Timnas Spanyol kembali mencuri perhatian dunia setelah menumbangkan Georgia dengan skor telak 4-0 pada lanjutan Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemenangan tersebut bukan hanya menambah tiga poin penting, tetapi juga membawa La Roja menorehkan sejarah baru. Mereka kini mencatat 30 pertandingan kompetitif tanpa kekalahan sejak awal 2023. Catatan itu bukan sekadar angka, karena rekor ini menjadi yang terbaik sepanjang sejarah tim nasional Spanyol.
Pencapaian besar ini mempertegas stabilitas skuad di bawah kendali Luis de la Fuente. Ia berhasil membawa Spanyol menemukan identitas baru melalui permainan agresif dan disiplin. Jadi, bukan hal mengejutkan ketika publik mulai melihat kembali kekuatan Spanyol sebagai salah satu kandidat juara di pentas global. Selain itu, rekor ini melampaui pencapaian era emas Vicente del Bosque yang sempat mencatat 29 laga tanpa kalah.
Sejak tumbang 0-2 dari Skotlandia pada Maret 2023, perjalanan Spanyol hampir sempurna. Mereka meraih 25 kemenangan dan lima hasil imbang dalam laga-laga kompetitif. Bahkan satu-satunya kekalahan setelah itu terjadi di pertandingan persahabatan yang tidak memengaruhi penilaian terhadap performa inti mereka. Oleh karena itu, konsistensi ini menjadi fondasi kuat sebelum menghadapi Piala Dunia 2026.
Generasi Pemecah Rekor di Bawah De la Fuente
Luis de la Fuente menyampaikan rasa bangga yang besar kepada seluruh pemainnya. Menurutnya, rekor 30 laga kompetitif tanpa kekalahan ini tidak lahir secara kebetulan. Sebaliknya, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras, kedisiplinan, dan kualitas kolektif skuad yang merata. Ia juga menilai bahwa Spanyol sedang berada dalam masa keemasan baru, karena generasi muda tampil percaya diri dan siap mengemban peran penting.
Selain itu, fondasi permainan yang ia bangun sejak awal menunjukkan perkembangan signifikan. De la Fuente tidak hanya menuntut penguasaan bola, tetapi juga menekankan transisi cepat serta tekanan tinggi. Hal tersebut membuat Spanyol lebih fleksibel saat menghadapi berbagai tipe lawan. Karena itu, permainan mereka tampak stabil meski terjadi pergantian pemain dalam beberapa pertandingan.
De la Fuente memberikan sorotan khusus pada mentalitas skuadnya. Ia menyebut bahwa pemain selalu datang ke lapangan dengan fokus penuh. Setiap laga dianggap sebagai kesempatan untuk berkembang. Bagi De la Fuente, stabilitas mental seperti inilah yang membedakan tim juara dari tim biasa.
Ia berkata, “Melampaui rekor para pemain hebat generasi sebelumnya adalah pencapaian luar biasa. Kita harus terus bergerak maju dan mencari tantangan baru.” Pernyataan tersebut menggambarkan ambisinya untuk menjaga standar tinggi yang sudah mereka capai.
Mesin Talenta yang Tidak Pernah Padam
Keberhasilan Spanyol menjaga performa tidak lepas dari kedalaman skuad. Mereka memiliki pemain muda yang berkembang pesat serta pemain berpengalaman yang tetap konsisten. Kombinasi itu membuat Spanyol jarang kehilangan ritme, meskipun jadwal pertandingan padat.
Gelandang kreatif, pemain bertahan yang solid, serta penyerang cepat terus muncul dari berbagai akademi klub Spanyol. Oleh karena itu, regenerasi berjalan mulus tanpa mengurangi kualitas tim utama. Hal inilah yang membuat Spanyol terlihat selalu siap menghadapi tekanan besar.
Selain itu, sistem permainan yang jelas mempermudah setiap pemain beradaptasi. Mereka tahu peran masing-masing, sekaligus memahami bagian penting dari strategi tim. Dengan begitu, Spanyol bisa menjaga alur permainan dan mendominasi pertandingan, bahkan saat lawan mencoba menekan sejak menit awal.
Tantangan Berikutnya: Turki Menjadi Penentu
Walau berada di posisi nyaman, Spanyol belum boleh lengah. Mereka masih membutuhkan satu langkah lagi untuk memastikan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026. Laga melawan Turki pada 19 November 2025 akan menjadi ujian terakhir. Secara matematis, Spanyol hanya akan tersingkir jika mereka kalah dengan selisih tujuh gol. Meski begitu, De la Fuente menolak untuk meremehkan lawan.
Turki dikenal sebagai tim yang memiliki semangat tinggi saat menghadapi laga penting. Oleh karena itu, Spanyol perlu menjaga intensitas permainan untuk mengamankan gelar juara grup. Selain itu, De la Fuente menegaskan bahwa fokus harus tetap terjaga sampai hasil akhir memastikan mereka lolos.
Ia mengatakan, “Tim ini memiliki banyak keunggulan, terutama rasa hormat terhadap proses. Sampai kami benar-benar memastikan kelolosan, kami akan bekerja dengan cara yang sama.” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Spanyol tidak ingin kehilangan momentum besar yang sudah mereka bangun sejak lama.
Modal Besar Menuju Panggung Global
Dengan rekor 30 laga tanpa kekalahan, fondasi permainan yang stabil, serta kedalaman skuad yang kuat, Spanyol memiliki peluang besar untuk berbicara banyak di Piala Dunia 2026. Mereka tidak hanya menunjukkan kualitas individu, tetapi juga kekompakan sebagai sebuah tim. Jika tren positif ini terus berlanjut, Spanyol bisa menjadi salah satu tim paling berbahaya di turnamen terbesar dunia tersebut.






