Tottenham Hotspur berpeluang menambah koleksi gelar usai menjuarai Liga Europa musim 2024/2025. Klub asal London Utara tersebut sukses memutus puasa trofi selama 17 tahun setelah menaklukkan Manchester United di partai final yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao.
Kemenangan ini bukan hanya membawa pulang trofi Liga Europa, tetapi juga membuka pintu menuju kompetisi baru yang belum banyak dikenal penggemar sepak bola: UEFA–CONMEBOL Club Challenge. Ajang ini mempertemukan juara Liga Europa dari Eropa dengan juara Copa Sudamericana dari Amerika Selatan, menciptakan persaingan antarbenua yang menarik perhatian dunia.
Selain tiket otomatis ke UEFA Super Cup, kesempatan ini bisa menjadi momen emas bagi Spurs untuk membuktikan konsistensi mereka. Klub yang selama bertahun-tahun dianggap spesialis nyaris juara kini memiliki momentum untuk membangun tradisi baru sebagai penantang serius di berbagai ajang internasional.
Namun, seiring peluang tersebut, muncul pula tantangan besar: jadwal yang padat dan ketidakpastian laga, serta perubahan besar di kursi pelatih. Meski begitu, optimisme tetap menyelimuti Tottenham untuk mengukir sejarah baru.
Apa Itu UEFA–CONMEBOL Club Challenge?
Kompetisi UEFA–CONMEBOL Club Challenge adalah turnamen antarkonfederasi yang relatif baru dalam dunia sepak bola. Turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 2023 sebagai bentuk kerja sama antara dua federasi besar: UEFA (Eropa) dan CONMEBOL (Amerika Selatan). Ajang ini merupakan kelanjutan dari format lama, Supercopa Euroamericana, yang sempat digelar beberapa kali sebelumnya.
Konsepnya sederhana namun menarik: mempertemukan juara Liga Europa dari Eropa dengan juara Copa Sudamericana dari Amerika Selatan dalam satu laga eksklusif. Musim ini, Tottenham Hotspur menjadi perwakilan dari Eropa setelah menaklukkan Manchester United. Di sisi lain, Racing Club dari Argentina akan menjadi lawan Spurs setelah mengalahkan Cruzeiro pada final Copa Sudamericana.
Jika pertandingan ini terlaksana, maka Spurs berpeluang menambah satu trofi internasional dalam waktu singkat. Meski belum sebesar Piala Dunia Antarklub, turnamen ini menjadi simbol pengakuan global atas pencapaian klub.
Jadwal Masih Tanda Tanya: Laga Bisa Dibatalkan?
Meskipun menarik secara konsep, UEFA–CONMEBOL Club Challenge menghadapi tantangan nyata terkait jadwal penyelenggaraan. Tahun lalu, laga yang seharusnya mempertemukan Atalanta dan Liga de Quito batal digelar karena tidak ditemukan waktu yang cocok di kalender kedua tim.
Kondisi serupa kini mengancam pertandingan Tottenham kontra Racing Club. Meski keinginan untuk bertanding kuat, realitas padatnya jadwal kompetisi klub dan internasional membuat laga ini belum memiliki tanggal pasti.
Presiden Racing Club, Diego Milito, telah menyatakan harapannya agar pertandingan ini benar-benar terjadi. Sementara itu, UEFA dan CONMEBOL dikabarkan masih mencari waktu ideal yang tidak mengganggu jadwal domestik maupun kontinental masing-masing klub.
Menurut laporan Football London, keputusan final terkait laga ini akan diumumkan setelah peninjauan penuh terhadap kalender musim depan. Jika laga berhasil digelar, itu akan menjadi pertandingan bersejarah bagi Spurs. Namun jika tidak, peluang menambah trofi dalam waktu dekat bisa jadi hilang begitu saja.
Perubahan Besar di Tubuh Tottenham: Postecoglou Hengkang
Di tengah kegembiraan atas keberhasilan di Liga Europa, Tottenham justru dihadapkan pada kejutan besar. Ange Postecoglou, pelatih yang membawa klub menjuarai Liga Europa, resmi diberhentikan oleh manajemen. Keputusan ini cukup mengejutkan mengingat kontribusinya dalam mengubah gaya bermain Spurs menjadi lebih menyerang dan kompetitif.
Menurut laporan yang beredar, pemecatan tersebut bukan karena hasil buruk, melainkan perbedaan visi jangka panjang antara pelatih dan petinggi klub. Sebagai penggantinya, Tottenham dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan pelatih Brentford, Thomas Frank.
Frank akan menempati kursi pelatih dengan tebusan klausul sebesar 9 juta pounds. Ia dikenal sebagai pelatih yang cerdas dalam mengelola tim berbujet terbatas dan memiliki reputasi membangun skuad yang solid secara taktik.
Pertanyaannya kini adalah: apakah Thomas Frank mampu melanjutkan momentum positif yang sudah dibangun Postecoglou? Dengan target tinggi dan ekspektasi fans yang meningkat, tugas Frank jelas tidak akan mudah. Namun, jika sukses, Spurs bisa menjelma sebagai kekuatan baru yang lebih stabil di kompetisi Eropa.
Kesempatan Emas bagi Spurs Menulis Sejarah Baru
Trofi Liga Europa yang baru saja diraih bisa menjadi awal dari era baru Tottenham Hotspur. Setelah bertahun-tahun berada di bayang-bayang rival sekota seperti Arsenal dan Chelsea, Spurs kini memiliki peluang nyata untuk membangun identitas sebagai tim pemenang.
Kompetisi seperti UEFA–CONMEBOL Club Challenge bisa menjadi pembuktian berikutnya. Meski bukan turnamen paling prestisius, kemenangan atas tim kuat Amerika Selatan akan memberi suntikan moral tinggi bagi skuad. Hal ini juga bisa memperkuat branding global klub yang saat ini tengah dalam proses transformasi manajerial.
Dengan skuad yang bertabur talenta seperti Son Heung-min, Brennan Johnson, dan Cristian Romero, serta pelatih baru yang berpotensi membawa angin segar, Tottenham tampaknya siap untuk tantangan berikutnya.