Manchester United memulai manuver transfer musim panas 2025 dengan mengamankan jasa penyerang asal Brasil, Matheus Cunha, dari Wolverhampton Wanderers. Langkah ini menjadi sinyal kuat dari manajer baru, Ruben Amorim, yang ingin membenahi lini depan MU setelah performa yang kurang menggigit sepanjang musim lalu.
Menurut laporan dari The Telegraph, Cunha menjadi rekrutan pertama MU musim panas ini. Proses negosiasi berlangsung cukup cepat, dan kini tinggal menunggu penyelesaian tes medis sebelum sang pemain diresmikan secara resmi sebagai bagian dari skuad Manchester United.
Kepindahan ini tidak hanya menjadi lompatan karier bagi Cunha, tapi juga sebuah kesepakatan yang menjadikannya salah satu pemain bergaji tertinggi di Old Trafford. Tidak hanya dari sisi finansial, transfer ini juga membuka peluang besar bagi sang pemain untuk menjadi pusat perhatian di klub sebesar Manchester United.
Gaji Matheus Cunha di Manchester United Naik Dua Kali Lipat
Salah satu sorotan utama dalam kepindahan Cunha ke MU adalah lonjakan gajinya yang sangat signifikan. Semasa bermain untuk Wolverhampton, Cunha menerima gaji sekitar £120 ribu per pekan. Angka ini sudah terbilang tinggi untuk standar klub menengah di Premier League.
Namun, Manchester United menawarkan paket gaji yang jauh lebih menggiurkan. Cunha akan mengantongi £200 ribu per pekan. Angka ini berarti hampir dua kali lipat dari pendapatannya sebelumnya. Dengan nominal tersebut, ia kini termasuk dalam jajaran pemain dengan gaji tertinggi di skuad MU, menyamai nama-nama besar lain seperti Bruno Fernandes dan Raphael Varane.
Langkah MU ini memperlihatkan betapa seriusnya mereka dalam membangun ulang skuad yang kompetitif. Pemberian gaji besar kepada Cunha diyakini sebagai bentuk kepercayaan penuh manajemen terhadap kontribusinya di lini serang.
Kenakan Nomor Punggung Legendaris: Tanda Kepercayaan Tinggi dari Klub
Selain gaji tinggi, Matheus Cunha juga mendapatkan kehormatan yang tak kalah besar. Ia dikabarkan akan mengenakan nomor punggung 10, sebuah nomor yang memiliki sejarah panjang dan prestisius di Manchester United.
Nomor ini sebelumnya dikenakan oleh Marcus Rashford, yang kabarnya akan hengkang dari Old Trafford di bursa transfer musim panas. Cunha sendiri secara eksplisit meminta nomor tersebut dalam pembicaraan awal dengan pihak klub. MU pun tak keberatan memberikan nomor ikonik tersebut kepada pemain barunya.
Pemberian nomor 10 bukan sekadar formalitas. Ini adalah simbol kepercayaan tinggi dari klub bahwa Cunha diproyeksikan sebagai salah satu pusat permainan ofensif MU musim depan. Tradisi klub menunjukkan bahwa pemain bernomor 10 biasanya diandalkan sebagai kreator utama serangan dan sosok inspiratif di lapangan.
Proses Transfer Hampir Rampung: Tinggal Tes Medis dan Pengumuman Resmi
Menurut sumber terpercaya di Inggris, proses transfer Matheus Cunha ke Manchester United kini sudah memasuki tahap akhir finalisasi. Keduanya—MU dan Wolverhampton—telah menyepakati detail kontrak, nilai transfer, dan skema pembayaran.
Cunha dijadwalkan menjalani tes medis pekan ini, sebagai prosedur standar sebelum penandatanganan kontrak dilakukan. Bila tidak ada kendala medis atau administratif, Manchester United akan segera memperkenalkan sang striker sebagai rekrutan resmi pertama musim panas ini dalam beberapa hari ke depan.
Langkah ini disambut antusias oleh para fans. Kehadiran Cunha dinilai bisa memberikan warna baru di lini depan, terutama karena gaya mainnya yang cepat, dinamis, dan agresif dalam menekan pertahanan lawan. Ia juga dikenal mampu bermain fleksibel di berbagai posisi—baik sebagai penyerang tengah maupun penyerang sayap.
Skema Pembayaran Transfer: MU Gunakan Strategi Jangka Panjang
Satu hal yang cukup menarik dalam proses transfer Cunha ini adalah cara pembayaran yang diajukan oleh Manchester United. Klub asal kota Manchester itu meminta skema cicilan untuk menuntaskan transfer Cunha, yang totalnya diperkirakan mencapai £50 juta.
MU mengusulkan pembayaran dilakukan dalam jangka waktu lima tahun, atau sekitar £10 juta per tahun. Strategi ini bukan hal baru dalam dunia sepak bola modern, terutama bagi klub-klub besar yang ingin menjaga keseimbangan laporan keuangan dan Financial Fair Play.
Langkah ini memperlihatkan bagaimana Manchester United saat ini mulai lebih berhati-hati dalam mengatur anggaran transfer. Klub tak lagi melakukan pembelian besar-besaran secara langsung, melainkan mengutamakan keberlanjutan dan stabilitas keuangan jangka panjang.
