigo Holgado
-
Usia: 29 tahun
-
Klub: CD America
-
Posisi: Penyerang
Holgado memiliki karakteristik striker Amerika Selatan: agresif, cepat, dan haus gol. Ia mencetak 17 gol dalam 44 laga musim lalu. Pengalaman bermain di klub besar Argentina membuatnya menjadi opsi mewah untuk lini serang Malaysia, yang selama ini kekurangan penyerang murni berkelas internasional.
3. Imanol Machuca
-
Usia: 25 tahun
-
Klub: Velez Sarsfield
-
Posisi: Winger Kanan
Meski catatan golnya belum mencolok, gaya main Machuca sangat eksplosif dan cocok untuk memperkuat sisi kanan serangan Malaysia. Konsistensinya tampil bersama klub besar Argentina menjadi indikator bahwa ia mampu bersaing di level tertinggi dan memberikan variasi taktik bagi pelatih.
4. Jon Irazabal
-
Usia: 28 tahun
-
Klub: Sabah FC
-
Posisi: Bek Tengah / Bek Kiri
Meski sudah bermain di Liga Malaysia sejak musim 2022/2023, nama Irazabal baru masuk radar naturalisasi tahun ini. Lulusan akademi Eibar ini dikenal fleksibel—bisa bermain sebagai bek tengah maupun bek kiri. Kualitas duel udara dan disiplin bertahan jadi nilai lebih dari pemain satu ini.
5. Hector Hevel
-
Usia: 29 tahun
-
Klub: Portimonense (Portugal)
-
Posisi: Gelandang Serang / Winger
Hevel sudah menjalani debut bersama Malaysia pada Maret 2025. Eks Timnas Belanda U-20 ini dikenal memiliki visi permainan tajam, kemampuan distribusi bola yang akurat, serta teknik tinggi. Pernah satu tim dengan Denzel Dumfries di level junior, ia membawa nuansa sepak bola Belanda ke lini tengah Harimau Malaya.
Menuju Babak Baru Harimau Malaya
Dengan masuknya lima pemain naturalisasi dari luar negeri, Malaysia menunjukkan tekad serius untuk bertransformasi menjadi kekuatan baru di Asia. Jika proses integrasi para pemain ini berjalan mulus, bukan tidak mungkin Harimau Malaya akan menjadi lawan tangguh bagi negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, dan Thailand dalam waktu dekat.
Langkah ini sekaligus menjadi pesan bahwa sepak bola Malaysia sedang bangkit, dengan ambisi lebih besar dan strategi yang lebih modern.
